Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

15 Oktober 2014

Harga emas naik tipis didorong kekhawatiran ekonomi global

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik tipis pada Rabu pagi, di tengah kekhawatiran pasar atas pertumbuhan ekonomi global. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 4,3 dolar AS, atau 0,35 persen, menjadi menetap di 1.234,3 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Kegelisahan pasar berasal dari data ekonomi zona euro dan Inggris, di mana pemerintah Jerman menurunkan tajam proyeksi pertumbuhannya menjadi 1,2 persen pada 2014 dan 1,3 persen pada 2015; dan harga konsumen Inggris naik hanya 1,2 persen tahun ke tahun pada September, turun dari 1,5 persen pada Agustus. Perlambatan inflasi di Inggris mempertahankan kekhawatiran para investor bahwa kenaikan suku bunga mungkin ditangguhkan. Pembelian moderat dari Tiongkok, konsumen emas terbesar di dunia, juga memberikan beberapa dukungan terhadap emas. Dilaporkan bahwa permintaan emas dari pembeli Tiongkok menguat pada pekan lalu. Namun, semua fundamental di AS, dolar yang lebih kuat, penurunan harga minyak dan "rebound" di pasar saham, memperlemah emas, sehingga membatasi pertumbuhan logam mulia. Perak untuk pengiriman Desember naik 5,8 sen, atau 0,33 persen, menjadi ditutup pada 17,403 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 11,1 dolar AS, atau 0,88 persen, menjadi ditutup pada 1.272,3 dolar AS per ounce. 

Harga minyak AS anjlok hampir lima persen

KONTAK PERKASA FUTURESHarga minyak mentah AS anjlok hampir lima persen pada Rabu pagi, karena Badan Energi Internasional (IEA) memangkas perkiraan permintaan minyaknya mengingat perlambatan pertumbuhan ekonomi di Asia dan Eropa. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November jatuh 3,90 dolar AS menjadi ditutup pada 81,84 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sebuah penurunan sebesar 4,5 persen, lapor AFP. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November anjlok 3,85 dolar AS atau 4,3 persen, menjadi menetap di 85,04 dolar AS per barel, tingkat terendah sejak November 2010. Sejak pertengahan Juni, WTI telah jatuh 24 persen dan Brent telah turun 27 persen. IEA mengumumkan dalam laporan pasar Oktober pada Selasa bahwa mereka telah memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk ketiga bulan berturut-turut. Untuk tahun ini, mereka memperkirakan permintaan meningkat dengan hanya 700.000 barel per hari menjadi 92,4 juta barel per hari (mbpd), yang 200.000 barel per hari kurang dari perkiraan pertumbuhan sebelumnya. Untuk 2015, lembaga memangkas estimasi permintaan global dari 93,8 juta barel per hari menjadi 93,5 juta barel per hari. IEA juga menyebutkan "berlimpahnya" volume minyak mentah yang tersedia sebagai penyeret harga minyak turun, mengatakan September bisa berubah menjadi "permukaan air pasang" untuk pasokan. Para pedagang minyak juga mendapat pengingat segar dari ekonomi Jerman yang kesulitan karena kementerian ekonomi Jerman mengungkapkan bahwa sekarang memperkirakan pertumbuhan ekonomi 1,2 persen pada 2014 dan 1,3 persen pada 2015, bukan perkiraan sebelumnya masing-masing 1,8 persen dan 2,0 persen. Para analis juga mengaitkan kemerosotan minyak terhadap meningkatnya kesengitan di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang anggotanya tampak lebih cenderung untuk berjuang bagi pangsa pasar daripada untuk mengurangi produksi dalam menghadapi penurunan harga. Minyak mentah "terpukul keras" karena pasar "kemungkinan dijamu paradigma baru di pasar minyak dunia mengenai OPEC dikombinasi dengan laporan bulanan minyak yang lemah dari IEA dan pemangkasan prospek ekonomi oleh Jerman," kata Matt Smith, analis di Schneider Electric.

Dolar sedikit menguat di Asia

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar sedikit menguat di Asia pada Selasa, tetapi keuntungannya dibatasi oleh kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan kemungkinan Federal Reserve akan menahan diri dari kenaikan suku bunga lebih awal. Pada perdagangan sore, dolar dibeli 107,08 yen, naik dari 106,83 yen di New York, namun masih turun tajam dari 107,79 yen di Tokyo pada Jumat sebelum libur akhir pekan tiga hari. Euro merosot menjadi 1,2722 dolar dari 1,2753 dolar, dan menjadi 136,23 yen dari 136,25 yen di perdagangan AS, menjelang data sentimen investor Jerman pada sore hari waktu setempat. National Australia Bank mengatakan dalam sebuah catatan bahwa greenback "menderita dari menguatnya keyakinan bahwa The Fed mungkin bermain lebih rendah untuk lebih lama" pada suku bunga, karena kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan dampaknya pada ekonomi AS. Data yang lemah dari Jepang, Tiongkok dan zona euro telah menyulut kekhawatiran tentang prospek dunia, sementara Federal Reserve juga mengatakan prihatin dengan prospek tersebut. Itu telah memperlemah harapan Fed akan menaikkan suku dari rekor terendah mereka sebelum pertengahan 2015, meskipun ekonomi AS terus meningkat. Para dealer akan mengamati rilis indeks kepercayaan investor ZEW Jerman, menyusul serangkaian indikator negatif dari ekonomi terbesar zona euro itu. "Hari ini, rilis Eropa akan mendominasi berita utama dan mungkin ada sesuatu yang dapat meningkatkan kekhawatiran baru pada prospek pertumbuhan di zona euro," kata Credit Agricole. Dolar sebagian besar melemah terhadap mata uang Asia-Pasifik. Unit AS merosot menjadi 61,13 rupee India dari 61,25 rupee pada Senin, menjadi 44,74 peso Filipina dari 44,75 peso, menjadi 1.064,60 won Korea Selatan dari 1.067,55 won dan menjadi 12.190,40 rupiah Indonesia dari 12.195,00 rupiah. Greenback tetap stabil di 30,40 dolar Taiwan, sementara itu naik tipis menjadi 32,43 baht Thailand dari 32,41 baht dan menjadi 1,2712 dolar Singapura terhadap 1,2711 dolar Singapura. Dolar Australia menguat menjadi 87,85 sen AS dari 87,72 sen, sementara yuan Tiongkok turun tipis menjadi 17,46 yen dari 17,49 yen, demikian AFP.

Pasar saham utama Eropa ditutup lebih tinggi

KONTAK PERKASA FUTURESPasar-pasar saham utama Eropa berakhir lebih tinggi pada Selasa, dengan indeks acuan FTSE 100 di London naik 0,42 persen menjadi 6.392,68 poin. Di Paris, indeks CAC 40 naik 0,23 persen menjadi 4.088,25 poin, sementara indeks DAX 30 di Frankfurt bertambah 0,15 persen menjadi 8.825,21 poin, lapor AFP.