Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

11 Desember 2014

Harga emas turun tipis tertekan kemerosotan minyak mentah

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tipis pada Kamis pagi, karena minyak mentah berjangka turun hampir lima persen dan dolar AS terus melemah hingga sesi ketiga. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 2,6 dolar AS atau 0,21 persen, menjadi menetap di 1.229,4 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Harga emas berada di bawah tekanan dari penurunan tajam minyak mentah WTI yang mencapai tingkat terendah sejak 2003 pada Rabu. Para analis percaya bahwa dalam jangka pendek, pasar ekuitas bisa kehabisan tenaga, dan investor akan mulai pindah ke emas. Namun, para analis juga menyatakan bahwa setiap kenaikan harga minyak akan berlangsung sementara karena Fed dapat meningkatkan suku bunganya dan dolar berada di jalan menuju pemulihan. Logam mulia memangkas kerugian sebelumnya karena dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama untuk hari ketiga pada Rabu. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, karena penurunan mata uang itu mendorong investor terhadap aset-aset "safe haven". Pedagang sedang menunggu laporan klaim pengangguran mingguan dan laporan penjualan ritel tambahan yang akan keluar pada Kamis, bersama dengan angka Indeks Harga Produsen AS pada Jumat. Perak untuk pengiriman Maret naik 5,3 sen atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 17,187 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 4,2 dolar AS atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 1.242,6 dolar AS per ounce.

Indeks bursa saham Seoul ditutup terkoreksi

KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Seoul berakhir lebih rendah pada Rabu, dengan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 25,39 poin atau 1,29 persen, menjadi 1.945,56. Volume perdagangan mencapai 361 juta saham senilai 3,75 triliun won (3,41 miliar dolar AS). Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.102,2 won terhadap greenback, naik 5,6 won dari penutupan Selasa, demikian Xinhua melaporkan.

Angka inflasi Tiongkok angkat saham Hong Kong dan Shanghai

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Hong Kong naik tipis pada Rabu, setelah dua hari dilanda aksi jual, sementara Shanghai berbalik naik dari kemerosotan hari sebelumnya, karena data inflasi Tiongkok yang memicu harapan langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut. Indeks Hang Seng menguat tipis 0,16 persen atau 38,69 poin menjadi 23.524,52 dengan nilai transaksi sebesar 109,93 miliar dolar Hong Kong (14,18 miliar dolar AS). Indeks komposit Shanghai, yang merosot 5,43 persen pada Selasa (9/12), melonjak 2,93 persen atau 83,74 poin menjadi 2.940,01 dengan nilai transaksi 535,0 miliar yuan (87,4 miliar dolar AS). Indeks komposit Shenzhen, yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, bertambah 3,50 persen atau 49,14 poin, menjadi 1.452,53 dengan nilai transaksi 304,6 miliar yuan, demikian AFP melaporkan.

Dolar AS melemah terhadap yen untuk sesi ketiga berturut-turut

KONTAK PERKASA FUTURESKurs dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis pagi dan turun terhadap yen untuk sesi ketiga berturut-turut, karena penurunan pasar ekuitas AS dan Eropa mendorong permintaan aset-aset "safe haven". Saham-saham AS menyaksikan penurunan pada Rabu, karena kemerosotan harga minyak mentah memukul sektor energi. Harga minyak merosot ke posisi terendah lima tahun setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas perkiraan permintaan untuk 2015 menjadi 28,92 juta barel per hari, tingkat terendah dalam lebih dari satu dekade, lapor Xinhua. Pasar saham Eropa ditutup lebih rendah Rabu, terbebani oleh kekhawatiran politik tentang Yunani dan kemerosotan harga minyak mentah. Bursa Asia juga mengalami penurunan luas minggu ini, dengan Indeks Komposit Shanghai Tiongkok jatuh lebih dari lima persen karena Tiongkok bergerak untuk mendinginkan pasar kredit. Para investor menarik diri dari posisi berisiko dan beralih ke mata uang "safe haven" termasuk franc Swiss dan yen Jepang. Kurs dolar/yen turun 1,21 persen pada Rabu dari sesi sebelumnya. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,47 persen menjadi 88,271 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2444 dolar dari 1,2374 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5708 dolar dari 1,5662 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8301 dolar dari 0,8303 dolar. Dolar AS dibeli 118,08 yen Jepang, lebih rendah dari 119,49 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9670 franc Swiss dari 0,9712 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,1488 dolar Kanada dari 1,1439 dolar Kanada.