Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

18 Mei 2015

Indeks S&P 500 naik tipis ke rekor tertinggi baru

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks S&P 500 berakhir lebih tinggi ke rekor baru pada Sabtu pagi, dalam perdagangan yang berfluktuasi menyusul laporan mengecewakan pada produksi industri dan kepercayaan konsumen AS. Indeks S&P 500 naik 1,63 poin (0,08 persen) menjadi pada 2.122,73, mencetak rekor penutupan kedua berturut-turut. Dow Jones Industrial menambahkan 20,32 poin (0,11 persen) pada 18.272,56, sedangkan indeks komposit Nasdaq merosot 2,50 poin (0,05 persen) menjadi 5.048,29. "Tidak ada banyak pergerakan, terutama mengingat sebagian besar data ekonomi yang kita punya hari ini sedikit mengecewakan," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities. Produksi industri AS turun 0,3 persen pada April, penurunan bulan kelima berturut-turut, menurut data Federal Reserve. Indeks sentimen konsumen AS dari Universitas Michigan anjlok menjadi 88,6 pada Mei dari 95,9 pada April. Data tersebut mengimbangi kemunduran dalam dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS, kata Hogan. Saham NETFLIX naik 4,5 persen menyusul laporan bahwa perusahaan dalam pembicaraan dengan mitra Tiongkok yang didukung oleh pendiri Alibaba Jack Ma untuk meluncurkan layanan video daring (online) di Tiongkok. Keurig Green Mountain tenggelam 8,6 persen setelah mengumumkan rincian peralatan mendatangnya "Keurig Kold", yang membuat soda di rumah. Analis menyatakan kekhawatiran dengan harga yang tinggi perangkat tersebut, yang awalnya akan dijual 299-369 dolar AS, menurut Morgan Stanley. Jasa pengiriman paket UPS naik 1,5 persen setelah Goldman Sachs menaikkan peringkat sahamnya, mengatakan pihaknya memperkirakan layanan pengiriman paket akan berhasil melaksanakan kenaikan harga dalam beberapa tahun mendatang. Perusahaan penyewaan mobil naik menyusul berita Hertz berencana menaikkan harga yang luas di lokasi-lokasi penyewaan di AS mulai bulan depan, karena permintaan musiman yang kuat dan kapasitas mobil lebih rendah. Saham Hertz naik 5,3 persen, sementara Avis Budget melonjak 10,2 persen. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun jatuh ke 2,14 persen dari 2,24 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,94 persen dari 3,06 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah. Demikian laporan AFP.

Emas sedikit menguat didukung pelemahan dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURES -  Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Sabtu pagi, karena indeks dolar merosot setelah sejumlah data AS lemah diperkirakan akan menunda Federal Reserve menaikkan suku bunganya tahunn ini. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik 0,1 dolar AS atau 0,01 persen, menjadi menetap di 1.225,30 dolar AS per ounce. Sebuah laporan menunjukkan produksi industri AS turun 0,3 persen pada April, turun untuk bulan kelima berturut-turut. Data lebih buruk dari perkiraan menyusul data penjualan ritel dan inflasi produsen yang lemah minggu ini. Data ekonomi lesu kemungkinan akan menunda langkah Federal Reserve AS meningkatkan suku bunganya untuk menjaga inflasi turun, kata para analis. Awalnya The Fed diperkirakan akan menaikkan suku pada awal Juni, namun sekarang diyakini bahwa keputusan itu akan datang lebih lama lagi. Sebagai tanggapan, indeks dolar AS turun 0,15 persen menjadi 93,25 dalam perdagangan tengah hari, sehingga mendukung emas yang dihargakan dalam greenback. Dolar dan emas biasanya bergerak berlawanan arah, sehingga jika dolar melemah akan membuat emas dalam denominasi dolar lebih menarik bagi investor. Perak untuk pengiriman Juli naik 9,8 sen, atau 0,56 persen, menjadi 17,563 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 6,7 dolar AS, atau 0,58 persen, menjadi 1.169,10 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.

Dolar melemah terhadap euro karena data AS lemah

KONTAK PERKASA FUTURES -  Kurs dolar melemah terhadap euro ke tingkat terendah tiga bulan pada Sabtu pagi di tengah sejumlah data ekonomi AS lemah yang mengangkat perkiraan Federal Reserve akan menunda keputusan kenaikan suku bunga lebih lama. Produksi industri AS turun 0,3 persen pada April untuk kerugian bulanan kelima berturut-turut, gagal memenuhi ekspektasi pasar, Federal Reserve mengatakan Jumat. Sementara itu, sentimen konsumen AS jatuh ke angka awal Mei 88,6, tingkat terendah sejak November, dibandingkan dengan tingkat akhir April 95,9, menurut laporan University of Michigan yang dirilis Jumat. Dampak dari data itu paling dirasakan oleh dolar. Greenback jatuh ke tingkat terendah tiga bulan di 1,1466 euro setelah rilis data yang lemah. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,19 menjadi 93,283 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1461 dolar dari 1,1399 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5770 dolar dari 1,5744 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun ke 0,8047 dolar dari 0 8069 dolar. Dolar AS dibeli 119,29 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,22 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9144 franc Swiss dari 0,9129 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2009 dolar Kanada dari 1,1994 dolar Kanada. Demikian laporan Xinhua.

Harga minyak AS jatuh untuk hari ketiga berturut-turut

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak AS turun untuk hari ketiga berturut-turut pada Jumat, di tengah berlanjutnya kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global, data ekonomi AS yang lemah dan pelambatan pengurangan rig di AS. Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, patokan AS, merosot 19 sen menjadi berakhir pada 59,69 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Di perdagangan London, minyak mentah Brent, patokan global, untuk pengiriman Juli, naik 11 sen menjadi menetap di 66,59 dolar AS per barel. Tim Evans, analis Citi Futures, mengatakan ada "putaran sehat berakhirnya ambil untung pekan ini" karena fokus pasar bergeser ke kelebihan pasokan global kuartal kedua. Laporan rig mingguan Baker Hughes menunjukkan jumlah rig pengeboran minyak AS turun delapan rig menjadi 660 rig, menandai pelambatan dalam pengurangan yang terlihat di tengah penurunan harga minyak. Dibandingkan dengan puncak Oktober, jumlah rig telah jatuh 59,0 persen. Produksi minyak mentah AS naik sedikit pada minggu lalu, menjadi 9,4 juta barel per hari, sehingga persediaan bertahan di rekor tertinggi, menurut Departemen Energi. Penurunan dalam jumlah rig Baker Hughes adalah yang terlemah sejak 12 Desember, kata James Williams dari WTRG Economics, menunjukkan bahwa produksi AS tidak akan melambat sebanyak yang diperkirakan sebelumnya. Untuk Evans dari Citi Futures, sejumlah data AS lain yang mengecewakan lebih lanjut mempersuram prospek permintaan di konsumen minyak mentah terbesar dunia itu. "Data produksi industri AS dan kepercayaan konsumen yang lebih lemah dari perkiraan juga terlihat seperti meruntuhkan asumsi bahwa ekonomi akan pulih cepat dari kuartal pertama yang lemah," kata Evans. Produksi industri AS turun untuk bulan kelima berturut-turut pada April, sebesar 0,3 persen, dengan output pertambangan jatuh untuk bulan keempat, terseret lebih rendah sebagian oleh penurunan tajam dalam pengeboran minyak dan gas, Federal Reserve melaporkan. Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan untuk awal Mei anjlok menjadi 88,6 dari 95,9 pada April. Matt Smith dari Schneider Electric mengatakan bahwa Brent bertahan lebih baik daripada WTI, karena kekhawatiran geopolitik Timur Tengah mempertahankan harga "bulish." Demikian laporan AFP.