Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

18 September 2014

Pasar saham utama Eropa dibuka naik tipis

Pasar-pasar saham utama Eropa dibuka sedikit lebih tinggi pada awal perdagangan Kamis, dengan semua mata tertuju pada referendum kemerdekaan Skotlandia, dan setelah Fed menginspirasi kenaikan di Wall Street. Dalam pembukaan transaksi, indeks acuan FTSE 100 di London naik hanya 0,01 persen pada 6.781,84 poin, sekitar satu jam setelah Skotlandia memulai pemungutan suara. Indeks DAX 30 di Frankfurt bertambah 0,43 persen menjadi 9.703,10 poin dan indeks CAC 40 di Paris naik 0,20 persen menjadi berdiri di 4.440,33 poin dibandingkan dengan penutupan pada Rabu. AFP melaporkan Wall Street telah menguat ke rekor baru pada Rabu, setelah Federal Reserve AS mempertahankan rencana "lambat tapi mantap" untuk mengetatkan kebijakan moneternya. "Pasar telah dibuka sementara lebih tinggi pagi ini mengikuti kenaikan di AS karena Federal Reserve berjanji untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk apa yang mereka istilahkan pada waktu yang cukup," kata Andy McLevey, kepala transaksi di perusahaan pialang Interactive Investor. "Setiap kenaikan kemungkinan akan diredam karena rakyat Skotlandia pergi ke jajak pendapat untuk menentukan apakah mereka akan memilih kemerdekaan atau tetap menjadi bagian dari Inggris." "Sampai hasilnya diketahui besok pagi banyak investor akan duduk di pinggir lapangan."

Cadangan minyak AS naik, harga minyak turun

Harga minyak turun di perdagangan Asia, Kamis, menyusul lonjakan cadangan minyak AS dan laporan bahwa OPEC tidak mungkin memangkas produksi pada November mendatang. Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober merosot 55 sen ke posisi 93,87 dolar. Sementara minyak mentah BrentNorth Sea untuk penyerahan November turun 51 sen menjadi 98,46 dolar pada perdagangan siang. "Harga berada di bawah tekanan setelah Departemen Energi AS melaporkan kenaikan tak terduga cadangan minyak mentah AS sebesar 3,7 juta barel kebalikan dari perkiraan pasar penurunan 1,2 juta," kata United Overseas Bank(UOB) Singapura dalam sebuah  komentar pasar. Data menunjukkan cadangan bensin turun 1,6 juta barel dalam pekan sampai 12 September. UOB mengatakan harga minyak juga terpukul setelah "laporan yang saling bertentangan" seputar rencana Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memotong produksi pada November karena banjir pasokan global dan permintaan yang lemah. Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah El-Badri mengatakan Selasa kartel akan memotong produksi pada November, yang membantu mengangkat harga dari level terendah dua tahun. Tapi laporan Dow Jones Newswires Rabu, mengutip delegasi OPEC yang tidak disebutkan namanya, mengatakan organisasi itu tidak mungkin memotong produksi pada November. Dolar yang lebih kuat menambah tekanan terhadap minyak, yang diperdagangkan dalam dolar dan menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lemah. Greenback naik setelah Federal Reserve tetap pada rencana menaikkan suku bunga tetapi mengindikasikan bahwa mereka akhirnya kenaikannya lebih tajam dari yang dibayangkan. Sanjeev Gupta, kepala praktisi minyak dan gas Asia Pasifik pada konsultasi EY, mengatakan investor selanjutnya akan meneliti data manufaktur dari Tiongkok dan Jerman pada hari Selasa sebagai petunjuk tentang permintaan global. Jika data ekonomi dari ke dua negara ini lebih rendah dari perkiraan, harga minyak "mungkin bisa lebih rendah dalam waktu dekat" kata Gupta.

Rupiah melemah menjadi Rp11.995/dolar

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis pagi bergerak melemah sebesar 35 poin menjadi Rp11.995 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.960 per dolar AS.