Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

09 September 2015

Wall Street menguat, gabung reli pasar saham global

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street menguat lebih tinggi pada Rabu pagi, bergabung dengan reli sebagian besar pasar ekuitas global setelah kenaikan di pasar saham Tiongkok dan data ekonomi zona euro membaik. Dow Jones Industrial Average naik 390,30 poin (2,42 persen) menjadi ditutup pada 16.492,68, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 48,19 poin (2,51 persen) menjadi berakhir di 1.969,41, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 128,01 poin (2,73 persen) menjadi 4.811,93. Keuntungan mengikuti kenaikan 2,9 persen Indeks Shanghai Tiongkok yang bergejolak dan revisi naik pada angka pertumbuhan ekonomi kuartal kedua zona euro menjadi 0,4 persen dari 0,3 persen. Kemajuan Wall Street juga membantu mengimbangi kerugian mendalam pekan lalu ketika ketakutan atas Tiongkok menyebabkan penurunan 3,4 persen di S&P 500. Pasar saham AS ditutup pada Senin untuk libur Hari Buruh. "Pasar sangat oversold setelah minggu lalu, karena itu kami mungkin bangkit," kata Bill Lynch, direktur investasi Hinsdale Associates. Anggota Dow Apple bertambah 2,7 persen menjelang perkiraan peluncuran iPhone yang dimutakhirkan dan perubahahan Apple TV pada Rabu, yang mungkin menandakan dukungan ke televisi streaming dalam jaringan. General Electric, komponen Dow lainnya, melonjak 4,0 persen karena berita Uni Eropa dan regulator AS menyetujui akuisisi aset-aset energi perusahaan Prancis Alstom. GE mengatakan kesepakatan itu bernilai sekitar 9,5 miliar dolar AS menyusul divestasi untuk mengatasi masalah antitrust dan perubahan transaksi lainnya. Semua 30 anggota Dow berakhir lebih tinggi dengan keuntungan terkuat dicetak oleh Wal-Mart Stores yang melonjak 3,9 persen, Intel melompat 3,4 persen dan Pfizer menguat 3,7 persen. Sektor lainnya yang menguat termasuk perbankan dengan Wells Fargo bertambah 3,2 persen dan Bank of America naik 3,3 persen serta perusahaan biotek seperti Amgen melonjak 5,1 persen dan Celgene naik tajam 4,8 persen. Namun perusahaan video streaming Netflix jatuh untuk sesi ketujuh, merosot 3,9 persen. Blackstone naik 5,2 persen setelah mencapai kesepakatan enam miliar dolar AS untuk mengakuisisi raksasa properti mewah Strategic Hotels & Resorts, naik 3,5 persen. Perusahaan media dan penerbitan Meredith Corporation naik 9,9 persen didorong berita akan diakuisisi oleh Media General untuk sekitar 2,4 miliar dolar AS. Saham Media General jatuh 6,0 persen. Saham Concordia Healthcare anjlok 11,1 persen karena berita pihaknya akan mengakuisisi perusahaan farmasi Amdipharm Mercury Limited senilai 3,5 miliar dolar AS. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,19 persen dari 2,13 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,97 persen dari 2,89 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Emas berakhir turun di tengah kenaikan saham AS

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih rendah pada Rabu pagi, karena kenaikan saham-saham AS mengalihkan perhatian para investor. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 0,40 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi menetap di 1.121,00 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas ditutup lebih rendah karena saham-saham AS diperdagangkan naik tajam pada Selasa, ketika Wall Street mencoba untuk berbalik naik atau "rebound" setelah libur panjang akhir pekan.  Reli saham-saham Eropa juga memberikan tekanan tambahan terhadap harga emas. Pada Selasa, indeks pasar saham Prancis naik 1,07 persen, indeks FTSE 100, patokan untuk Bursa Efek London, bertambah 1,18 persen, sementara indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt juga berakhir lebih tinggi. Pada Senin, pasar ditutup untuk liburan Hari Buruh AS. Pada Jumat lalu, emas berjangka berakhir lebih rendah setelah laporan ketenagakerjaan AS mengatakan dunia usaha menambahkan 173.000 pekerja pada Agustus, berada di ujung terendah konsensus perkiraan Bloomberg, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 5,1 persen, terendah sejak April 2008, dengan rata-rata penghasilan per jam naik 0,3 persen. Para investor sedang menunggu pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve minggu depan untuk menilai arah emas berjangka, kata para analis. Perak untuk pengiriman Desember naik 20,6 sen, atau 1,42 persen, menjadi ditutup pada 14,755 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 10,50 dolar AS, atau 1,06 persen, menjadi ditutup pada 1.002,90 dolar AS per ounce.

Dolar bervariasi di tengah ketidakpastian kenaikan suku bunga Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar diperdagangkan bervariasi (mixed) pada Rabu pagi, di tengah ketidakpastian tentang waktu kenaikan suku bunga pertama Federal Reserve dalam lebih dari sembilan tahun. Sebuah laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan pada Jumat lalu mempersuram prospek untuk kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS pada pertemuan kebijakan 16-17 September, lapor AFP. "Suku bunga mendatang menunjukkan probabilitas 30 persen menyiratkan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS akan memilih untuk menaikkan suku bungnya dalam waktu dua minggu -- turun dari peluang 65 persen dilihat pada pertengahan Agustus," kata David Rodriguez di DailyFX. "Penurunan tajam terjadi karena volatilitas pasar keuangan yang cukup besar, dan dolar AS turun akibat para pedagang keluar dari posisi jangka panjang dolar AS," katanya. Euro menguat setelah angka pertumbuhan ekonomi zona euro kuartal kedua direvisi lebih tinggi, menjadi 0,4 persen pada kuartal ke kuartal, dari 0,3 persen. 
Berikut perkembangan kurs valuta utama pada pukul 21.00 GMT: Selasa Senin

EUR/USD 1,1202 1,1170

EUR/JPY 134,22 133,23

EUR/CHF 1,0969 1,0892

EUR/GBP 0,7275 0,7311 

USD/JPY 119,82 119,28

USD/CHF 0,9792 0,9750

GBP/USD 1,5398 1,5277

Minyak dunia bervariasi setelah data perdagangan Tiongkok lemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia bervariasi pada Rabu pagi, setelah data perdagangan Tiongkok menunjukkan impor dan ekspor menyusut pada Agustus, menambah kekhawatiran tentang prospek permintaan energi di raksasa Asia itu. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober ditutup pada 45,94 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, turun 11 sen dari penutupan Jumat lalu. NYMEX ditutup pada Senin untuk libur Hari Buruh, lapor AFP. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober melonjak 1,89 dolar AS menjadi menetap di 49,52 dolar AS per barel di perdagangan London. Data resmi Tiongkok menunjukkan ekspor turun 5,5 persen tahun-ke-tahun, sementara impor anjlok 13,8 persen, didorong oleh penurunan harga komoditas. "Tiongkok mengimpor minyak mentah lebih sedikit pada Agustus. Sebanyak 6,3 juta barel per hari dilaporkan oleh otoritas pabean sesuai dengan penurunan 13 persen pada bulan-ke-bulan," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan penelitian, sementara mencatat bahwa penurunan mengikuti impor minyak mentah mendekati rekor pada Juli. "Data ini hanya memperkuat kembali pandangan kita masih melihat pelemahan dalam ekonomi Tiongkok dan ini data ini menunjukkan kita belum melihat posisi terbawahnya," Bernard Aw, penyiasat pasar di IG Markets, mengatakan kepada AFP. "Perekonomian Tiongkok tetap menjadi kekhawatiran bagi perekonomian dunia yang lebih luas dan pasar-pasar aset global," tambahnya. Analis Commerzbank juga menunjuk rencana produksi Saudi sebagai lebih banyak menekan penurunan pada harga. "Menurut sumber industri yang serba mengetahui, Arab Saudi berencana untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini 10,2-10,3 juta barel per hari sampai akhir tahun .... Arab Saudi mengutip permintaan global yang kuat sebagai pembenarannya," kata Commerzbank. "Dengan kata lain, Saudi terus mengejar strategi mempertahankan pangsa pasar, dan dengan demikian mencegah pengurangan kelebihan pasokan pada pasar minyak global."