Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

22 September 2014

Dolar menguat didukung peningkatan perkiraan suku bunga Fed

Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Sabtu, melanjutkan reli sebelumnya, didorong oleh peningkatan perkiraan suku bunga Federal Reserve. Indeks dolar naik untuk minggu ke-10 berturut-turut, yang terpanjang sejak Maret 1967. Para pembuat kebijakan Fed pada Rabu (17/9) menaikkan estimasi rata-rata mereka untuk suku bunga federal funds menjadi 1,375 persen pada akhir tahun depan, dibandingkan dengan perkiraan pada Juni untuk 1,125 persen. The Fed pada Rabu juga mengatakan bank akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup." Target suku bunga acuan telah berada di kisaran nol hingga 0,25 persen sejak 2008 untuk mendukung perekonomian. Yen jatuh ke posisi terendah enam tahun setelah bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), berjanji untuk mempertahankan stimulusnya guna mencegah deflasi. Euro jatuh ke terlemah dalam 14 bulan karena Bank Sentral Eropa (ECB) menawarkan program pinjaman untuk bank-bank kawasan euro. Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,2836 dolar dari 1,2917 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6311 dolar dari 1,6373 dolar. Dolar Australia merosot ke 0,8934 dolar dari 0,8979 dolar. Dolar dibeli 108,95 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,77 yen dari sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9405 franc Swiss dari 0,9343 franc Swiss, dan bergerak naik 1,0958 dolar Kanada dari 1,0955 dolar Kanada, demikian laporan Xinhua.

Harga emas jatuh ke terendah

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh ke terendah delapan bulan, Sabtu pagi, karena dolar AS didukung perbaikan ekonomi yang memperkuat kembali pandangan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 10,3 dolar AS, atau 0,84 persen, menjadi menetap di 1.216,6 dolar AS per ounce. Untuk minggu ini, emas merosot 1,2 persen. Logam mulia mencatat kerugian mingguan ketiga berturut-turut. Kekhawatiran pasar untuk penguatan ekonomi di Amerika Serikat dan kenaikan suku bunga telah memperlemah emas. Emas tertekan pada hari sebelumnya setelah data menunjukkan sebuah penurunan dalam klaim pengangguran AS, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja pada pijakan yang kuat, tanda-tanda yang dilihat sebagai mendukung pertumbuhan ekonomi. Federal Reserve AS pada Rabu (17/9) menunjukkan bahwa pihaknya bisa meningkatkan biaya pinjaman lebih cepat dari yang diharapkan setelah bank mulai bergerak, juga membebani emas. Para analis pasar yakin bahwa jika dolar tetap kuat dan data AS terus menjadi positif, emas akan benar-benar berada dalam untuk waktu yang sulit. Investor merasa lega karena Skotlandia menolak kemerdekaan dari Inggris dalam referendum bersejarah, sehingga menghindari gejolak keuangan. Perak untuk pengiriman Desember turun 67,3 sen, atau 3,63 persen, menjadi ditutup pada 17,844 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan 12,2 dolar AS, atau 0,9 persen, menjadi ditutup pada 1.337,3 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

Bursa saham AS terdongkrak Alibaba dan suara Skotlandia

Bursa saham AS terdongkrak pada pembukaan perdagangan Jumat ketika pasar bersiap memperdagangkan saham-saham raksasa e-commerce Tiongkok Alibaba dalam IPO terbesar yang pernah ada di Amerika Serikat dan potensial di dunia. Para pedagang juga menunjukkan kelegaan menyangkut suara Skotlandia yang menolak meninggalkan Inggris Raya, lapor AFP. Lima menit awal perdagangan, Dow Jones naik 75,46 poin (0,44 persen) menjadi 17.341,45, sedang S&P 500 bertambah 7,14 (0,35 persen) menjadi 2.018,50. Kedua indeks mencatat rekor pada Kamis. Nasdaq naik 12,66 (0,28 persen) menjadi 4.606,09. Sentimen terlihat antusias karena saham raksasa ritel online Tiongkok Alibaba mencapai harga 68 dolar, harga terbaik yang tergambar dalam catatan sekuritasnya. Penawaran saham perdana (IPO) bisa naik sebesar 25 miliar dolar, yang mungkin menjadi rekor untuk pasar manapun. Para pemilih Skotlandia menolak referendum untuk keluar dari persatuan dengan Inggris Raya yang sudah berlangsung berabad-abad setelah kampanye "tidak" meraih 55,3 persen suara sedangkan kubu pro-kemerdekaan mendapat 44,7 persen. Kalangan bisnis Inggris menyambut baik keputusan tersebut setelah prospek kepergian Skotlandia memunculkan masalah-masalah sulit menyangkut bagaimana Skoltandia akan melepaskan kesatuan dan sistem mata uangnya. (*)
Penerjemah: B Kunto Wibisono