Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

15 Agustus 2014

Saham-saham Tokyo dibuka datar

Bursa saham Tokyo dibuka datar pada hari Jumat setelah empat hari menguat dengan sentimen investor yang didukung oleh kinerja yang solid pada Wall Street. Indeks Nikkei 225 dibuka naik 0,02 persen atau 2,58 poin pada 15.317,15. Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 0,37 persen menjadi 16.713,58 pada Kamis, memperpanjang keuntungan hari sebelumnya setelah data pekerjaan terus menunjukkan membaiknya pasar tenaga kerja. Pasar mata uang yang stabil setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia seharusnya tidak "memagari diri dari dunia luar" meskipun terpuruk dalam hubungan Timur-Barat selama pemberontakan pro-Kremlin di Ukraina. Ia juga mengatakan Rusia "akan melakukan segala sesuatu yang tergantung pada kita untuk memastikan bahwa konflik (Ukraina) akan berakhir secepat mungkin." Investor menafsirkan pernyataan itu sebagai sinyal dari Putin bahwa ia lebih suka tidak melanjutkan krisis Ukraina lebih jauh. Dolar berada pada posisi 102,51 yen di perdagangan Asia pada pembukaan, dibandingkan dengan 102,45 yen di New York pada penutupan Kamis. Euro dibeli 1,3362 dolar dan 136,91 yen dibanding 1,3365 dolar dan 136,93 yen di perdagangan AS, demikian laporan AFP.

Rupiah Jumat pagi melemah jadi Rp11.673

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah sebesar 12 poin menjadi Rp11.673 dibandingkan sebelumnya Rp11.661 per dolar AS. Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan nilai tukar rupiah bergerak melemah setelah sempat stagnan pada awal sesi transaksi pagi ini, pelaku pasar uang di dalam negeri sedang menantikan pembacaan pidato pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. "Sebagian pelaku pasar wait and see, kondisi itu dapat menekan rupiah meski terbatas," katanya. Namun, menurut dia, potensi mata uang rupiah kembali bergerak menguat masih cukup terbuka seiring dengan terapresiasinya mata uang peso Filipina, baht Thailand, dan ringgit Malaysia setelah data makroekonomi di negara itu cukup positif. "Jika sentimen eksternal dapat bertahan positif, laju rupiah pun diperkirakan kembali mampu bertahan menguat di kisaran Rp11.660-Rp11.678 per dolar AS," katanya. Analis pasar uang dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong menambahkan bahwa di tengah antisipasi pelaku pasar uang terhadap sentimen di dalam negeri dan eksternal, pelaku pasar cenderung menahan transaksinya sehingga pergerakan rupiah akan terbatas. "Diperkirakan rupiah akan bergerak mengikuti sentimen eksternal jika di dalam negeri sentimennya masih minim," katanya.