Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

07 April 2015

Emas naik tajam setelah data pekerjaan AS lemah

KONTAK PERKASA FUTURES -  Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada Selasa pagi, karena laporan pekerjaan AS lemah yang dirilis selama liburan akhir pekan memberikan sejumlah besar dukungan terhadap logam mulia. Kontrak emas yang paling aktif untuk Juni, naik 17,7 dolar AS, atau 1,47 persen, menjadi menetap di 1.218,60 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas memberikan sejumlah besar dukungan ketika laporan yang dirilis selama liburan akhir pekan oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan penambahan penggajian pekerja pada Maret hanya 126.000, jauh lebih buruk dari yang diperkirakan, setelah kenaikan 264.000 pada Februari dan 201.000 pada Januari. Dua bulan sebelumnya direvisi turun gabungan 69.000. Para analis mengatakan laporan ini juga meminjamkan kredibilitas potensi penundaan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS. Meskipun bank sentral AS menghapus kata "bersabar" dari laporan bulanan, mereka mengindikasikan bahwa mereka akan menunggu data AS untuk mendukung peningkatan suku bunga. Namun para analis yakin bahwa laporan pekerjaan yang buruk ini akan menjadi faktor dalam keputusan Fed tentang waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunganya. Emas berada sedikit di bawah tekanan karena ekuitas AS dan dolar AS menguat pada Senin. Dolar naik 0,15 persen menjadi 96,73 pada pukul 18.08 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.  Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik, emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor. Perak untuk Mei naik 40,9 sen, atau 2,45 persen, menjadi ditutup pada 17,11 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 25,9 dolar AS, atau 2,24 persen, menjadi ditutup pada 1.180,40 dolar AS per ounce.

Dolar bervariasi setelah daftar gaji non pertanian AS lemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa pagi, karena investor masih mencerna laporan daftar gaji non pertanian yang lebih lemah dari perkiraan pada Jumat lalu. Ekonomi AS hanya menambah 126.000 pekerjaan pada Maret, jauh di bawah konsensus pasar 247.000 pekerjaan, dan tingkat pengangguran bertahan stabil pada 5,5 persen, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat, lapor Xinhua. Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, mengatakan dalam sebuah catatan pada Jumat bahwa "Untuk memberikan gambaran berapa banyak lebih lemah dari perkiraan jumlah ini, sebelum hari ini belum ada bulan dalam satu tahun terakhir dengan pertumbuhan daftar gaji kurang dari 200.000. Sekarang, rata-rata tiga bulan adalah 197.000." Presiden Federal Reserve New York William Dudley mengatakan dalam sebuah pidato pada Senin bahwa ia akan mengamati "untuk menentukan apakah pelemahan dalam laporan pasar tenaga kerja Maret pertanda pelambatan yang lebih besar di pasar tenaga kerja daripada yang saya antisipasi saat ini." Waktu menaikkan suku bunga bank sentral "akan tergantung data dan masih belum jelas karena evolusi mendatang ekonomi tidak dapat sepenuhnya diperkirakan," kata dia. Greenback berada di bawah tekanan setelah laporan lemah tetapi masih menunjukkan momentum pertumbuhan. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,69 persen menjadi 97,214 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0979 dolar dari 1,0976 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4924 dolar dari 1,4912 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7626 dolar dari 0,7638 dolar. Dolar AS dibeli 119,34 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,98 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9556 franc Swiss dari 0,9532 franc Swiss, dan merosot menjadi 1,2467 dolar Kanada dari 1,2478 dolar Kanada

Rupiah Senin sore Rp12.924

KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak menguat sebesar 96 poin menjadi Rp12.924 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.020 per dolar AS. "Dolar AS bergerak cenderung melemah terhadap berbagai mata uang utama dunia, termasuk rupiah, terimbas data upah tenaga kerja non-pertanian (NFP) yang melambat sehingga menimbulkan ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga The Fed," Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta. Ia mengemukakan bahwa laporan NFP AS pada Jumat pekan lalu hanya tumbuh sekitar 126.000 pada Maret, atau di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 245.000. Data yang di bawah perkiraan itu memperbesar ekspektasi bahwa Bank Sentral AS (the Fed) akan menahan diri lebih lama lagi untuk menaikan tingkat suku bunga acuannya (Fed fund rate). "Diperkirakan, sentimen dari NFP AS itu akan mempengaruhi laju dolar AS dengan kecenderungan melemah untuk beberapa hari ke depan," katanya. Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan dolar AS diperkirakan terbatas, karena indikator ekonomi mingguan seperti data sektor perumahan, kepercayaan konsumer, dan klaim pengangguran AS mulai membaik, sehingga terbuka peluang laporan NFP untuk bulan April 2015 memberikan kejutan positif. Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan kesempatan bagi rupiah untuk mempertahankan penguatan masih terbuka ke depannya, apalagi kondisi ekonomi domestik juga masih stabil. "Perekonomian Indonesia yang stabil akan menjaga fluktuasi nilai tukar domestik ke depannya," katanya. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (6/4) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.942 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (2/4) di posisi Rp13.000 per dolar AS.

Sentimen jual menekan kurs dolar AS di Asia

KONTAK PERKASA FUTURES -  Dolar AS menghadapi tekanan jual terhadap mata uang-mata uang utama Asia setelah data kerja terbaru AS menunjukkan gambaran mengecewakan menyusul outlook lebih tingginya tingkat suku bunga. Greenback jatuh pada 119,11 yen di Tokyo dari penutupan pekan lalu pada 119,77 yen, sedangkan euro naik ke posisi 1,0982 dolar AS. Volume transaksi global menipis karena pasar berada dalam suasana libur.  Dolar AS sudah jatuh Jumat pekan lalu karena data kerja AS menunjukkan perusahaan-perusahaan memangkas rekrutmen kerja baru pada Maret. Departemen Tenaga Kerja AS Jumat pekan lalu mengatakan bahwa pada Maret hanya ada 126.000 lapangan kerja baru atau setengah dari perkiraan sebelumnya dan bulan terburuk sejak Desember 2013. "Sentimen untuk menjual dolar terus berlangsung," kata Toshiya Yamauchi, analis senior pada perusahaan margin-trading Ueda Harlow Ltd. di Tokyo.