Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

17 Juni 2013

Index Hang Seng naik 1.3% sesi pagi

Bloomberg, (17/6) - Saham-saham Hong Kong menguat, dengan indeks saham-saham China yang diperdagangan di kota itu menghentikan rekor penurunan beruntunnya setelah penurunan valuasi saham membawanya ke sekitar 25 persen di bawah rata-rata tiga tahun. Indeks Hang Seng naik 1,3 persen menjadi 21,251.17 pada istirahat tengah hari di Hong Kong. Sekitar empat saham menguat untuk setiap satu yang jatuh pada 50-anggota bluechips, dengan volume yang sejalan dengan 30-hari rata-rata intradaynya. Index Hang Seng China Enterprises naik sebesar 1,4 persen menjadi 9,803.23 setelah penurunan 12-hari berturut-turut. "Ada banyak peluang yang menarik," kata Catherine Yeung, direktur dari Fidelity Investment Management Ltd, dalam sebuah wawancara TV Bloomberg di Hong Kong. "Terutama ketika membahwas mengenai pasar ekuitas China dan di mana valuasi diperdagangan, bagi kita banyak faktor-faktor yang belum terserap kedalam harga." Bank Dunia, Morgan Stanley dan UBS AG, semuanya memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi China pekan lalu. Pemerintah dapat memacu rebound dengan reformasi ke sektor yang terbuka bagi investor swasta seperti kereta api dan air, ungkap Li Daokui, mantan penasihat akademik untuk Bank of China pada sebuah forum di Beijing pada tanggal 15 Juni kemarin. Indeks acuan Hang Seng turun 7,5 persen tahun ini hingga pekan lalu, membuat Hong Kong menjadi bursa terburuk di antara pasar ekuitas maju di dunia, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (brc)

Masih mempertimbangkan stimulus sebelum rapat FOMC, emas sedikit bergerak

Bloomberg, (17/6) - Emas diperdagangkan sedikit berubah sebelum Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua hari karena para investor masih menimbang potensi rencana pengurangan stimulus dari bank sentral AS tersebut. Spot emas diperdagangkan di level $ 1,391.65 pada pukul 12:15 p.m. di Singapura dari posisi $ 1,390.74 pada 14 Juni lalu ketika naik sebesar 0,3 persen karena laporan pemerintah AS yang menunjukkan bahwa tingkat harga-harga grosir naik pada Mei untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir. Kepemilikan pada produk reksadana berbasis emas yang diperdagangkan di bursa turun menjadi 2,116.834 metrik ton pada 14 Juni, terbesar setidaknya sejak Maret 2011. Emas berada 17 persen lebih rendah sejak awal tahun ini, jatuh ke dalam pasar bearish pada bulan April lalu karena sebagian investor mulai kehilangan kepercayaan kepada logam mulia sebagai penyimpan nilai, dan kekhawatiran bahwa the Fed akan mengurangi skala pelonggaran kuantitatifnya. Bank sentral AS yang akan bertemu besok, saat membeli surat utang Treasury dan obligasi berbasis hipotek senilai $ 85 milyar. "Pasar kemungkinan tidak akan membuat gerakan yang besar sebelum pertemuan the Fed karena investor masih mencari petunjuk berikutnya berkaitan dengan kebijakan 'stimulus" yang akan diambil, kata Sun Yonggang, analis dari Everbright Futures. Bullion untuk pengiriman Agustus naik 0,2 persen menjadi $ 1,390.80 per ounce di Comex, New York, naik untuk hari kedua. Hedge fund dan spekulan besar lainnya menurunkan posisi net-long (beli bersih) pada kontrak berjangka dan opsi emas mereka sebesar 4,1 persen menjadi 54.779 hingga tanggal 11 Juni lalu berdasarkan data dari US Commodity Futures Trading Commission. (brc)

Saham Jepang naik jelang FOMC, yen yang lemah

Bloomberg, (17/6) -Index Topix naik untuk hari kedua di tengah volume yang rendah menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve besok. Yen melemah dari level terkuatnya terhadap dolar dalam lebih dari dua bulan terakhir. Index Topix naik 1,9 persen menjadi 1,076.60 pada pukul 12:52 p.m. di Tokyo. Volume adalah sekitar 46 persen di bawah 30-hari rata-rata intradaynya menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Sekitar 12 saham naik untuk setiap satu yang jatuh. Index Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 1,7 persen menjadi 12,904.07. "Waktunya saham-saham Jepang rebound semakin dekat," kata Kenji Shiomura, senior strategist dari Daiwa Securities Group Inc, perusahaan pialang terbesar kedua di Jepang. "Fokusnya adalah pada rapat FOMC dan harapan bahwa Ben Bernanke akan mengatakan sesuatu yang akan menenangkan pasar." Ketua the Fed Bernanke akan mengadakan konferensi pers pada anggal 19 Juni setelah pertemuan kebijakan dua hari. Hampir $ 3 triliun telah keluar dari pasar saham global sejak Bernanke pada 22 Mei lalu mengatakan bahwa stimulus dapat dikurangi jika pasar tenaga kerja AS membaik. Sementara semua ke-37 ekonom yang disurvei Bloomberg News memprediksi the Fed akan mempertahankan biaya pinjaman dalam kisaran nol hingga 0,25 persen, investor akan mencari tanda-tanda ketika bank sentral akan siap untuk mengurangi pembelian obligasi. Saham naik juga karena yen melemah sebesar 0,5 persen menjadi 94.80 per dolar hari ini setelah melonjak terbesar sejak Juli 2009 pada pekan lalu dan pada satu waktu mencatat level terkuat di 93.98 pada tanggal 14 Juni. Mata uang itu kehilangan sebanyak 19 persen tahun ini hingga 17 Mei dan melemah melewati 100 per dolar. Setelah empat minggu naik, penurunan year-to-date menjadi 8,5 persen. (brc)

Euro Meningkat Versus Yen Sebelum Rilis Data Perdagangan; Dollar Index Akhiri Kejatuhan

Bloomberg, (17/6) - Euro naik terhadap yen sebelum dikeluarkanya data ekonomi dari Eropa terkait neraca perdagangan kawasan tersebut hari ini seiring aliran dana yang masuk ke wilayah ini mendukung mata uang berkinerja terbaik di antara mata uang utama lainnya tahun ini. Para pedagangan berjangka memangkas taruhan bearish mereka kepada mata uang tunggal 17-negara kawasan Eropa terhadap dolar pada laju tercepatnya di dua minggu terakhir. Indeks Dolar akhiri penurunan lima hari beruntun sebelum Bank Sentral Amerika memulai pertemuan kebijakan dua hari besok karena investor mempertimbangkan potensi pengurangan pembelian obligasi dari the Fed. Mata uang Jepang melemah terhadap semua mata uang utama setelah indikator teknis mengisyaratkan bahwa kenaikan yang terjadi baru-baru ini sudah terlalu cepat. Euro naik 0,4 persen menjadi 126,09 yen pada pukul 12:08 pm di Tokyo setelah membukukan penurunan sebesar 2,6 persen pekan lalu, terbesar sejak lima hari yang berakhir pada 6 Juli lalu. Mata uang tersebut meluncur 0,1 persen menjadi 1,3329 dolar. Yen melemah 0,3 persen menjadi 94,60 per dolar mengikuti 3,5 persen kenaikan mingguan. Indeks Dollar, yang Intercontinental Exchange Inc gunakan untuk memantau greenback terhadap mata uang dari enam mitra dagang AS, naik 0,1 persen menjadi 80,737 setelah jatuh 1,2 persen pekan lalu. (riko)

Menunggu the Fed, bursa regional melangkah maju


TOKYO. Sebagian besar saham yang ditransaksikan pada bursa regional dilanda aksi beli. Dalam situs Bloomberg tercantum, pada pukul 09.44 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1%. Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,4%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%, serta indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,8%. Pergerakan positif bursa Asia diikuti dengan pelemahan yen Jepang dan won Korea Selatan seiring aksi investor untuk menunggu pertemuan yang dilakukan the Federal Reserve pada pekan ini dan adanya kemungkinan dilakukannya pengguntingan stimulus AS. Sekadar informasi, nilai dana yang terkuras dari pasar global sejak pernyataan pengurangan stimulus oleh pimpinan the Fed Ben S Bernanke jika ekonomi AS semakin membaik pada 22 Mei lalu, sudah mencapai US$ 3 triliun lebih. The Fed sendiri akan menggelar pertemuan selama dua hari pada pekan ini. "Event penting bagi pasar saat ini adalah keputusan mengenai suku bunga pada pertemuan the Fed yang akan berlangsung pekan ini. Akan terjadi volatilitas harga sebelum pengumuman dilakukan," jelas Chris Green, strategist First NZ Capital Ltd. Dia menambahkan, the Fed kemungkinan akan mengeluarkan pernyataan yang akan menenangkan volatilitas harga yang terjadi. "Sepertinya, the Fed masih tetap pada keputusannya yakni menarik stimulus pada September mendatang. Namun, ada juga indikasi the Fed akan menarik stimulus lebih cepat dari prediksi. Dari situ, barulah kita lihat adanya reaksi besar," papar Green. 

http://investasi.kontan.co.id/news/menunggu-the-fed-bursa-regional-melangkah-maju

Bursa saham China jatuh dipimpin PetroChina

Bloomberg, (17/6) - Saham-saham China jatuh pagi ini dipimpin oleh produsen material karena kekhawatiran perlambatan ekonomi yang lebih dalam akan membatasi permintaan komoditas dan produk yang terkait dengan konstruksi. Index Shanghai Composite kehilangan 0,3 persen menjadi 2,155.26 pada pukul 09:46 waktu setempat, jatuh untuk kesembilan kalinya dalam 10 hari perdagangan terakhir. Index CSI 300 turun 0,3 persen menjadi 2,409.82. Index Hang Seng China Enterprises naik sebesar 0,4 persen, kerugian 12 hari beruntun terpanjang setidaknya sejak bulan Juli 1993, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Index Shanghai turun 2,2 persen dalam dua hari setelah pasar kembali dibuka pekan lalu pasca libur setelah laporan pemerintah menunjukkan produksi industri dan ekspor dibawah perkiraan selama bulan Mei lalu dan meningkatnya aktivitas pasar uang yang memicu kekhawatiran tentang ketatanya likuiditas. "Investor masih mencerna berita tentang data ekonomi buruk dan ketatnya likuiditas," kata Mao Sheng, analis dari Huaxi Securities Co di Chengdu. "Kurangnya aliran dana ke pasar kemungkinan dapat bertahan sampai awal Juli. Kita mungkin akan melihat rebound teknis sesekali, tetapi setiap keuntungan akan bersifat sementara." (brc)

Politik Suriah panas, harga minyak ikut panas


MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (17/6) diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.38 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Juli berada di posisi US$ 97,66 sebarel atau turun 19 sen di New York Mercantile Exchange. Sekadar mengingatkan, pada 14 Juni lalu, kontrak yang sama berada di posisi US$ 97,85 sebarel atau naik US$ 1,16 atau 1,2%. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 7 Juni lalu dan merupakan posisi tertinggi sejak 30 Januari 2013. Kenaikan harga minyak awal pekan ini dipicu oleh adanya kecemasan mengenai ketegangan politik di Suriah yang akan menyebar ke bagian lain di Timur Tengah. "Pasar merespon berita bahwa AS akan mempersenjatai kelompok oposisi Suriah," jelas Robin Mills, head of consulting Manaar Energy Consulting and Project Management yang berbasis di Dubai. Dia menambahkan, pelaksanaan pemilu di Iran berhasil meredam ketegangan geopolitik di kawasan tersebut. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus turun 15 sen menjadi US$ 105,78 sebarek di ICE Futures Europe Exchange di London. 

http://investasi.kontan.co.id/news/politik-suriah-panas-harga-minyak-ikut-panas

Bursa HK menguat pasca H-shares menghentikan rekor penurunan 12-hari

Bloomberg, (17/6) - Saham-saham Hong Kong menguat, dengan indeks saham China yang di perdagangan di kota itu menghentikan rekor penurunan beruntunnya kejatuhan tersebut telah membuat valuasinya berada sekitar 24 persen di bawah rata-rata tiga tahun. Indeks Hang Seng naik 0,4 persen menjadi 21,045.69 pada pukul 9:45 am di Hong Kong. Sekitar empat saham menguat untuk setiap satu yang jatuh pada 50-anggota bluechips Hang Seng di tengah volume perdagangan yang sejalan dengan 30-hari rata-rata intradaynya. Hang Seng China Enterprises Index naik 0,2 persen menjadi 9,690.48 setelah penurunan 12-hari beruntun. Indeks saham China jatuh 21 persen dari tertinggi 1 Februari hingga minggu lalu, melebihi ambang batas 20 persen yang menunjukkan asumsi pasar bearish untuk beberapa investor. (brc)

Saham Jepang bergerak naik pagi ini

Bloomberg, (17/6) - Saham-saham Jepang naik pagi ini, dengan indeks Topix menguat untuk hari kedua atas dukungan kenaikan dari produsen penyedia tenaga listrik dan saham perikanan. Nintendo Co melonjak lagi setelah perusahaan pengembang permainan tersebut menguat pada 14 Juni lalu. Nintendo naik 5,5 persen di Osaka. Chiyoda Corp mencatat gain paling besar di Nikkei 225 Stock Average setelah Bank of America Merrill Lynch upgrade peringkat pembuat pabrik industri tersebut. Kansai Electric Power Co naik 3,2 persen setelah sebuah laporan menyebutkan bahwa salah satu operator-pembangkit nuklir di Jepang tersebut berencana untuk mengajukan restart di empat reaktor nuklirnya. Eksportir berkinerja beragam, dengan Honda Motor Co mundur 0,7 persen dan Canon Inc naik 0,3 persen karena melemahnya yen dari posisi terkuat terhadap dolar dalam lebih dari dua bulan terakhir. Indeks Topix naik 1,1 persen menjadi 1,068.46 pada pukul 09:59 am di Tokyo, dengan sekitar tujuh saham yang naik untuk setiap satu yang jatuh. Indeks itu turun untuk minggu keempat secara beruntun pekan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,4 persen menjadi 12,740.02. (brc)

Menunggu prospek pembelian obligasi, emas melemah

Reuters, (17/6) - Emas jatuh di perdagangan Asia pada Senin pagi karena investor menunggu indikasi dari pertemuan kunci Federal Reserve AS pekan ini pada laju program pembelian obligasi bank sentral. Spot emas turun 0,2 persen ke posisi $ 1,387.24 per ounce pada pukul 07:22 WIB. Bullion ditutup naik sekitar 0,5 persen sepekan lalu pada hari Jumat yang dibantu oleh kuatnya permintaan untuk emas koin dan batangan, mundurnya saham AS dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Emas AS sedikit turun menjadi $ 1,386.9. Pasar telah cukup tegang sejak 22 Mei ketika Ketua the Fed, Ben s. Bernanke mengatakan bahwa bank sentral bisa mengurangi skala program stimulus apabila ekonomi membaik. Penurunan laju pembelian obligasi senilai $ 85 milyar bisa menekan harga emas yang biasanya dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. The Fed akan melakukan pertemuan kebijakan pada tanggal 18-19 Juni mendatang. Hedge fund dan money manager memangkas taruhan bullish mereka di emas dan perak berjangka serta opsi dalam pekan hingga 11 Juni mengikuti sebuah laporan dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi pada Jumat lalu. Produksi emas di Australia, produsen emas ke-2 di belakang China, turun 5 persen pada kuartal pertama pada gangguan yang berhubungan dengan cuaca menjadi 63,5 ton, menurut data kuartalan dari Surbiton Associates. (brc)

Emas merangkak naikoleh reaksi positifinvestor atas data ekonomi AS

14/06 (Reuters) – Menutup perdagangan Jumat, harga emas berhasil berada di area positif sehingga dalam sepekan mencatat penguatan tipis. Kenaikan harga logam mulia ini sebagai reaksi positif investor terhadap kenaikan harga grosir (wholesale) di AS yang melebihi ekspektasi dan kabar yang mengindikasikan bahwa Federal Reserve ingin menurunkan ekspektasi investor terkait kemungkinan bank sentral ASmengurangi programstimulusmoneternya. Emas untuk kontrak Agustus mengakhiri perdagangan di Nymex dengan kenaikan US$9,80 per troy ons di US$1.387,60. Harga kontrak ini menguat 0,4% dalam sepekan dan memangkas penurunan selama bulan ini menjadi 0,3%. Selama tahun ini, harga emas masih tetap merosotlebih dari 17%. Tingginya permintaan untuk koin dan batangan serta kemerosotan pasar modal AS turut mendongkrak harga emas. Dan juga, meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah mendorong minat safe haven emas, memengaruhi sentimen. Para diplomat Barat mengatakan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan mendirikan sebuah zona larangan terbang di Suriah, yang akan merepresentasikan intervensi pertama dalam perang saudara, setelah Gedung Putih mengatakan Suriah telah melewati "garis merah" dengan menggunakan gas saraf. Emas naik sekitar 0,3 persen pada pekan ini. Sekarang telah membukukan gain dalam 3 dari 4 minggu terakhir menyusul aksi jual 2-hari bersejarah di pertengahan April. "Kami melihat volume tetap kuat pasca terangkat secara dramatis mulai medio April," kata Scott Carter, CEOagen logammulia Lear Capital, menambahkan bahwa penurunan harga tajam mendorong investor untuk menambah posisifisik emas dan perak. Pasar akan memantau dengan cermat pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pada tanggal 18 dan 19. Sebagian besar ekonom memperkirakan Fed akan meninmbang kembali ukuran pembelian obligasi pada akhir tahun, dan sebagian memperkirakan (Fed) akan mengurangi pembeliannya pada awal September, jajak pendapa Reuters menunjukkan. (rf)

BursaHKrebound terdorong properti

E-finet (14/06) – Bursa saham Hong Kong ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, memantul kembali dari kejatuhan tajamnya hari Kamis setelah banyak investor yang membeli sahamsahamproperty yang babak belur di sesi sebelumnya. Index Blue-chip Hang Seng naik 82,10 poin, atau 0,4%, ke posisi 20,969.14, kehilangan beberapa dorongannya pada akhir perdagangan sore setelah naik setinggi 21,164.68 selama jam transaksi. Volume perdagangan sebesarHK $ 70.35milyar,turun dari HK $ 87.74 milyar yang tercatat hari Kamis di tengah aksi jual berbasis luas di pasar sahamAsia. Saham-saham properti mencatat kenaikan terbesar sesi ini, gain sebesar 1,8%. Sektor ini telah bergerak dalam fase penurunan yang stabil karena kekhwatiran investor oleh meningkatnya imbal hasil obligasi AS dan potensi langkah-langkah pemerintah yang baru untukmendinginkan pasar properti di China. (brc)

Akhir pekan, wajah bursa Jepang bersinar

Kontan (14/06) – Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Jepang ditutup melonjak pada transaksi perdagangan hari ini (14/6). Data Bloomberg menunjukkan, pada penutupan pasar pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Topix menanjak 1,2% menjadi 1.056,45 setelah sebelumnya naik sebesar 3,2%. Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,9% menjadi 12.686,52 setelah sebelumnya melompat 3,6%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya yakni: Nomura Holdings Inc yang naik 0,7% serta KawasakiHeavy Industries Ltd yang naik 4,3%. Adapun sentimen positif yang mengerek bursa Negeri Sakura adalah data positif ekonomi AS yang melampaui prediksi. Selain itu, kecemasan investor mengenai langkah the Federal Reserve yang akanmengurangi stimulus sudah mulai berkurang. "Secara psikologis, pelaku pasar menilai masa koreksi sudah hampir selesai. Merupakan pertanda yang bagus bagwa kenaikan suku bunga pinjaman jangka panjang tidak membahayakan perekonomian AS," jelas Juichi Wako, strategistNomura. Sekadar mengingatkan, kemarin (13/6), bursa Jepang terjatuh ke dalam pasar bearish di mana saham-saham yang diperdagangkan dilanda aksi jual seiring penguatan yen, kekecewaan kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe terkait strategi pertumbuhan ekonomi, dan kecemasan pengurangan jumlah stimulus oleh the Fed.

Fokus Fed antarkanWall St. pada zona merah; Dow anjlok 105 poin

GN (14/06) - Bursa saham AS berjatuhan pada perdagangan Jumat, sebagian besar saham berada di zona negatif hingga mencatat pelemahan mingguan ketiga dalam empat pekan terakhir. Pelemahan pada mayoritas saham di Wall Street ini tak lepas dari sikap investor yang menantikan keputusan Federal Open Market Committee terkait kebijakan moneter AS yang akan dilakukan pekan depan. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup jatuh 105,90 poin, atau 0,7%, menjadi 15.069,64. Jika dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu, indeks saham unggulan ini merosot 1,2%. Sedangkan indeks S&P 500 berakhir turun 9,63 poin, atau 0,6%, menjadi 1.626,73, dan dalam sepekan turun sebesar 1%. Untuk indeks Nasdaq Composite merosot 21,81 poin menjadi 3.423,55, sehingga dalam sepekan indeks teknologi berat ini anjlok 1,3%. Di bagian lain, harga minyak mentah mengalami kenaikan cukup signifikan setelah investor memfaktorkan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang merupakan kawasan kaya minyak. Minyak mentah untuk kontrakJuli ditutup menguat US$1,16, atau 1,2%, menjadi US$97,85 per barel di New York Mercantile Exchange. Bahkan pada akhir sesi pertama perdagangan, harga minyak sempat melambung hingga US$98,25, yang merupakan level tertinggi sejak sembilan bulan lalu. Harga kontrak Juli ini mencatat kenaikan 1,9% dalam sepekan, di tengah data yang menunjukkan terus meningkatnya cadanganminyak AS. (rf)