Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

05 April 2013

Emas jatuh mendekat bear market seiring penurunan kepemilikan para investor


04/04 (Bloomberg) – Emas turun ke level terendah sejak Mei, mendekati bear market pada tanda-tanda bahwa investor lebih memilih untuk mencari keuntungan yang lebih tinggi kepada pasar ekuitas mengikuti pemulihan ekonomi global sehingga menurunkan permintaan terhadap aset haven. Kepemilikan global untuk produk ETF emas yang diperdagangkan di bursa turun 7,4 persen tahun ini berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Harga telah jatuh 7,4 persen tahun ini, sedangkan MSCI All-Country World Index dari ekuitas naik 5 persen dalam periode yang sama. Logam dapat terus menurun karena ketahanan sistem keuangan dalam perkembangan terakhir di Italia dan Siprus menunjukkan adanya penurunan risiko dari krisis yang disebut –major meltdown-, kata Credit Suisse Group AG kemarin. "Ekuitas terus menarik lebih banyak modal," kata David Lee, wakil presiden dari Heraeus Preciouse Metals Management di New York, dalam sebuah wawancara telepon. "Premi safe haven untuk emas juga tampaknya telah menghilang seiring dengan dunia yang tidak berakhir berantakan." Kontrak emas untuk pengiriman Juni turun 0,1 persen untuk menetap di $ 1,552.40 per ounce pukul 01:37 pm di Comex, New York, setelah jatuh ke $ 1,539.40 - terendah untuk kontrak paling aktif sejak 30 Mei tahun lalu. Harga telah jatuh 17,9 persen dari dekat rekor $ 1,891.90 pada Agustus 2011, mendekati 20 persen yang biasanya mendefinisikan sebagai bear market. Logam untuk pengiriman segera telah merosot 18,2 persen dari all-time high di $ 1,900.23 pada bulan September tahun lalu. Bullion telah reli setiap tahun dari tahun 2001 hingga tahun 2012 karena investor mencari perlindungan dari depresiasi mata uang akibat potensi inflasi. Aset Emas di ETPS anjlok 6,9 persen pada kuartal terakhir, yang terendah setidaknya sejak 2004. Holdings di SPDR Gold Trust, ETP bullion terbesar di dunia berada di level terendah sejak Juli 2011. (brc)

Saham AS naik pada upaya stimulus namun dibayangi kenaikan klaim pengangguran


Bloomberg (04/04) – Pasar saham AS rebound dari aksi jual terbesarnya dalam lebih dari satu bulan terakhir untuk Indeks Standard & Poor 500 setelah janji bank sentral pada upaya stimulus dibayangi oleh kenaikan klaim pengangguran. Index S & P 500 naik 0,4 persen pada level 1,559.98 di New York. Indeks Dow naik 55.76 poin, atau 0,4 persen, ke posisi 14,606.11. "Ada ekspektasi yang tinggi untuk Bank of Japan dan mereka berhasil melebihi ekspektasi tersebut," kata Janelle Nelson, portofolio analis dari RBC Wealth Management dalam sebuah wawancara telepon. "Berita utama bagi investor kemudian adalah apa hasil dari laporan tingkat pekerjaan AS yang akan rilis besok." Ekuitas naik hari ini setelah Bank of Japan memperkuat program stimulus dengan membeli 7 triliun yen ($ 73 miliar) obligasi per bulan. Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi mengisyaratkan bahwa bank sentral Eropa akan menjaga kebijakan moneter longgar untuk periode yang diperpanjang dan bahwa pelonggaran lebih lanjut masih memungkinkan jika kondisi ekonomi memburuk. Hasil pertemuan kebijakan bank sentral itu di Frankfurt mempertahankan tingkat suku bunganya. Pasar bull ekuitas memasuki tahun kelima pada bulan lalu, dengan index S & P 500 gain lebih dari dua kali lipat dari low tahun 2009 karena pendapatan perusahaan melampaui estimasi dan Federal Reserve melakukan tambahan tiga putaran pelonggaran kuantitatif dari pembelian obligasi untuk memacu perekonomian. Klaim pengangguran naik sebesar 28.000 menjadi 385.000 dalam pekan yang berakhir 30 Maret, tertinggi sejak 24 November berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja hari ini di Washington. Perkiraan median dari 47 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg adalah untuk penurunan ke 353.000. (brc)

Pasar saham Jepang melonjak pasca keputusan BOJ


Bloomberg (04/04) – Indeks Topix Jepang melonjak tertinggi dalam delapan minggu terakhir karena depresiasi yen setelah Bank of Japan (BOJ) menggandakan pembelian obligasi bulanan pada pengambilan kebijakan pertama sejak Haruhiko Kuroda bertindak sebagai gubernur BOJ. Index Topix naik 2,7 persen dan ditutup pada posisi 1,037.76, kenaikan terbesar sejak 6 Februari lalu. Indeks tersebut membalikkan kerugian sebesar 2 persen setelah keputusan BOJ tersebut, dengan lebih dari tujuh saham yang naik untuk setiap satu yang jatuh. Index Nikkei 225 Stock Average menguat 2,2 persen menjadi 12,634.54. Volume perdagangan adalah 42 persen di atas rata-rata 30-hari. Imbal hasil (yield) obligasi 10-tahun negara itu turun 12,5 basis poin ke rekor terendah 0,425 persen. Gubernur BOJ, Kuroda memulai kampanyenya untuk mengakhiri 15 tahun deflasi dengan program penguatan stimulus yang akan terlihat dari pembelian obligasi dari bank sentral senilai 7 triliun yen ($ 74 milyar) per bulan. Pembelian aset dari bank sentral hari ini dilakukan secara efisien dengan menyatukan beberapa program yang terpisah sebelumnya, dan sementara menangguhkan pengenaan batas pada beberapa kepemilikan obligasi dan berjanji untuk membeli obligasi jangka panjang. Real estate dan saham perbankan memimpin kenaikan pada indeks Topix karena investor membeli perusahaan diharapkan dapat memperoleh manfaat dari apresiasi aset. Eksportir naik karena yen merosot terhadap 16 mata uang utama, jatuh sebanyak 2,6 persen menjadi 95,56 per dolar. (brc)