Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

07 September 2015

Wall Street turun setelah data AS persuram prospek kenaikan suku bunga

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir turun pada Sabtu pagi, setelah data ketenagakerjaan AS yang bervariasi mempersuram prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve di tengah gejolak pasar global akibat Tiongkok. AFP melaporkan indeks berbasis luas S&P 500 mundur 29,91 poin (1,53 persen) menjadi ditutup pada 1.921,22. Dow Jones Industrial Average turun 272,38 poin (1,66 persen) menjadi berakhir di 16.102,38 dan indeks komposit Nasdaq turun 49,58 poin (1,05 persen) menjadi 4.683,92. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan lapangan pekerjaan bertambah namun lebih sedikit dari perkiraan, sebanyak 173.000. Sementara tingkat pengangguran justru turun lebih dari yang diharapkan menjadi 5,1 persen. Data ketenagakerjaan tersebut merupakan data penting terakhir, sebelum pertemuan kebijakan unit Fed, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) digelar  pada 16-17 September untuk mempertimbangkan menaikkan suku bunga acuan federal fund untuk pertama kalinya sejak 2006. "Ada banyak amunisi dari laporan ketenagakerjaan ini, baik bagi mereka yang berpikir bahwa tingkat suku bunga harus dinaikkan pada pertemuan Fed berikutnya, dan bagi mereka yang berpikir itu tidak seharusnya," kata Michael James dari Wedbush Securities. Ekuitas AS menghabiskan sepanjang hari di posisi merah, mengikuti kemunduran di luar negeri yang menyebabkan penurunan tajam di pasar utama Eropa dan Asia. Penutupan pasar pada Senin depan (7/9) untuk liburan Hari Buruh dipandang sebagai faktor dalam kemunduran. "Menjelang libur akhir pekan tiga hari ... apa yang kita lihat sekarang ini, saya pikir, adalah mentalitas risiko, karena baik pelemahan Tiongkok maupun Eropa telah mendikte arah pasar-pasar kami untuk minggu lalu," kata James. Semua 30 saham unggulan (blue chip) Dow turun, dengan 29 dari mereka kehilangan lebih dari satu persen. DuPont adalah penderita penurunan terbesar, jatuh 3,9 persen. Sektor keuangan terpukul, dengan JPMorgan Chase turun 1,9 persen, Goldman Sachs turun 2,5 persen dan American Express turun 1,6 persen di kelopok Dow, dan Bank of Amerika berkurang 1,8 persen. Konglomerat industri Caterpillar dan General Electric masing-masing turun 1,8 persen dan 2,1 persen, Boeing mengalami kerugian terkecil di Dow, turun sedikit di bawah 1,0 persen. Raksasa teknologi Apple turun 1,0 persen, sementara IBM dan Microsoft masing-masing turun 2,1 persen. Pembuat telepon pintar atau smartphone BlackBerry asal Kanada kehilangan 2,4 persen setelah mengumumkan akan membeli penyedia perangkat lunak keamanan mobile saingannya dari AS, Good Technology, yang dimiliki secara pribadi, senilai 425 juta dolar AS. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,13 persen dari 2,16 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,89 persen dari 2,93 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Bursa Hong Kong ditutup turun 0,45 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Hong Kong ditutup 0,45 persen lebih rendah pada Jumat, mengakhiri pekan menyakitkan lain untuk Indeks Hang Seng, karena kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang ekonomi Tiongkok. Indeks acuan HSI (Hang Seng Index), yang ditutup pada Kamis untuk hari libur umum, jatuh 94,33 poin menjadi berakhir pada 20.840,61. Pasar Tiongkok daratan ditutup pada Kamis dan Jumat dan akan dibuka kembali pada Senin pekan depan, demikian AFP melaporkan.

Pasar saham utama Eropa dibuka melemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Pasar saham utama Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Jumat, karena investor menunjukkan kehati-hatian menjelang laporan ketenagakerjaan AS. Data ketenagakerjaan AS bisa menjadi kunci dalam menentukan apakah suku bunga AS akan naik pada akhir bulan ini. Menurut AFP, indeks FTSE 100 di London turun 0,91 persen menjadi 6.137,60 poin, indeks CAC 40 di Paris turun 0,99 persen menjadi 4.607,91 poin dan indeks DAX 30 di Frankfurt juga berbalik turun 0,99 persen menjadi 10.216,17.  Sementara itu bursa saham Tokyo ditutup turun 2,15 persen pada Jumat dibanding sebelumnya, dengan indeks acuan saham Nikkei sempat turun lebih dari 500 poin di sore hari. Penurunan ini juga di tengah investor hati-hati menjelang rilis data penting pasar tenaga kerja AS. Menurut Xinhua, indeks Nikkei 225 turun 390,23 poin, dari penutupan Kamis menjadi 17.792,16, mencatat tingkat penutupan terendah sejak 10 Februari.

Bursa saham Tokyo ditutup turun 2,15 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Tokyo ditutup turun 2,15 persen pada Jumat dibanding sebelumnya, dengan indeks acuan saham Nikkei sempat turun lebih dari 500 poin di sore hari. Penurunan ini di tengah investor hati-hati menjelang rilis data penting pasar tenaga kerja AS. Menurut Xinhua, indeks Nikkei 225 turun 390,23 poin, dari penutupan Kamis menjadi 17.792,16, mencatat tingkat penutupan terendah sejak 10 Februari. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama di Bursa Efek Tokyo lebih rendah 30,45 poin, atau 2,06 persen, menjadi 1.444,53. Penurunan dipimpin oleh saham-saham pembiayaan bisnis, kaca dan keramik serta asuransi, dengan nilai transaksi mencapai 2.694,18 miliar yen (sekitar 22,57 miliar dolar AS).