Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

22 Desember 2014

Wall Street naik untuk hari ketiga berturut-turut

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street ditutup lebih tinggi pada Sabtu pagi, melanjutkan dukungan momentum positif dari pertemuan Federal Reserve, Rabu. AFP melaporkan, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 26,65 poin (0,15 persen) menjadi berakhir pada 17.804,80. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 9,42 poin (0,46 persen) menjadi 2.070,65, sekitar lima poin di bawah rekor, sedangkan indeks komposit Nasdaq bergerak maju 16,98 poin (0,36 persen) menjadi 4.765,38. Kemajuan Jumat yang relatif moderat menyusul keuntungan kuat dua hari, setelah Fed mempertahankan suku bunga rendah dan mengatakan akan "bersabar" sebelum menaikkan suku bunganya. Reli sekali lagi menggarisbawahi resonansi perdagangan "buy-the-dip" (beli ketika turun), kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities. Saham-saham AS merosot pada awal pekan di tengah kekhawatiran tentang harga minyak yang rendah dan jatuhnya mata uang rubel Rusia. "Investor di sini dan luar negeri menyadari pasar ekuitas AS tetap pilihan yang terbaik untuk investasi ekuitas dan orang yang mau menaruh uang ketika terjadi kemunduran," kata dia. Anggota Dow Nike turun 2,3 persen di tengah kekhawatiran bahwa dolar yang kuat akan menekan pesanan produk mendatang di pasar luar negeri. Laba untuk kuartal kedua tahun fiskal naik 22 persen menjadi 655 juta dolar AS. McDonald turun 0,4 persen karena Dewan Hubungan Tenaga Kerja Nasional (NLRB) menuduh perusahaan makanan cepat saji itu telah menghukum pekerja secara ilegal untuk kegiatan serikat pekerja di 13 wilayah di seluruh Amerika Serikat. Juno Therapeutics, sebuah perusahaan bioteknologi pengembangan pengobatan kanker, melonjak 45,8 persen pada hari penuh pertama perdagangannya setelah penawaran umum perdana. Perusahaan perangkat lunak Red Hat melompat 10,6 persen lebih tinggi setelah melaporkan bahwa penjualan untuk kuartal ketiga tahun fiskal 2015 naik sekitar 15 persen menjadi 455,9 juta dolar AS. Saham-saham yang terkait minyak bumi melompat didukung kenaikan harga minyak. Anggota Dow ExxonMobil dan Chevron masing-masing naik 2,7 persen dan 3,6 persen, sementara perusahaan jasa minyak Schlumberger naik 3,9 persen. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10 tahun pemerintah AS merosot menjadi 2,18 persen dari 2,20 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30 tahun turun menjadi 2,77 persen dari 2,81 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak terbalik.

Dolar AS menguat didukung komentar pejabat Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Sabtu pagi, setelah para pejabat Fed mengatakan "wajar" bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada pertengahan 2015. John Williams, Ketua Federal Reserve Bank San Francisco, mengatakan pada Jumat bahwa "Juni 2015 sepertinya pantas menjadi titik awal untuk berpikir tentang kapan lepas landas bisa terjadi," menambahkan bahwa pertumbuhan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan akan membawa ekonomi AS ke "full employment" pada akhir 2015. Juga pada Jumat, Jeffrey Lacker, Ketua Federal Reserve Bank Richmond, mengatakan "Keyakinan saya adalah bahwa waktunya akan datang tahun depan untuk menaikkan suku bunga." Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,42 persen menjadi 89,6070 pada akhir perdagangan. Indeks melonjak 0,92 persen pada Rabu, karena Federal Reserve mengakhiri pertemuan Desember dengan mengatakan bahwa pihaknya dapat bersabar dalam memulai untuk menormalkan sikap kebijakan moneter dan menyatakan lebih optimisme tentang ekonomi AS daripada pertemuan sebelumnya, meningkatkan spekulasi pasar bahwa bank sentral bergerak lebih dekat ke kenaikan suku bunga. Yen Jepang melemah terhadap dolar AS karena berita bahwa bank sentral Jepang (BoJ) pada Jumat memutuskan untuk mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter ultra-longgar. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,2225 dolar dari 1,2283 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5636 dolar dari 1,5670 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8142 dolar dari 0,8157 dolar. Dolar AS dibeli 119,51 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,81 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik ke 0,9842 franc Swiss dari 0,9800 franc Swiss, dan bergerak turun ke 1,1597 dolar Kanada dari 1,1598 dolar Kanada, demikian AFP melaporkan.

Harga minyak dunia rebound dari terendah lima tahun

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia berbalik naik tajam dari terendah lima tahun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), meskipun ada kekhawatiran tentang pasokan global yang melimpah dan ekonomi lebih lemah di Eropa dan Tiongkok. Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, melonjak 2,41 dolar AS menjadi 56,52 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, menghapus kerugian pada Kamis yang mencapai terendah baru dalam lima tahun terakhir. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, patokan internasional, berada pada 61,38 dolar AS per barel di London, naik 2,11 dolar AS dari tingkat penutupan Kamis. "Saya pikir fakta-fakta yang telah mendorong kita ke terendah lima tahun masih menjadi penggerak utama di pasar, mereka kelebihan pasokan global dan kondisi ekonomi (melemah) di Tiongkok dan Eropa membatasi permintaan minyak mentah," kata Gene McGillian dari Tradition Energy dalam catatan pasarnya. "Tetapi kita berada dalam kondisi oversold sementara, dan kami sedang menuju ke minggu terakhir tahun ini, dan kita melihat para pedagang sedang membuat keuntungan pada posisi jangka pendek." Minyak telah anjlok sekitar setengah dari nilainya sejak Juni, dan keputusan pada November oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mempertahankan tingkat produksinya meskipun harga menurun telah menekan pasar. "Pasar minyak terus memotong menyamping dalam kisaran perdagangan baru-baru ini, setelah meletakkan beberapa minat beli pada posisi terendah lima tahun yang dicapai minggu ini," kata Tim Evans dari Citi Futures. Untuk Evans, rebound Jumat sebagian adalah rebalancing portofolio sederhana, karena para pedagang menilai bahwa risiko penurunan berkurang dan mungkin agak lebih berpotensi bergerak naik dari tingkat saat ini, setidaknya dibandingkan dengan di mana harga berada di setiap titik selama enam bulan terakhir." Rebound Jumat juga terjadi setelah laporan mengatakan beberapa perusahaan energi telah bergegas untuk menyesuaikan produksinya dalam menghadapi ketidakpastian prospek. Harga minyak jatuh ke terendah lima tahun pada Kamis karena tidak ada tanda-tanda bahwa produsen akan menurunkan produksinya dalam menanggapi kemerosotan harga. Ali Al-Naimi, Menteri Perminyakan Arab Saudi, mengatakan pada Kamis bahwa OPEC akan sulit untuk menyerahkan pangsa pasar dengan memotong produksi minyak mentah, menurut kantor berita Saudi Press Agency. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan awal pekan ini bahwa produksi minyak mentah dari Rusia, produsen minyak mentah terbesar di dunia, akan mirip dengan tahun ini 10,6 juta barel per hari pada 2015. "Harga akan stabil sendiri. Beberapa proyek investasi oleh perusahaan-perusahaan minyak dapat dipertimbangkan kembali, tetapi sejauh ini mereka belum menyesuaikan apa-apa," kata Novak kepada wartawan pada pertemuan di Doha, Qatar pekan ini. Harga minyak mentah juga tertekan booming minyak AS yang telah didorong oleh teknologi pengeboran horizontal dan rekah hidrolik. Pproduksi minyak mentah AS mencapai 9,137 juta barel per hari pekan lalu, tingkat tertinggi sejak 1983, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), demikian AFP melaporkan.

Saham-saham Wall Street bergerak tipis

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham AS sedikit berubah pada hari Jumat, dengan saham Nike membebani Dow sementara saham energi memimpin kenaikan moderat pada benchmark S&P 500. Indeks S&P 500 naik 4,5 persen selama dua sesi, didorong oleh komitmen Federal Reserve AS untuk mengambil pendekatan "menunggu" untuk menaikkan suku bunga. Sementara tanda-tanda telah berada di jalur untuk menaikkan suku bunga pada 2015. Itu menyediakan kejelasan dan bantuan bagi investor mengenai prospek kebijakan, kata para analis seperti dilaporkan Reuters. Harga minyak mentah Brent LCOc1 naik di atas $60 per barel pada hari Jumat, pulih dari mendekati level terendah 5,5-tahun, sementara minyak mentah WTI naik 3,3 persen menjadi $55,90. Indeks saham acuan telah menguat lebih dari 3 persen minggu ini, menempatkan S&P di jalur untuk kinerja terbaik mingguan dalam dua bulan. Ini telah terhapus hampir semua kerugian dari pekan sebelumnya, yang didorong oleh penurunan tajam harga minyak. Saham Nike terkoreksi 2,8 persen, sehari setelah perusahaan mengisyaratkan perlambatan pertumbuhan di Eropa Barat. Pada tengah hari, indeks Dow Jones turun 12,64 poin atau 0,07 persen ke 17,765.51, S&P 500 naik 2,58 poin atau 0,13 persen menjadi 2,063.81 dan komposite Nasdaq menguat 7.18 poin atau 0,15 persen ke 4,755.57. Saham Red Hat (RHT.N) melonjak 10,9 persen setelah perusahaan itu menaikkan proyeksi laba untuk tahun penuh dan melaporkan pendapatan dan laga kuartalan yang mengalahkan ekspektasi.