Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

15 April 2013

Emas, perak berjangka di bursa Shanghai jatuh sampai batas bursa

Bloomberg, (15/4) - Emas turun hingga batas hariannya di Shanghai, menyusul anjloknya harga internasional, pada harapan bahwa permintaan untuk aset haven akan berkontraksi karena ekonomi global membaik. Perak juga jatuh ke level paling dalam yang diperbolehkan. Emas untuk pengiriman Juni melemah 5 persen dari harga penutupan sebelumnya 298,93 yuan per gram ($ 1.503 per ounce) di Shanghai Futures Exchange, yang paling murah sejak Maret 2011. Perak untuk pengiriman Juni di Shanghai juga anjlok 6 persen menjadi 5.334 yuan per kilogram, terendah untuk kontrak teraktif sejak perdagangan dimulai pada bulan Mei 2012. Emas di London turun memasuki pasar beruang minggu lalu, kehilangan setidaknya 20 persen dari level penutupan tertinggi, pada spekulasi bahwa permintaan haven akan menurun karena investor mengurangi kepemilikannya di exchange-traded product (ETP). Logam untuk pengiriman segera turun menjadi $ 1,425.75 per ounce hari ini, terendah sejak April 2011. Level "$1500 sebelumnya tampaknya menjadi support yang solid untuk beberapa waktu, namun sekarang harga emas jatuh melewati level tersebut," kata Sun Yonggang, analis makroekonomi dari Everbright Futures Co. "Sentimen terhadap emas terus lemah dan hari ini turut di tekan penurunannya merespon kejatuhan di semua kelas aset. Harga di China mengejar level penurunan yang terjadi di New York dan London pada hari Jumat lalu." Spot Bullion dengan kemurnian 99,99 persen tenggelam sebanyak 8,4 persen menjadi 285,60 yuan per gram di Shanghai Gold Exchange, terendah sejak Februari 2011. Volume untuk kontrak acuan tunai melonjak menjadi 17.824 kilogram dari 11.680 kilogram pada 12 April lalu, menurut data Bloomberg. The Shanghai Gold Exchange mungkin akan merubah persyaratan margin untuk kontrak emas menjadi 12 persen dan kontrak perak ke 15 persen jika harga menunjukkan gerakan yang luar biasa, menurut sebuah pernyataan yang dipasang di situs bursa tersebut. Batas harga (price limit) dapat disesuaikan ke 10 persen untuk kontrak emas dan 13 persen untuk kontrak perak, kata pernyataan itu. Investor harus meningkatkan kesadarannya, mengendalikan posisi dan bersikap rasional dalam berinvestasi, kata Bursa itu dalam pernyataan terpisah. (brc)

Pasca data GDP China, HSI berakhir turun

Bloomberg, (15/4) - Bursa Hong Kong ditutup jatuh paling dalam lebih dari seminggu terakhir karena keluarnya laporan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi (GDP) China dan produksi industri naik dibawah perkiraan ekonom. "Pertumbuhan ekonomi di daratan China tidak sebaik harapan pasar," kata Linus Yip, kepala strategist dari First Shanghai Securities di Hong Kong. "Pasar masih akan bergerak lebih rendah, terutama untuk minggu ini; kami berharap pasar akan mencapai bottom-nya untuk jangka pendek." Indeks Hang Seng turun 1,4 persen dan ditutup pada level 21,772.67 di Hong Kong. GDP China tumbuh 7,7 persen pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya, berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional China di Beijing pagi ini. Angka tersebut dibandingkan dengan perkiraan median untuk kenaikan 8 persen dalam survei Bloomberg News atas 41 ekonom. 47 dari 50 bluechips yang turun pada Indeks acuan kota itu, terbesar sejak 5 April dan menjadi index berkinerja terburuk dikalangan negara maju pada tahun ini. Hang Seng China Enterprises Index saham daratan turun 2 persen menjadi 10,440.76. (brc)

Bursa Eropa bergerak flat pasca rilis data GDP China

Bloomberg, (15/4) - Pasar saham Eropa sedikit berubah pasca kenaikan mingguan terbesarnya dalam sebulan terakhir setelah rilis data ekonomi China yang tumbuh pada laju yang lebih lambat dari perkiraan, sementara investor juga menunggu laporan manufaktur di wilayah New York. Indeks berjangka AS dan saham-saham Asia jatuh hari ini. Stoxx Europe 600 Index tergelincir 0,1 persen di 291,98 di 8:29 a.m. di London. Index patokan tersebut pekan lalu naik 1,8 persen setelah Bank of Japan memilih untuk melanjutkan stimulus dan karena tingkat impor China mengalahkan perkiraan. Kontrak pada Indeks Standard & Poor 500 turun 0,3 persen hari ini, sedangkan MSCI Asia Pacific Index kehilangan 0,8 persen. "Pasar di Eropa sampai saat ini cukup berjalan dengan baik, namun hal ini bisa berubah di awal pekan setelah data ekonomi China muncul pada hasil yang lebih buruk dari yang diharapkan," tulis Michael Hewson, seorang analis pasar dari CMC Markets Plc di London. "Mengingat hasil data ekonomi terbaru dari AS yang lebih ringan baru-baru ini, data terbaru atas survey Empire manufacturing index untuk April akan menjadi indikator pergerakan pasar lebih lanjut setelah pada bulan lalu naik ke level 9,2." (brc)

Index Topix akhir reli terpanjang dalam dua tahun terakhir

Bloomberg, (15/4) - Pasar saham Jepang di tutup turun, dengan indeks Topix mengakhiri gain terpanjangnya dalam dua tahun terakhir setelah AS mendesak Jepang untuk menahan diri dari kebijakan devaluasi yen dan data ekonomi China meleset dari perkiraan. Index Topix turun 1,3 persen dan berakhir pada level 1,133.99 di Tokyo. Lebih dari dua saham turun untuk setiap satu yang menguat hari ini. Index Nikkei 225 Stock Average kehilangan 1,6 persen menjadi 13,275.66 dengan volume 30 persen di atas rata-rata 30-hari. "Profit taking mendominasi pasar karena tampaknya yen tidak akan melemah melampaui 100 per dolar segera," kata Koji Toda, kepala manajer dana pada Resona Bank Ltd di Tokyo. "Data China mengkonfirmasikan kekhawatiran yang mendasar tentang prospek ekonomi." Index kekuatan relatif (RSI) 14-hari pada index Topix telah bertahan di atas ambang batas 70 untuk empat sesi terakhir. Itu adalah sinyal dari segi teknis bahwa saham-saham telah meningkat terlalu banyak dan terlalu cepat (overbought). Para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral mempersiapkan diri untuk mengadakan pertemuan di Washington pekan ini, dimana Departemen Keuangan AS mengatakan akan menekan Jepang untuk menahan diri dari devaluasi kompetitif mata uangnya dan sementara, pemerintah Eropa juga mendesak Jepang untuk tidak terlalu bergantung pada stimulus fiskal dan moneter. Yen kembali pulih setelah melemah menjadi 99,95 per dolar pada 11 April lalu, terendah sejak April 2009. Mata uang tersebut diperdagangkan pada posisi 98,08 per dolar hari ini dan menguat terhadap 15 dari 16 mata uang utama lainnya. Produk domestik bruto (GDP) China tumbuh 7,7 persen dalam tiga bulan yang berakhir Maret dari tahun sebelumnya berdasarkan rilis data dari Biro Statistik Nasional China di Beijing hari ini. Itu dibandingkan dengan perkiraan median untuk kenaikan 8 persen dalam survei Bloomberg News dari 41 analis dan 7,9 persen pada kuartal keempat lalu. Produksi industri naik kurang dari yang diperkirakan pada bulan Maret, sementara pertumbuhan penjualan ritel sama dengan perkiraan pasar. (brc)

Trend emas tergantung pada kepemilikan ETF dan pemulihan ekonomi global

Bloomberg, (15/4) - Emas, yang terjun ke bear market pekan lalu, memperpanjang kerugian ke level terendah sejak Mei 2011 pada ekspektasi bahwa permintaan untuk aset haven akan terkontraksi karena membaiknya ekonomi global. Emas untuk pengiriman segera turun sebanyak 3,9 persen ke $ 1,425.75 per ounce dan sedikit berubah pada posisi $ 1,444.07 pukul 11:14 a.m. di Singapura. Harga merosot 5 persen pada 12 April lalu, menjadikan kerugiannya lebih dari 20 persen sejak rekor penutupan tahun 2011, dan memenuhi definisi umum dari bear market. Bullion telah anjlok 14 persen pada tahun 2013, setelah menjalankan keuntungan tahunan ke-12 kalinya, karena data menunjukkan bahwa ekonomi global terus membaik, mendorong investor untuk menjual kepemilikan di exchange-traded product (ETF) dengan skala besar. Pergantian dalam siklus emas makin cepat dan investor harus menjual logamnya, Goldman Sachs Group Inc mengatakan dalam sebuah catatan 10 April lalu. "Runtuhnya emas masih pada tahap awal," kata Georgette Boele, ahli strategi komoditas dari ABN Amro Group NV. "Aset-aset lainnya akan menjadi semakin lebih menarik karena prospek pertumbuhan yang terus membaik." "Beberapa pilar utama dari pasar bull emas terlihat telah menderita kelelahan," kata Peter Richardson, seorang analis Morgan Stanley, melalui telepon dari Melbourne hari ini. "Pasar emas mungkin sedang menyerap harga pada prospek bahwa anggota dari zona euro mungkin akan terpaksa menjual emasnya untuk meningkatkan bagian dari pendanaan bailout, sementara saat ini masih banyal pemegang emas yang jauh lebih besar dari Siprus." Aset ETF yang diperdagangkan di bursa turun menjadi 2,406.16 metrik ton pada 12 April, terendah setidaknya sejak Agustus, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Harga menyusut 6,9 persen pada kuartal pertama, penurunan terbesar setidaknya sejak 2004. Saham terkait emas mengalami penurunan. Newcrest Mining Ltd, produsen emas terbesar Australia, turun 8,2 persen menjadi A$ 17,92 di Sydney, dan Zijin Mining Group Co, perusahaan tambang emas terbesar di China berdasarkan nilai pasarnya, turun 7,6 persen ke HK$2,32 di Hong Kong. Goldman memangkas target tiga bulan ke $ 1.530 dari $ 1.615 dan menurunkan perkiraan 12 bulan ke $ 1.390 dari $ 1.550; analis Damien Courvalin dan Jeffrey Currie mengatakan dalam laporannya 10 April lalu. Inflasi yang lebih tinggi dapat menjadi katalisator untuk siklus berikutnya, dan itu mungkin akan berlangsung dalam beberapa tahun lagi, tulis mereka. Emas turun hari ini walaupun indeks Dollar jatuh sebanyak 0,3 persen. Bullion biasanya bergerak terbalik, dengan dollar AS, yang telah naik 3,2 persen tahun ini. Emas telah berhenti menjadi safe haven bagi investor setelah jatuh ketika euro nyaris bangkrut tahun lalu, investor miliarder George Soros mengatakan dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post yang diterbitkan 8 April. Soros memangkas kepemilikannya di SPDR Gold Trust sebesar 55 persen pada kuartal keempat lalu. (brc)

Jepang mendapat himbauan dari AS hingga Eropa terkait depresiasi mata uangnya

Bloomberg, (15/4) - Jelang pertemuan para kepala keuangan dari Group 20 negara (G20) pekan ini, Jepang akan diingatkan lagi tentang janjinya untuk tidak menurunkan yen terlalu dalam, dalam upaya memerangi ekonominya dari deflasi yang telah berlangsung lebih dari 15 tahun. Jelang pertemuan G-20 dan para gubernur bank sentral pekan ini di Washington, Departemen Keuangan AS mengatakan akan menekan Jepang untuk menahan diri dari devaluasi kompetitif dan pemerintah Eropa juga mendesak negara itu untuk tidak terlalu bergantung pada stimulus fiskal dan moneter. Yen telah jatuh terhadap 16 mata uang utama lainnya sejak 4 April ketika Bank of Japan memberikan kejutan kepada para investor dengan rencana menggandakan pembelian obligasi bulanan dan menetapkan target inflasi dua tahun sebesar 2 persen.  Yen menguat terhadap 16 mitra utamanya hari ini setelah laporan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi China melambat secara tak terduga pada kuartal pertama, memicu permintaan untuk aset haven. Mata uang Jepang naik 0,2 persen menjadi 98,22 per dolar pada pukul 12:00 a.m. di Tokyo setelah sebelumnya menyentuh 97,63, terkuat sejak 8 April. Departemen Keuangan AS menggunakan laporan mata uang semesteran kepada Kongres AS dimana Jepang harus "tetap berorientasi untuk memenuhi tujuan pertumbuhan domestik dengan menggunakan instrumen domestik dan untuk menahan diri dari mendevaluasi mata uangnya secara kompetitif dan menargetkan nilai tukarnya untuk tujuan kompetitif juga." (brc)

Demand Minyak Mentah WTI Jatuh untuk Hari Ketiga

Bloomberg (15/4) – Minyak WTI jatuh untuk hari ketiga ditengah kecemasan terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi, yang memangkas konsumsi terhadap bahan bakar, sementara supply minyak akan melebihi demand tanpa potongan terhadap produksi yang dilakukan oleh OPEC, berdasarkan Iran.Kontrak tersebut merosot sebanyak  0.9% di New York setelah jatuh menuju level terendahnya dalam lebih dari satu bulan pada tanggal 12 April pekan lalu, sementara kondisi ekonomi global masih melemah dan akan terjadi sebuah surplus terhadap minyak mentah tanpa pengurangan yang terkini oleh Organisasi Negara-negara ekportir Petroleum, yang dikatakan oleh Shana sebuah agensi berita kementerian perminyakan Iran, mengutip dari Mohammad Ali Khatibi, gubernur OPEC Negara tersebut, sementara penjualan retail A.S pada bulan Maret merosot paling banyak sejak bulan Juni dan sentiment para konsumen mulai menurun menuju Sembilan bulan terendahnya, berdasarkan laporan yang diperlihatkan pada tanggal 12 April pekan lalu.<br /><br />Minyak WTI untuk pengiriman dibulan Mei menurun sebanyak 82 sen menuju level $90.47 per barrel dalam perdagangan elektronik pada New York Mercantile Exchange dan berada dilevel $90.50 pada jam 11:42 waktu Sidney, sementara volume seluruh kontrak yang diperdagangkan pada hari ini berada 10% dibawah rata-rata 100 hari, kontrak tersebut jatuh 2.4% sebanyak $2.22, menuju level $91.29 pada tanggal 12 April minggu lalu, merupakan penutupan yang terendah sejak tanggal 6 Maret yang lalu dimana harga-harga turun 6.1% selama dua pekan terakhir.(tito)<br /><br />www.bloomberg.com/news/2013-04-14/wti-declines-for-a-third-day-on-outlook-for-crude-demand-supply.html

Bursa China telah jatuh 10% dari tertinggi Februari

Bloomberg, (15/4) - Saham-saham China jatuh, menyeret indeks komposit Shanghai turun 10 persen dari level tertinggi Februari setelah data pertumbuhan ekonomi nasional dan produksi industri meleset dari perkiraan. Shanghai Composite Index turun 0,9 persen menjadi 2,186.46 pada pukul 10:10 pagi waktu setempat, siap untuk penutupan terendah sejak 24 Desember. CSI 300 Index turun 1,1 persen menjadi 2,435.41. Ekonomi China tumbuh 7,7 pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya berdasarkan rilis dari Biro Statistik Nasional di Beijing pagi ini, kurang dari estimasi median dalam survei Bloomberg atas 41 ekonom sebesar 8 persen. Indeks Shanghai telah jatuh 10 persen dari tertinggi 6 Februari di tengah kekhawatiran langkah-langkah untuk mendinginkan harga properti akan menyeret pertumbuhan ekonomi negara itu. Valuasi pada index turun menjadi sembilan kali dari proyeksi pendapatan selama 12-bulan pada tanggal 12 April lalu - level terendah sejak 13 Desember dan kurang dari rata-rata tujuh tahun di 15,8, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (brc) 

Bursa HK perpanjang kerugian pasca rilis data GDP China


Bloomberg, (15/4) - Bursa Hong Kong memperpanjang kerugian setelah China melaporkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan. Indeks Hang Seng turun 1,1 persen menjadi 21,850.94 pada pukul 10:05 a.m. di Hong Kong sebagai produk domestik bruto (GDP) China tumbuh 7,7 persen pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan perkiraan sebesar 8 persen.  Hang Seng China Enterprises Index, yang melacak perusahaan China daratan di HK, turun 1,6 persen menjadi 10,480.96. (brc)

Ekonomi China tumbuh lebih rendah dari estimasi, 7.7% di kuartal pertama

Bloomberg, (15/4) - Perekonomian China tumbuh 7,7 persen pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya, Biro Statistik Nasional mengatakan di Beijing hari ini. Estimasi median dalam survei Bloomberg News dari 41 analis adalah untuk kenaikan 8 persen dalam produk domestik bruto (GDP). Pada kuartal keempat lalu, ekonomi tumbuh 7,9 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, produksi industri naik 8,9 persen pada Maret dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata 10,1 persen dari 37 ekonom dan kenaikan 9,9 persen pada dua bulan pertama tahun ini. Namun, Biro statistik tidak merinci data output dan data penjualan ritel untuk dua bulan pertama. Investasi aset tetap tidak termasuk rumah tangga pedesaan meningkat 20,9 persen pada periode Januari - Maret dari tahun sebelumnya. Itu dibandingkan dengan estimasi median 21,3 persen dalam survei Bloomberg dan kenaikan 21,2 persen dalam dua bulan pertama 2013. Penjualan ritel pada bulan Maret naik 12,6 persen dari tahun sebelumnya setelah meningkat 12,3 persen pada dua bulan pertama. Perkiraan median adalah untuk kenaikan sebesar 12,6 persen. (brc)

Saham Asia jatuh pasca penurunan tingkat penjualan ritel AS dan jelang data GDP China

Bloomberg, (15/4) - Saham-saham Asia melemah, dengan indeks patokan regional meluncur dari kenaikan mingguan terbesar dalam tujuh bulan terakhir karena investor menunggu data pertumbuhan ekonomi (GDP) China setelah penjualan ritel AS turun secara tak terduga. MSCI Asia Pacific Index tergelincir 0,2 persen menjadi 137,86 pada pukul 10:17 a.m. di Tokyo sebelum pasar saham Hong Kong dan China di buka pagi ini. Indeks itu melonjak 3,5 persen pekan lalu, kenaikan mingguan terbesar sejak September, karena yen diperdagangkan mendekati 100 per dolar dan inflasi China lebih lambat dari estimasi sehingga meredakan kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan moneter. Penjualan ritel di AS turun pada bulan Maret, yang paling dalam sejak sembilan bulan terakhir. "Secara jangka pendek, ada kekhawatiran atas fakta bahwa kita mendapatkan data yang sedikit lebih lembut yang keluar dari AS dalam seminggu terakhir," kata Angus Gluskie, managing director dari White Funds Management. "Selama jangka menengah, mungkin masih ada pontensi kenaikan karena indikasi peningkatan sinkronisasi pada pertumbuhan perekonomian global." Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,8 persen setelah Departemen Keuangan AS mengatakan akan mendesak Jepang untuk menahan diri dari mengejar kebijakan moneternya dalam mendevaluasi mata uangnya. Ekonomi negara itu telah menunjukkan tanda-tanda meningkat, kata Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda hari ini di Tokyo. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,4 persen, sementara Indeks Taiex Taiwan sedikit berubah. S & P / ASX 200 Index Australia turun 0,7 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru sedikit berubah. (brc)

Emas memperpanjang bear market seiring investor mengurangi kepemilikan ETF

Bloomberg, (15/4) - Emas, yang terjun ke bear market pekan lalu, memperpanjang kerugian ke level terendah sejak Mei 2011 pada ekspektasi bahwa permintaan untuk aset haven akan terkontraksi karena membaiknya ekonomi global. Emas untuk pengiriman segera turun sebanyak 0,3 persen ke $ 1,478.20 per ounce dan sedikit berubah pada posisi $ 1,484.02 pukul 09:12 a.m. di Singapura. Harga merosot 5 persen pada 12 April lalu, menjadikan kerugiannya lebih dari 20 persen sejak rekor penutupan tahun 2011, dan memenuhi definisi umum dari bear market. Bullion telah anjlok 11 persen pada tahun 2013, setelah menjalankan keuntungan tahunan ke-12 kalinya, karena data menunjukkan bahwa ekonomi global terus membaik, mendorong investor untuk menjual kepemilikan di exchange-traded product (ETF) dengan skala besar. Pergantian dalam siklus emas makin cepat dan investor harus menjual logamnya, Goldman Sachs Group Inc mengatakan dalam sebuah catatan 10 April lalu. "Runtuhnya emas masih pada tahap awal," kata Georgette Boele, ahli strategi komoditas dari ABN Amro Group NV. "Aset-aset lainnya akan menjadi semakin lebih menarik karena prospek pertumbuhan yang terus membaik." Emas untuk pengiriman Juni turun sebanyak 1,6 persen menjadi $ 1,476.90 per ounce di Comex, New York, dan diperdagangkan di $ 1,483.40. Kontrak berjangka merosot ke $ 1476 pada tanggal 12 April lalu, level terendah sejak Mei 2011 setelah Siprus berencana menjual kepemilikan emas untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari pinjaman darurat. Kabar dari Siprus "membebani harga emas, pada pandangan bahwa bank sentral lainnya dalam kawasan tersebut akan melakukan hal yang sama - dengan kepemilikan emas jauh lebih besar," tulis Boele. Aset ETF emas yang diperdagangkan di bursa turun menjadi 2,406.16 metrik ton pada 12 April, setidaknya terdalam sejak Agustus menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Kepemilikan menyusut 6,9 persen pada kuartal pertama, penurunan terbesar setidaknya sejak 2004. (brcc)

Bursa HK diperkirakan buka stabil jelang rilis GDP China

Reuters, (15/4) - Bursa saham Hong Kong bisa memulai perdagangan pekan ini pada awalan yang lembut setelah data AS yang lemah pada Jumat lalu dan menjelang rilis data GDP China kuartal pertama tak lama setelah pasar dibuka pagi ini. Pada hari Jumat, Indeks Hang Seng ditutup turun 0,1 persen pada level 22,089.1 tetapi membukukan gain mingguan terbaik sejak Januari. Indeks China Enterprises China ditutup turun 0,1 persen. (brc) 

Emas terjungkal ke bear market akibat eksodus institusional


12/04 (Reuters) – Emas merosot lebih dari 5 persen pada Jumat, memasuki teritori bear market karena investor institusi “melarikan diri” menuju ke aset-aset yang lebih aman lainnya di tengah kekhawatiran tentang penjualan bank sentral dan minimnya sentimen. Meluasnya aktivitas jual akan menegaskan beberapa ekspektasi bahwa reli harga emas yang meroket mungkin berakhir setelah penguatan 12 tahun. Emas turun di bawah US $1.500 per ons untuk pertama kalinya sejak Juli 2011. Emas mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Desember 2011. Penjualan menjadi sangat ramai setelah kontraksi tak terduga data penjualan ritel AS, yang menggerus saham dan mendukung dolar. Faktor ini menambah tekanan yang sedang dibangun minggu ini dari beberapa faktor, termasuk draft rencana Siprus untuk menjual emas dan keluar dari ETF emas. Laju aksi jual muncul terkait dengan volatilitas harga obligasi pemerintah Jepang, yang telah memaksa pemegang tertentu untuk menjual aset lain guna memenuhi pemodelan risiko portofolio investasi mereka. Harga spot emas mencapai titik terendah dari $1.477, turun 5,3 persen pada hari ini. Untuk minggu ini, itu menunjukkan penurunan lebih dari 6 persen, penurunan mingguan terbesar sejak Desember 2011. Obligasi rally pada hari Jumat. Pelemahan emas terakselerasi dan volume perdagangan menggelembung setelah harga jatuh melalui support kunci di $1.521 per ons. Pasar turun sekitar 23 persen di bawah rekor puncak $1,920.30 yang dicapai pada September 2011. Investor mendefinisikan bear market karena penurunan 20 persen atau lebih dari harga tertinggi di pasar. Emas telah melonjak selama lebih dari satu dekade karena statusnya sebagai investasi safe-haven di masa sulit dan sebagai respon atas kekhawatiran inflasi karena Federal Reserve memulai program stimulus agresif untuk melejitkan perekonomian AS pasca krisis keuangan. (rf)

Bursa HK ditutup turun jelang data China Senin depan


Bloomberg (12/04) – Pasar saham Hong Kong berakhir turun untuk pertama kali dalam empat hari terakhir, dengan index acuan yang memangkas gain mingguannya menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi China minggu depan. Lenovo Group Ltd merosot setelah Citigroup Inc merekomendasikan jual terhadap saham tersebut. Indeks Hang Seng ditutup turun 0,1 persen di 22,092.05, memperkecil gain pekan ini menjadi 1,7 persen. Hang Seng China Enterprises Index, yang melacak saham-saham China daratan di HK, turun 0,5 persen menjadi 10,655.68. "Sentimen didorong oleh data yang lebih baik atau kinerja dari dunia barat, tapi kami lebih fokus pada data ekonomi China dan kinerja pasarnya hari ini," kata Jackson Wong, wakil presiden dari Tanrich Securities Co. "Pada level saat ini, valuasi masih menarik. Kami hanya kekurangan beberapa katalis. Investor bertransaksi pada segi teknis dan aliran dana ketimbang fundamentalnya. Kami membutuhkan beberapa katalis positif bagi pasar untuk memiliki terobosan terbalik." Biro Statistik Nasional China akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama pada 15 April mendatang, bersama dengan angka ekonomi lain untuk periode Maret, termasuk produksi industri dan penjualan ritel serta investasi aset tetap kuartal pertama. Ekonomi terbesar kedua di dunia ini mungkin akan tumbuh 8 persen dari tahun sebelumnya pada periode Januari- Maret, menurut perkiraan rata-rata analis, turun dari proyeksi 8,2 persen pada Februari lalu. Lenovo merosot 6,1 persen ke HK$6,66, penurunan terbesar pada indeks Hang Seng dan saham paling aktif diperdagangkan berdasarkan nilai pasarnya, setelah Citigroup menurunkan rekomendasinya untuk saham tersebut menjadi peringkat jual. (brc)

Sebagian besar saham Jepang turun; Topix pangkas gain mingguan


Bloomberg (12/04) – Saham-saham Jepang kebanyakan turun hari ini, dengan Indeks Topix memangkas gain mingguan terbesarnya dalam lebih dari tiga tahun terakhir seiring dengan yen yang diperdagangkan mendekati ¥ 100 terhadap dolar untuk hari kelima beruntun. Index Topix tutup 0,1 persen lebih tinggi di Tokyo. Index acuan tersebut naik 7,7 persen selama minggu ini, lonjakan mingguan terbesar sejak Desember 2009. Sementara itu, indeks Nikkei 225 kehilangan 0,5 persen menjadi 13,485.14 dengan volume 45 persen lebih besar dari rata-rata 30-hari. "Beberapa hari terakhir ini, yen tampak seperti menerobos sampai 100 yen untuk dolar namun tidak dapat dipertahankannya," kata Juichi Wako, senior strategist dari Nomura Securities Co, broker terbesar di Jepang. "Setelah investor mulai melihat ¥ 100 sebagai dinding yang cukup tebal, pasar saham mungkin akan mengambil nafas (konsolidasi)." Indeks Topix telah telah gain selama delapan hari berturutturut sejak 3 April, ketika BOJ memulai pertemuan yang berakhir dengan pengumuman bahwa mereka akan menggandakan basis moneter pada akhir tahun 2014 dengan membeli obligasi pemerintah, langkah pelonggaran kuantitatif yang paling berani. RSI 14-hari pada index Topix saat ini di 75,5, setelah naik pada 10 April di atas 70 - batas dari segi teknis yang dipandang sebagai sinyal overbought. RSI 14-hari index Topix terakhir terlihat di atas 70 adalah pada tanggal 15 Maret, dan dimana setelah itu index jatuh sebesar 2,2 persen pada hari-hari perdagangan berikutnya. (brc)

Wall Street lesu, seluruh indeks melemah tipis


GN (12/04) – Wall Street ditutup melemah tipis, Jumat, sekaligus menghentikan rentetan pencapaian rekor tertinggi dalam beberapa sesi terakhir. Kondisi ini disebabkan oleh lemahnya data penjualan ritel dan sentimen kepercayaan konsumen AS. Di pasar komoditas, minyak mentah mengakhiri perdagangan Jumat di level terendah sejak awal Maret akibat tekanan dari jatuhnya sentimen kepercayaan konsumen AS, penjualan ritel dan penurunan proyeksi pertumbuhan permintaan energi tahun ini. Harga minyak mentah untuk kontrak Mei anjlok US$2,22, atau 2,4%, menjadi US$91,29 per barel di New York Mercantile Exchange. Awan kelabu juga menghinggapi pasar emas. Harga emas mengalami tekanan berat, sehingga harus tergerus4% dan ditutup di level terendah dalam 21 bulan terakhir. Kondisi ini masih dipicu oleh penurunan proyeksi harga oleh Goldman Sachs, yang membuat investor hilang kepercayaan pada logam mulia ini sebagai investasi safe haven. Emas untuk pengiriman Juni merosot US$63,50, atau 4,1%, menjadi US$1.501,40 per troy ons di Comex, divisi dari New York Mercantile Exchange, setelah sempat terperosok hingga level terendah US$1.491,40. Harga emas telah jatuh 4,7% dalam sepekan ini. Goldman Sachs telah menurunkan proyeksi harga emas untuk 2013 menjadi US$1.545 per troy ons, turun dari proyeksi sebelumnya di US$1.610. Emas bersama dengan komoditas lain, termasuk minyak mentah, mengalami tekanan menyusul lemahnya data ekonomi AS dan sebagai dampak psikologis dari potensi penjualan cadangan emas oleh Siprus guna mendukung upaya mengatasi krisis. (rf)