Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

12 Juni 2013

Emas memperpanjang penurunannya di karenakan China libur Nasional

June 12 (Reuters) - Emas jatuh untuk hari kedua berturut-turut pada hari Rabu karena China yang libur nasional sejak Senin menghilangkan basis dukungan yang kuat terhafap emas dan karena kekhawatiran investor tentang bank sentral global yang akan memperlambat kebijakan uang mudah. Bank of Japan (BoJ) pada hari Selasa memutuskan untuk menahan diri dari mengambil langkah-langkah baru untuk menenangkan goncangan di pasar obligasi domestik, dan Standard & Poor yang meningkatkan prospek hutang AS pada hari Senin  menunjukkan bahwa ekonomi global masih berada di jalur pemulihan,  tetapi itu menekan daya tarik emas sebagai nilai lindung terhadap inflasi. China, yang tiga hari libur untuk merayakan festival Perahu Naga, telah menjadi support kunci selama jam perdagangan di Asia karena terus meningkatnya permintaan emas di negara tersebut. China menjadi konsumen emas no 2 di dunia dan itu akan terus meningkat, dengan membayangi kekhawatiran tentang melambatnya permintaan di India, pembeli emas terbesar saat ini. China yang mengimpor emas dari Hong Kong menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada bulan maret lalu karena banyak pembeli yang berminat terhadap emas, dan pembelian yang tinggi ini telah menyebabkan kekurangan pasokan pada bulan April. Premi Emas batangan di China juga menyentuh rekor tertinggi bulan lalu.(izr)

Dolar bukukan gain kecil terhadap yen pasca selloff

MarketWatch, (12/6) - Dolar AS membuat kenaikan kecil terhadap yen Jepang pada Rabu menjelang siang menyusul reli yen yang terjadi hari sebelumnya untuk mata uang Jepang setelah Bank of Japan tidak memperluas langkah-langkah stimulus. Dolar USDJPY naik 0,40% dan diperdagangkan pada posisi 96,33 yen, naik dari 96,22 yen di Amerika Utara pada Selasa sore. Dolar babak belur pada hari Selasa, jatuh sekitar 3% terhadap yen "menyusul keputusan Bank of Jepang untuk mempertahankan kebijakan kunci dan menolak untuk mengatasi volatilitas baru dalam pasar obligasi dan ekuitas," kata analis mata uang DailyFX, Christopher Vecchio. Dolar naik di atas 103 yen pada pertengahan Mei karena yen berjuang di belakang pengumuman Bank sentral Jepang bulan April lalu yang akan memompa likuiditas senilai $1.4 trilyun ke dalam perekonomian untuk menghidupkan kembali pertumbuhan dan mendorong target inflasi hingga 2% dalam dua tahun ke depan. (brc)

Saham Asia turun karena masalah Stimulus

Blomberg (12/6) -- Saham Asia jatuh, memperpanjang kekacauan yang menyapu sekitar $ 400 miliar dari nilai ekuitas global kemarin karena tingkat pesanan mesin Jepang turun lebih dari yang diharapkan dan meningkatkan kekhawatiran bahwa bank-bank sentral dari Tokyo hingga Washington semakin enggan untuk menambah stimulus. Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar di dunia, turun 3,2 persen di Tokyo setelah yen naik yang paling tinggi dalam tiga tahun. Hitachi Construction Machinery Co turun 0,7 persen di Tokyo. Hyundai Merchant Marine Co anjlok 14 persen di Seoul setelah Korea Utara membatalkan pembicaraan kerja sama bisnis di zona industri bersama kemarin. MSCI Asia Pacific Index turun 0,8 persen menjadi 130,54 pada pukul 12:21 p.m di Tokyo, dengan lebih dari empat saham jatuh untuk setiap satu saham yang naik. Pasar saham di China, Hong Kong, Taiwan dan Filipina tutup karena hari libur nasional.(izr)

Penurunan lowongan kerja perlemah prospek perekrutan di U.S

Bloomberg (12/6) -- Lowongan pekerjaan di AS menurun pada bulan April, itu menunjukkan perusahaan sedang menunggu untuk menilai dampak dari pajak yang lebih tinggi dan pengurangan belanja negara sebelum merekrut staff yang lebih banyak. Jumlah posisi yang dapat diisi turun menjadi 118,000 ke 3,76 juta, lebih sedikit dari bulan januari, dari revisi 3.88 juta di bulan maret. Departemen Tenaga Kerja melaporkan hari ini di Washington. Laju percepatan perekrutan yang naik dan  lebih banyak orang juga meninggalkan pekerjaan mereka secara sukarela, angka menunjukkan, data hari ini mengindikasikan akan sulit untuk perekonomian terbesar di dunia tersebut  untuk tetap menambahkan pekerjaan seperti laju di bulan Mei sebesar 175.000 karena adanya pemotongan pengeluaran pemerintah, yang dikenal sebagai sequestration, pertumbuhan yang lambat kuartal ini. Para Pembuat kebijakan di Federal Reserve telah mengatakan mereka ingin melihat adanya kenaikan pada perekrutan yang "berkesinambungan" sebelum mereka memulai menurunkan pembelian obligasi yang telah mencapai rekor yang di tunjukan untuk memacu ekspansi ekonomi.

Kekhawatiran stimulus terus menekan harga emas

Reuters, (12/6) - Emas memperpanjang penurunnya sejak kemarin pada pagi hari ini karena kekhawatiran yang berlama-lama seputar ketidakpastian penarikan stimulus dari Federal Reserve Amerika ditengah tanda-tanda kelanjutan pemulihan ekonomi. Spot emas melemah 0,2 persen ke posisi $ 1,376.29 per ounce pada pukul 07:22 WIB, setelah turun sebesar 0,5 persen di hari sebelumnya mengikuti kejatuhan pasar pasar saham dan komoditas karena tidak adanya langkah-langkah stimulus baru dari Bank of Japan untuk menenangkan gejolak di pasar obligasi domestik. Bullion jatuh ke posisi terendah dalam hampir tiga minggu terakhir pada hari Selasa kemarin sebelum akhirnya menutupi sebagian kerugiannya. Emas AS sedikit berubah pada posisi $ 1,376.20. Kenaikan prospek peringkat utang Amerika yang diberikan oleh Standard & Poor Senin lalu telah mendorong investor untuk percaya bahwa perekonomian telah cukup kuat bagi the Fed untuk mulai menurunkan skala pembelian obligasi. Langkah seperti itu akan cenderung menekan harga emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa bank sentral akan mempertimbangkan langkah-langkah baru untuk menenangkan pasar jika terjadi lonjakan biaya pinjaman lagi di masa depan, tetapi bank sentral itu menahan diri untuk mengeluarkan langkah-langkah baru mengingat pasar obligasi domestik yang telah stabil. Arus keluar dari exchange-traded product berbasis emas mencapai $ 5,7 miliar selama bulan Mei, dibandingkan dengan $ 8,7 milyar di bulan April. Dalam empat hari pertama perdagangan bulan Juni, outflow mencapai sebesar $ 374 milyar. (brc)

Saham Jepang Jatuh Setelah Yen mengalami Lonjakan terhadap dolar

Blomberg, (12/6)  -- Saham Jepang jatuh, dengan indeks saham Topix turun untuk hari kedua setelah yen mengalami penguatan tertinggi dalam tiga tahun  terakhir terhadap dolar di karenakan Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya. Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, sahamnya merosot 2,4 persen. Mitsubishi Heavy Industries Ltd mengalami penurunan setelah data pemesanan mesin di Jepang turun melebihi perkiraan. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, bank kreditor terbesar di negara itu,  turun 3,3 persen setelah surat kabar Nikkei melaporkan Badan Jasa Keuangan akan menerapkan peraturan baru yang dapat merugian investor dari lembaga-lembaga keuangan yang bermasalah. Indeks Topix mengalami penurunan 2,2 persen ke 1,077.81 pada 09:34 pagi di Tokyo, dengan di ikuti dengan turunnya 33 kelompok industri. Volume berada 31 persen lebih rendah dari 30-hari rata-rata intraday. Indeks Nikkei 225 Stock avarage merosot 2 persen ke 13,046.39. (izr)

Rencana Jepang meredam harga minyak

NEW YORK. Rencana Bank Sentral Jepang untuk membatasi stimulus berdampak kemana-mana. Setelah bursa Amerika Serikat (AS) dan harga emas, pengaruh rencana pembatasan stimulus di Jepang itu ikut mempengaruhi harga minyak dunia. Harga minyak mentah Brent turun karena ada kekhawatiran, bank sentral selain Jepang ikut sikap dari Bank Sentral Jepang tersebut. Para investor khawatir, banyak bank sentral lain ikut memperlonggar kebijakan moneter seperti yang akan dilakukan Jepang. "Gagasan dari Bank of Japan meredam harga," kata Gene McGillian, analis dari Tradition Energy di Stamford. Minyak mentah Brent turun 99 sen menjadi US$ 102,96 per barel, setelah sebelumnya kehilangan lebih dari $ 2 per barel. Minyak mentah AS merosot 39 sen menjadi US$ 95,38 per barel setelah sempat jatuh ke posisi US$ 94,04, per barel, sedikit di bawah rata-rata 100 hari di harga US$ 94,07. McGillian mencatat, bahwa reli harga minyak menuju US$ 97 yang terjadi baru-baru ini telah mereda setelah tak ada lagi tanda-tanda pulihnya ekonomi AS. Sejak awal Mei, minyak mentah Brent diperdagangkan pada kisaran US$ 100 - US$ 105 per barel sejak awal Mei. Sedangkan minyak mentah AS pada waktu yang sama diperdagangkan pada kisaran US$ 91 - US$ 97 per barel.

Bursa Asia ikut tertekan stimulus Jepang


TOKYO. Saham Asia terjungkal dan memperpanjang penurunan bursa saham global setelah Bank Sentral Jepang memutuskan untuk membatasi stimulus. Bank Sentral Jepang dikhawatirkan tak mau lagi menambah stimulus di pasar. Seperti yang diberitakan Bloomberg, MSCI Asia Pacific Index turun 0,1% menjadi 131,46 pada 09:01 waktu Tokyo. Setidaknya ada enam saham jatuh. Sementara itu, bursa saham di China, Hong Kong, Taiwan dan Filipina tutup karena bertepatan dengan hari libur. Sebelumnya, bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah, merespons sikap Bank Sentral Jepang yang ingin membatasi stimulus ekonomi setelah laporan ekonomi negara Sakura itu membaik. 

http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-asia-ikut-tertekan-stimulus-jepang 

Prospek pengurangan stimulus buat harga emas tertekan

11/06 (Bloomberg) – Kontrak berjangka emas mengalami penurunan ke harga terendah dalam lebih dari dua minggu terakhir di tengah spekulasi bahwa bank-bank sentral akan mengurangi stimulusnya sehingga menurunkan permintaan untuk logam mulia sebagai tempat penyimpan nilai. Perusahaan pemeringkat, Standard & Poor mengangkat prospek untuk peringkat kredit Amerika yang ada di level AA+ dari negatif menjadi stabil, mengutip penurunan risiko fiskal. Para pejabat Bank of Jepang dalam hasil rapat kebijakannya tetap mempertahankan program pinjaman tidak berubah yang menambah tanda-tanda bahwa para pembuat kebijakan global mungkin mulai mundur dari langkah-langkah stimulusnya. Pasar finansial China masih ditutup hingga Kamis lusa. "Ini kisah stimulus saat ini," kata David Meger, direktur perdagangan logam di Vision Financial Markets di Chicago, dalam sebuah wawancara telepon. "Selain itu, permintaan fisik lambat karena pasar China ditutup." Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun sebesar 0,6 persen untuk menetap di $ 1.377 per ounce pada pukul 1:40 di Comex, New York, setelah menyentuh terendah di $ 1,364.50, untuk kontrak teraktif sejak 23 Mei. Federal Reserve Bank, Ben S. Bernanke mengatakan pada bulan lalu bahwa bank sentral bisa mulai mengurangi program pembelian obligasinya yang ada saat ini senilai $ 85 milyar secara bulanan jika prospek ketenagakerjaan AS menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan. Kepemilikan pada produk ETF ema yang diperdagangkan di bursa turun 6,1 metrik ton menjadi 2,129.8 ton kemarin, terendah sejak April 2011, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (brc)

Bursa HK berakhir 1.20 persen lebih rendah

Telequote (11/06) – Bursa Hong Kong berakhir 1.20 persen lebih rendah pada perdagangan Selasa, sejalan dengan kinerja bursa regional yang turun. Sektor property tertekan oleh kecemasan terhadap pemerintahnya yang akan menerapkan langkah pengetatan baru untuk mendinginkan harga-harga perumahan. Index acuan Hong Kong kehilangan 260.43 poin ke posisi 21,354.66 dengan tingkat turnover sebesar HK$58.24 milyar. Sementara di China, bursa sahamnya tutup untuk menikmati libur Nasional hingga Kamis mendatang. Index tersebut telah jatuh lebih dari 8 persen sejak harga penutupan tanggal 20 Mei lalu. Para investor banyak yang menjual saham-saham property ditengah ketakutan terhadap langkah pemerintah untuk mendinginkan sektor tersebut. Baru-baru ini pemerintahnya telah memperkenalkan serangkaian langkah untuk mendinginkan, termasuk melipatgandakan bea materai untuk pembelian rumah kedua. Sino Land jatuh 4.2 persen ke HK$10.56 dan Henderson Land Development jatuh sebesar 4 persen ke HK$44.60. Tekanan pasar bertambah dengan meningkatnya kecemasan seputar ekonomi China mengikuti data ekonomi terbaru yang dikeluarkan selama akhir pekan lalu yang mengindikasikan kelanjutan perlambatan ekonomi. (brc) 

Bursa Tokyo berakhir 1.45 persen lebih rendahpasca rapat BoJ

Telequote (11/06) – Bursa saham Tokyo berakhir 1,45 persen lebih rendah pada hari Selasa setelah Bank of Japan (BoJ) menunda untuk memperluas skema stimulus besar yang telah diumumkan bulan April lalu pasca pertemuan kebijakan bank sentral selama dua hari. Indeks acuan Nikkei 225 naik 4,94 persen pada hari Senin, ditutup turun 196,58 poin di 13,317.62, sementara indeks Topix turun 0,97 persen, atau 10,82 poin pada level 1,101.15. Indeks Nikkei kehilangan lebih dari 1,6 persen setelah bank sentral mengatakan akan menunda peluncuran setiap stimulus baru. Pada bulan April, BoJ mengumumkan akan melepaskan serangkaian uang mudah untuk bahan bakar pertumbuhan domestik, penawaran yang paling berani untuk membalikkan kondisi deflasi yang telah menahun. Para pelaku pasar telah berharap adanya langkah-langkah baru dari BoJ untuk menenangkan volatilitas di pasar, kata para dealer, setelah fluktuasi yang menggemparkan di dua minggu terakhir dengan ayunan liar di Bursa Efek Tokyo. "Keputusan BoJ mengecewakan pasar dan menjadi bahanbakar sentimen beli untuk yen," kata Takahiro Sekido, ekonom dari 
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ. Namun, ia menambahkan bahwa masih "ada ruang untuk langkah-langkah baru pada pertemuan berikutnya". Beberapa telah memperkirakan BoJ akan memperpanjangdurasi pinjaman murah kepada perbankan, mendorong mereka untuk membeli obligasi pemerintah Jepang yang telah bergerak volatile di beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran atas kemampuan Tokyo untuk membiayai utang yang besar, yang terburuk di negara industri dan dengan ukuran yang telah mencapai dua kali dari ukuran ekonominya. 

Dow Jatuh tajam merespon kekecewaan hasil rapat BOJ

Bloomberg (11/06) – Saham-saham AS jatuh pada perdagangan Selasa, membuat Indeks Standard & Poor 500 berada di level rendah untuk hari kedua setelah merespon hasil rapat kebijakan Bank of Japan (BOJ) dimana Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa ia melihat adanya kebutuhan untuk memperluas stimulus moneter dengan segera. Index S & P 500 turun sebesar 1 persen menjadi 1,626.13 pada pukul 4 pm di New York, sementara Index Dow Jones Industrial Average tergelincir 116,57 poin, atau 0,8 persen, ke posisi 15,122.02. "Pasar menjadi kecanduan stimulus moneter," kata Erik Davidson, wakil kepala investasi untuk Wells Fargo Private Bank di San Francisco, dalam sebuah wawancara telepon. "Setiap ada perasaan bahwa stimulus moneter akan diperlambat atau diberhentikan, dan mau di mana saja termasuk yang terjadi di Jepang, tetapi hanya berdasarkan pada margin Jepang tidak akan menjadi lebih agresif adalah alasan untuk kekhawatiran." Pembuat kebijakan BOJ menahan diri dari memperluas alatalat mereka untuk mengatasi volatilitas pasar obligasi pasar dan terjebak dengan janji yang telah di keluarkannya pada April lalu untuk meningkatkan basis moneter senilai 60 – 70 trilyun yen (US $ 713 milyar) per tahun. Bank sentral tetap mempertahankan kebijakan fasilitas pinjaman dengan suku bunga tetap satu tahun yang tak berubah dan Kuroda mengatakan bahwa BOJ akan mempertimbangkan operasional pendanaan yang lebih lama jika diperlukan. (brc)