Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

23 Juni 2014

Harga minyak di perdagangan Asia menguat

Harga minyak agak menguat di perdagangan Asia, Senin, di tengah berlanjutnya kekerasan di Irak, namun kenaikan dibatasi karena premi risiko terkait krisis Irak sudah diperhitungkan, kata para analis.Patokan minyak mentah pada perdagangan siang, West Texas Intermediate atau light sweet naik 31 sen menjadi 107,14 dolar, sementara itu minyak mentah Brent North Sea naik 35 sen menjadi 115,16 dolar."Kami melihat adanya dukungan kembali dari kekerasan di Irak, tapi pasar telah menetapkan harga dalam premi risiko yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir," kata David Lennox, analis sumber daya pada Fat Prophets, di Sidney kepada AFP. Dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi AS CBS yang ditayangkan Minggu, Presiden AS Barack Obama memperingatkan bahwa militan yang telah memasuki Irak dalam suatu serangan dapat menggoyahkan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah. "Kami melihat harga yang tersisa relatif stabil pada level saat ini selama krisis tidak menyebar ke selatan Irak di mana sebagian besar ekspornya berasal dari kawasan itu," kata Lennox. Kekerasan di Irak memiliki pengaruh langsung pada harga minyak mentah karena negara itu merupakan eksportir minyak terbesar ke dua dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang beranggotakan 12 negara, setelah Saudi Arabia.Irak memiliki lebih dari 11 persen dari sumber daya terbukti dan menghasilkan 3,4 juta barel per hari.

Rupiah bertahan di posisi Rp11.965 dolar

Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Senin pagi belum bergerak nilainya, bertahan di posisi Rp11.965 per dolar AS. "Nilai tukar rupiah bergerak stabil di tengah sentimen yang bervariasi di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed rate) dan ekspektasi pemilu presiden Indonesia berjalan lancar," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada. Menurut dia, pelaksanaan pemilu presiden yang berjalan aman akan membuat investor nyaman berinvestasi dan dapat memicu arus modal masuk ke dalam negeri pada semester kedua 2014. Meski demikian, lanjut dia, rupiah masih rentan terkoreksi menyusul kekhawatiran masih adanya potensi peningkatan tensi geopolitik di Irak yang dapat mendorong harga minyak mentah dunia naik. "Harga minyak mentah dunia yang naik akan membuat perbaikan defisit neraca perdagangan Indonesia tertahan, kondisi itu yang dikhawatirkan pelaku pasar terhadap Indonesia sehingga rupiah masih rentan terkoreksi," katanya. Di sisi lain, ia menambahkan, pelaku pasar sedang memantau kebijakan stuktural terkait penjagaan laju inflasi menjelang bulan puasa dan Lebaran. "Faktor itu juga cenderung akan memicu tren depresiasi nilai tukar rupiah ke depannya," kata dia.

IHSG BEI menguat 10,22 poin

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 10,22 poin atau 0,21 persen menjadi 4.857,92 poin pada pembukaan pasar Senin pagi. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,66 poin (0,33 persen) ke level 820,87. "Penguatan teknikal terjadi pada IHSG BEI setelah mengalami koreksi sekitar 2,5 persen sejak 12 Juni lalu," kata Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah. Dalam kondisi itu, ia mengatakan, pelaku pasar cenderung memanfaatkan saham-saham yang telah terkoreksi untuk diakumulasi kembali pekan ini. Kendati demikian, lanjut dia, depresiasi nilai tukar rupiah dan kenaikan harga minyak mentah masih membayangi pergerakan indeks BEI dan menjadi isu utama pekan ini. "Konflik antara Rusia dan Ukraina serta situasi geopolitik di Irak yang merupakan produsen minyak terbesar kedua OPEC mendorong kenaikan harga minyak mentah," katanya. Ia mengatakan bahwa meningkatnya harga minyak mentah dunia akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan dapat menyebabkan defisit anggaran meningkat. Di sisi lain, tingginya harga minyak dapat berpengaruh terhadap harga komoditas lainnya. Di bursa regional, indeks Bursa Hang Seng menguat 109,51 poin (0,47 persen) ke level 23.303,57, indeks Nikkei naik 49,41 poin (0,32 persen) ke level 15.398,83 dan Straits Times menguat 4,52 poin (0,14 persen) ke posisi 3.263,32.

Indonesia mampu buat kapal terbaik

Indonesia dinilai oleh dunia sudah mampu membuat kapal dengan kualitas terbaik dan diakui keberhasilannya sehingga banyak negara yang memesan. "Kalau mau diakui banyak perusahaan asing membuat kapal di Indonesia dan sudah bisa bersaing dengan produsen negara lain," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit dalam Lokakarya wartawan Perhubungan di Surabaya, Senin. Indonesia saat ini setidaknya sudah memiliki industri galangan kapal sebanyak 260 perusahaan dengan kapasitas produksi membuat kapal baru sebesar 900.000 DWT. Lokasi galangan kapal di Indonesia, katanya, sudah hampir tersebar di beberapa daerah, seperti di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Batam. "Bagi Indonesia kapal memainkan peran penting sebagai infrastruktur transpirtasi dalam konektivitas antarpulau," katanya. Dia mengatakan bahwa potensi industri kapal nasional relatif cukup besar. Namun, daya saing masih perlu ditingkatkan. Demikian pula, dukungan industri komponen dalam negeri masih lemah sehingga membutuhkan dukungan kemampuan dan teknologi nasional. Sejak diberlakukan asas "cabotage", posisi 30 April 2014 total armada niaga nasional mencapai 13.938 unit kapal, sedangkan pada bulan Mei 2005 yang mencapai 6.041 unit kapal, atau naik 130 persen.