Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

05 Mei 2015

Harga emas naik jelang rilis data ekonomi AS

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Selasa pagi, menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni melonjak 12,3 dolar AS, atau 1,05 persen, menjadi menetap di 1.186,80 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Para investor memindahkan posisi mereka dan memberikan momentum kenaikan terhadap depan logam mulia menjelang rilis beberapa data ekonomi AS, termasuk data penggajian non pertanian untuk April. Laporan perdagangan internasional dan laporan ketenagakerjaan ADP masing-masing akan dirilis Selasa dan Rabu. Data klaim pengangguran akan dirilis pada Kamis dan laporan situasi ketenagakerjaan yang lebih besar akan diumumkan pada Jumat. Laporan-laporan tersebut kemungkinan akan diawasi dengan ketat karena investor sedang mencari petunjuk untuk melihat arah ekonomi AS yang memberikan potensi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve. The Fed bisa menaikkan suku bunga pada awal Juni, menurut analis. Pada Maret, pesanan baru untuk barang-barang manufaktur meningkat 9,6 miliar dolar AS, atau 2,1 persen bulan ke bulan, menjadi 476,5 miliar dolar AS, Departemen Perdagangan AS mengatakan dalam sebuah laporan Senin. Para analis mencatat kenaikan ini kurang daripada yang diperkirakan, yang berkisar dari 1,4 persen hingga 3,6 persen. Perak untuk pengiriman Juli turun 30,6 sen, atau 1,90 persen, menjadi ditutup pada 16,441 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 21,2 dolar AS, atau 1,88 persen, menjadi ditutup pada 1.150,90 dolar AS per ounce.

Wall Street menguat didorong kenaikan pesanan pabrik AS

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Selasa pagi, karena berita kenaikan pertama pesanan pabrik AS dalam delapan bulan membantu mempertahankan momentum positif dari reli pekan lalu. Dow Jones Industrial Average naik 46,34 poin (0,26 persen) menjadi ditutup pada 18.070,40, lapor AFP.Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 6,20 poin (0,29 persen) menjadi berakhir di 2.114,49, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 11,54 (0,23 persen) menjadi 5.016,93.  Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital, menandai keuntungan tersebut sebagai "momentum beli" setelah Departemen Perdagangan AS mengatakan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur naik 2,1 persen pada Maret, setelah tujuh bulan berturut-turut menurun. Saham-saham AS diperdagangkan di wilayah positif sepanjang hari. Kemajuan menandai keuntungan hari kedua berturut-turut setelah S&P 500 naik 1,09 persen pada Jumat. Anggota Dow McDonald turun 1,7 persen setelah meluncurkan sebuah rencana perubahan haluan yang mereorganisasi bisnis internasional dan menjual lebih banyak perusahaan restoran miliknya kepada waralaba (franchisee). Analis mengatakan pembalikan penjualan lemah perusahaan bisa memakan waktu selama dua tahun. Saham Cisco Systems, anggota Dow yang lain, maju 0,1 persen karena berita John Chambers akan mundur sebagai kepala eksekutif dan digantikan oleh Chuck Robbins, eksekutif lama di perusahaan jaringan itu. Chambers akan tetap menjadi ketua dewan dan menjadi ketua eksekutif. Komponen Dow lainnya, Disney, naik tipis 0,5 persen setelah film superhero blockbuster-nya "Avengers: Age of Ultron" menjaring hasil mengejutkan 187,7 juta dolar AS dalam penjualan box-office pembukaan akhir pekan, mendekati rekor sepanjang masa 207,4 juta dolar AS yang diraih film "Avengers" sebelumnya. Saham produsen minyak dan gas Pioneer Natural Resources turun 1,9 persen setelah manajer uang David Einhorn mengecam perusahaan pada konferensi investor untuk pengeluaran yang berlebihan pada "fracking". Saham Time Warner Cable kembali bermain, meningkat 1,2 persen didorong meningkatnya ekspektasi bahwa Charter Communications sedang mencari merger. Pada 24 April, Comcast dan Time Warner menghentikan rencana merger mereka karena keberatan dari regulator antitrust. Saham Charter tidak berubah. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 2,13 persen dari 2,11 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,87 persen dari 2,82 persen. Imbal hasil dan harga obligasi bergerak berlawanan arah.

Dolar AS melemah tertekan komentar pejabat Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa pagi, setelah seorang pejabat Federal Reserve menurunkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga The Fed pertama tahun ini. Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans mengatakan pada Senin bahwa data ekonomi kuartal pertama yang lemah membuatnya merasa tidak mungkin bagi bank sentral untuk mulai menaikkan suku bunganya sampai "suatu waktu di awal 2016," lapor Xinhua Sebuah kenaikan suku bunga diharapkan dapat meningkatkan dolar yang didorong oleh arus masuk investasi ke Amerika Serikat. Ada perpecahan yang berkembang di kalangan para pejabat Fed tentang waktu kenaikan suku bunga pertama, dan data ekonomi yang lesu membuat kenaikan pada pertengahan tahun menjadi kurang memungkinkan. Menurut Departemen Perdagangan AS pekan lalu, produk domestik bruto (PDB) meningkat pada tingkat tahunan hanya 0,2 persen pada kuartal pertama tahun ini. PDB kuartal pertama menunjukkan penurunan tajam dari kecepatan 2,2 persen pada kuartal sebelumnya, meningkatkan kekhawatiran pasar bahwa pemulihan ekonomi negara itu kehilangan momentum. Di sisi ekonomi, pesanan baru untuk barang-barang manufaktur pada Maret meningkat 2,1 persen menjadi 476,5 miliar dolar AS, setelah penurunan selama tujuh bulan berturut-turut, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Senin. Angka terbaru ini sesuai dengan konsensus pasar. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1140 dolar dari 1,1192 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5118 dolar dari 1,5133 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7846 dolar dari 0 7824 dolar. Dolar AS dibeli 120,10 yen Jepang, lebih rendah dari 120,28 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS datar di 0,9343 franc Swiss, dan merosot ke 1,2103 dolar Kanada dari 1. 2170 dolar Kanada.

Harga minyak dunia turun dari tertinggi 2015

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia melayang lebih rendah pada Selasa pagi, karena pasar kekurangan berita-berita besar sebagai petunjuk arah sehingga para pedagang terus khawatir tentang pasokan global minyak mentah yang berlimpah. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 22 sen menjadi ditutup pada 58,93 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan global, menetap hampir tidak berubah pada 66,45 dolar AS per barel, turun satu sen dari tingkat penutupan Jumat lalu. Di Inggris, bank dan BISNIS lainnya ditutup pada Senin untuk hari libur umum. "Tidak terlalu banyak berita," Bart Melek dari TD Securities mengakui. "Apa yang terjadi adalah orang terus memiliki kekhawatiran tentang kelebihan pasokan," kata Melek. "OPEC memproduksi di 31.300.000 barel (per hari), produksi AS tidak turun sangat cepat dan, dengan demikian, persediaan minggu ini sangat jauh bisa membuktikan terjadi penurunan besar yang bisa menjadi penggerak untuk WTI." Ekspektasi penurunan produksi minyak mentah AS yang kuat telah membantu mendorong kenaikan pasar minyak dalam beberapa pekan terakhir. "Ketika minggu baru perdagangan akan berlangsung, harga minyak diperdagangkan hanya sedikit di bawah tingkat tertinggi multi-bulan yang mereka catat pada akhir pekan lalu," analis Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan penelitian. "Dalam sebulan terakhir saja, Brent telah meningkat sebesar 21 persen dan WTI sebesar 25 persen, kenaikan bulanan tertajam sejak Mei 2009. Tidak ada pembenaran yang mendasar untuk lonjakan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir, yang disebabkan pertama dan terutama spekulasi tentang pasokan rendah di paruh kedua tahun ini."