Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

13 Juni 2019

Inflasi AS Melambat, Dolar Masih Perkasa?


PT. KONTAK PERKASA FUTURES - Dolar Amerika Serikat (AS) masih cukup kuat pada perdagangan Rabu (12/6/19), meski data inflasi menunjukkan pelambatan. Data ini merupakan salah satu acuan bagi Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menentukan kebijakan moneter

Pada pukul 20:35 WIB, indeks dolar berada di level 96,77 atau menguat 0,9%. Indeks ini sering digunakan tolok ukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya. 

Data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan inflasi yang dilihat dari indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) hanya tumbuh 0,1% di bulan Mei, melambat dari bulan sebelumnya sebesar 0,3%. Persentase kenaikan harga-harga di bulan Mei tersebut sesuai dengan prediksi Forex Factory. 

Inflasi inti atau Core CPI (yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan) juga tumbuh 0,1% sama dengan pertumbuhan bulan April, namun masih di bawah prediksi di Forex Factory sebesar 0,2%.

Data inflasi serta data tenaga kerja merupakan beberapa indikator yang dijadikan acuan untuk menentukan suku bunga. Pada Jumat (7/6/19) lalu data non-farm payroll atau penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian hanya sebanyak 75.000 orang, jauh di bawah bulan sebelumnya 224.000 orang. 

Buruknya data tenaga kerja, ditambah dengan inflasi yang melambat tentunya semakin menguatkan spekulasi The Fed suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) akan dipangkas sebanyak tiga kali di tahun ini. 

Namun meski secara keseluruhan inflasi menunjukkan pelambatan pertumbuhan, tetapi di beberapa sektor justru menunjukkan kenaikan, yakni biaya sewa dan kesehatan. Hal itu membuat The Fed masih memiliki "alasan" untuk tidak buru-buru menurunkan suku bunga, dan memberikan tenaga bagi dolar untuk bertahan. 

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat ada peluang sebesar 66,8% pemangkasan FFR di bulan Juli, tidak ada perubahan dibandingkan sebelum data inflasi dirilis. 

The Fed akan mengadakan rapat kebijakan moneter pada pekan depan, dan kemungkinan akan memberikan informasi yang lebih jelas kapan dan berapa kali suku bunga bisa dipangkas di tahun ini.

https://www.cnbcindonesia.com/market/20190612210626-17-78007/inflasi-as-melambat-dolar-kok-masih-perkasa