Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

08 Oktober 2015

Emas naik lagi

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang kenaikannya untuk sesi keempat berturut-turut pada Kamis pagi, ke tingkat penutupan tertinggi sejak 24 September. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember berakhir naik 2,30 dolar AS, atau 0,20 persen, menjadi menetap di 1.148,70 dolar AS per ounce. Para analis mengatakan bahwa emas berjangka terus memperpanjang keuntungan karena ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga AS dengan likuiditas tipis pada Rabu. Data ketenagakerjaan yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis Jumat lalu, membangkitkan spekulasi investor bahwa Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunganya menjadi tahun depan. Selain itu, data yang dirilis Selasa oleh Departemen Perdagangan AS, menunjukkan bahwa defisit perdagangan internasional AS dalam barang dan jasa meningkat menjadi 48,3 miliar dolar AS pada Agustus dari revisi 41,8 miliar dolar AS pada Juli, juga mendorong ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga. Beberapa analis mencatat bahwa emas berhasil berakhir lebih tinggi pada Rabu, karena Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini. IMF pada Selasa memperkirakan bahwa ekonomi dunia hanya akan melihat pertumbuhan 3,1 persen pada 2015, dibandingkan dengan 3,4 persen pada tahun lalu. Analis mengatakan prediksi ini memberikan beberapa dukungan untuk emas, karena logam mulia sering dipandang sebagai tempat yang aman bagi para pedagang di masa resesi ekonomi. Perak untuk pengiriman Desember menambahkan 11 sen, atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 16,094 dolar AS per ounce, sementara platinum untuk pengiriman Oktober naik 11,70 dolar AS, atau 1,25 persen, menjadi ditutup pada 946,40 dolar AS per ounce.

Indeks saham Tokyo ditutup naik setelah BoJ pertahankan stimulus

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Jepang memperpanjang kenaikannya untuk sesi keenam pada Rabu, walau bank sentral Jepang (BoJ) memutuskan untuk menunda langkah-langkah stimulus baru meskipun terjadi pertumbuhan yang lamban dan harga stagnan. Menurut AFP, keputusan mengikuti BoJ diambil walau ada serangkaian data mengecewakan yang telah mengangkat pertanyaan tentang efektivitas upaya-upaya Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mendorong ekonomi, yang mengalami kontraksi di kuartal kedua tahun ini. Saham-saham Tokyo pulih dari kerugian awal perdagangan setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi Jepang tahun ini dan tahun berikutnya. Di Tokyo, indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo naik 0,75 persen atau 136,88 poin menjadi 18.322,98, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 1,17 persen atau 17,33 poin menjadi 1.493,17. Pada perdagangan saham, perusahaan energi secara luas naik karena harga minyak lebih tinggi. Inpex naik 7,22 persen menjadi 1.217,5 yen, Idemitsu naik 4,66 persen menjadi 1.976 yen, dan JX Holdings berakhir 3,01 persen lebih tinggi pada 477,6 yen. Nissan naik 0,25 persen menjadi 1.173 yen didorong laporan Bloomberg News bahwa produsen mobil Prancis Renault SA sedang mempertimbangkan rencana untuk merestrukturisasi aliansinya dengan perusahaan yang berbasis di Yokohama itu. Toyota menguat 1,84 persen menjadi 7.351 yen, sementara Fast Retailing, operator jaringan toko pakaian Uniqlo, merosot 1,56 persen menjadi 49.800 yen. Dolar berada pada 120,00 yen dalam perdagangan sore di Tokyo, turun dari 120,28 yen sebelum keputusan BoJ dan dari 120,21 yen di New York pada Selasa.

Indeks FTSE 100 Inggris berakhir naik 0,16 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks FTSE 100, patokan pengukur pasar saham Inggris, berakhir meningkat sebesar 0,16 persen atau 10,19 poin menjadi 6.336,35 poin pada Rabu. Harga saham Anglo American melonjak 9,98 persen, melampaui kenaikan terbesar saham unggulan atau blue chips. Rio Tinto, Antofagasta, Glencore dan BHP Billiton masing-masing naik 7,48 persen, 7,36 persen, 5,22 persen dan 4,58 persen, lapor Xinhua. International Consolidated Airlines Group SA memimpin penurunan atas saham-saham unggulan dengan penurunan harga saham 5,63 persen, diikuti oleh easyJet jatuh 5,00 persen, Carnival merosot 4,59 persen, Hikma Pharmaceutical berkurang 4,56 persen dan Sports Direct International PLC turun 4,32 persen.

Kebijakan pemerintah membuka peluang dana asing masuk

KONTAK PERKASA FUTURES - Pengamat pasar keuangan William Surya Wijaya meyakini paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah akan diapresiasi investor sehingga membuka peluang arus dana asing kembali masuk ke Indonesia yang akhirnya mengangkat rupiah. "Pemilik modal biasanya mengantisipasi terlebih dahulu dengan kembali melakukan investasi. Nilai tukar rupiah yang terapresiasi menandakan kebijakan pemerintah direspons positif," ujar William Surya Wijaya yang juga analis dari Analis Asjaya Indosurya Securities di Jakarta, Rabu. Ia mengemukakan bahwa salah satu kebijakan ekonomi jilid III yakni penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), gas, dan tarif listrik bagi industri dapat menekan beban biaya perusahaan di sektor aneka industri di antaranya otomotif dan komponennya, tekstil, dan elektronik. Kendati demikian, William Surya Wijaya mengharapkan kebijakan pemerintah itu direspon dengan penurunan harga jual produknya agar daya beli masyarakat kembali meningkat sehingga dampaknya ke ekonomi dalam negeri dapat dirasakan. Di sisi lain, lanjut dia, meredanya harapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed fund rate) pada tahun ini juga menjadi salah satu faktor yang menopang nilai tukar rupiah. Ditundanya kenaikan suku bunga AS membuat investor yang telah memegang dolar AS kembali menempatkan dananya ke aset berisiko, termasuk ke rupiah. "Indonesia merupakan negara berkembang kedua setelah Tiongkok sebagai tujuan investasi, Indonesia juga masih cukup menjanjikan dalam memberi imbal hasil yang menarik," ucapnya. Ia juga mengharapkan pemerintah dapat terus mengawal kebijakannya yang telah dikeluarkan sehingga benar-benar terealisasi dan terlaksana secara berkelanjutan. "Indonesia kan negara berkembang, paket kebijakan itu ibarat pupuk tanaman yang harus terus dijaga agar menjadi pohon yang kuat," ujarnya. Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto menambahkan bahwa nilai tukar rupiah yang menguat cukp signifikan dalam dua hari terakhir ini seiring dengan adanya harapan fundamental ekonomi Indonesia dalam tiga sampai enam bulan mendatang akan membaik. "Paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah diperkirakan dampaknya akan terasa dalam tiga hingga enam bulan mendatang, diharapkan nantinya dapat mengimbangi sentimen kenaikan suku bunga bank sentral AS," ujarnya.