Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

20 Agustus 2015

Wall Street jatuh terseret kekhawatiran Tiongkok dan harga minyak

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh pada Kamis pagi, karena ekuitas terkait minyak bumi terpukul sangat keras di tengah kekhawatiran tentang pelambatan ekonomi Tiongkok. Dow Jones Industrial Average turun 162,61 poin (0,93 persen) menjadi ditutup pada 17.348,73. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 17,31 poin (0,83 persen) menjadi berakhir di 2.079,61, sedangkan indeks komposit teknologiNASDAQ merosot 40,30 poin (0,80 persen) menjadi 5.019,05. Kekhawatiran Tiongkok telah mendominasi perdagangan sejak bank sentral Tiongkok secara tak terduga mendevaluasi mata uangnya pada pekan lalu. Itu dilakukan setelah sekitar enam minggu terjadi gejolak di pasar saham Tiongkok. "Tiongkok kini telah menjadi perhatian geopolitik baru, menggantikan Yunani," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di S&P Capital IQ seperti dikutip AFP. Ekuitas terkait minyak mengalami penurunan tajam akibat kejatuhan terbaru dalam harga minyak, dengan ConocoPhillips kehilangan 3,7 persen, Marathon Oil jatuh 7,2 persen dan perusahaan jasa minyak Weatherford International merosot 5,5 persen. Saham-saham AS berada di posisi merah sepanjang pagi, tetapi "main mata" dengan bergerak ke wilayah positif setelah risalah Federal Reserve menunjukkan pembuat kebijakan melihat ekonomi AS "mendekati" titik untuk dapat menaikkan suku bunga mendekati nol. Namun, saham-saham kemudian kembali mendekati tingkat sebelum risalah pertemuan Fed dirilis. Saham peritel Target naik 0,7 persen setelah mengangkat proyeksi laba setahun penuh menjadi 4,60-4,75 dolar AS per saham dari 4,50-4,65 dolar AS menyusul hasil kuartal kedua yang mengalahkan proyeksi perusahaan. Peritel material perbaikan rumah Lowe menguat 1,9 persen karena labanya pada kuartal kedua naik 8,4 persen menjadi 1,1 miliar dolar AS. Hormel Foods, perusahaan pengolah daging dan produk makanan, naik 1,2 persen karena menaikkan proyeksi labanya menjadi 2,57-2,63 dolar AS per saham dari 2,50-2,60 dolar AS per saham. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,12 persen dari 2,20 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,81 persen dari 2,86 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Emas naik jelang rilis risalah pertemuan Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka  berakhir lebih tinggi pada Kamis pagi, menjelang rilis risalah pertemuan Federal Reserve AS pada Juli. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 11 dolar AS, atau 0,98 persen, menjadi menetap di 1.127,90 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas mendapat dukungan karena para pedagang berspekulasi tentang informasi yang terdapat dalam rilis risalah pertemuan terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).  Para analis memperkirakan bank sentral AS akan meningkatkan suku bunga pada September, dengan asumsi bahwa data tenaga kerja tetap kuat.  Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan tingkat pengembalian, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Logam mulia mendapat dukungan tambahan ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen naik 0,1 persen pada Juli, yang analis katakan lebih rendah dari yang diharapkan.  Laporan ini juga menunjukkan secara keseluruhan inflasi meningkat 0,2 persen, yang analis catat sebagai angka positif kedua tahun ini. Para analis juga mengatakan bahwa penurunan di pasar saham global memberikan dorongan untuk emas pada Rabu. Perak untuk pengiriman September naik 38,9 sen, atau 2,63 persen, menjadi ditutup pada 15,179 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 19 dolar AS, atau 1,91 persen, menjadi ditutup pada 1.013,10 dolar AS per ounce.

Dolar AS melemah tertekan risalah pertemuan Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis pagi, karena risalah pertemuan terbaru Federal Reserve menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga pada September praktis di luar pertimbangan. Menurut risalah pertemuan bank sentral pada Juli, sejumlah besar peserta "menilai bahwa kondisi-kondisi untuk penguatan (pengetatan) kebijakan belum tercapai, tetapi mereka mencatat bahwa kondisinya mendekati titik itu," lapor Xinhua Para analis mengatakan Fed jelas mundur dari September, yang menempatkan greenback di bawah tekanan dalam jangka pendek. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,60 persen menjadi 96,453 pada akhir perdagangan. Di sisi ekonomi, Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Perkotaan meningkat 0,1 persen pada Juli disesuaikan secara musiman, di bawah konsensus pasar 0,2 persen, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Rabu. Selama 12 bulan terakhir, indeks secara keseluruhan naik 0,2 persen sebelum penyesuaian musiman. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1113 dolar dari 1,1024 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5681 dolar dari 1,5663 $ di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik tipis menjadi 0,7356 dolar dari 0 7340 dolar. Dolar AS dibeli 123,86 yen Jepang, lebih rendah dari 124,39 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS menukik ke 0,9655 franc Swiss dari 0,9782 franc Swiss, dan melonjak menjadi 1,3107 dolar Kanada dari 1,3059 dolar Kanada.

Bursa saham Hong Kong dibuka naik 0,23 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Hong Kong menguat 0,23 persen pada awal perdagangan Rabu, berlainan dengan bursa saham di wilayah sekitarnya. Menurut AFP, Indeks acuan Hang Seng bertambah 54,63 poin menjadi 23.529,60 di pembukaan penawaran. Hal berbeda terjadi bursa Shanghai dan Seoul yang mengalami penurunan.  Saham-saham Shanghai jatuh 2,70 persen pada pembukaan perdagangan Rabu pagi, setelah merosot lebih dari enam persen hari sebelumnya, kata para dealer. Indeks komposit Shanghai turun 101,36 poin menjadi diperdagangkan di 3.646,80. Sementara indeks saham Seoul dibuka lebih rendah pada Rabu, dibanding penutupan sebelumnya. Menurut Xinhua, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 8,95 poin atau 0,46 persen menjadi 1.947,31 dalam 15 menit pertama perdagangan.