Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

04 Desember 2014

Dolar menguat didorong data positif ekonomi AS

KONTAK PERKASA FUTURRES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis pagi, karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara umum positif. Perusahaan pemeroses penggajian swasta ADP mengatakan pada Rabu bahwa sektor swasta AS menambah 208.000 pekerjaan pada bulan lalu. Angka terbaru ini, meskipun di bawah ekspektasi pasar, masih menunjukkan "pertumbuhan lapangan pekerjaan yang kuat di atas 200.000," kata Presiden ADP Carlos Rodriguez, lapor Xinhua. Investor juga sedang menunggu laporan penggajian non pertanian AS yang dipantau cermat yang akan dirilis pada Jumat untuk mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif dari pasar tenaga kerja di negara itu. Lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) pada Rabu melaporkan bahwa kegiatan ekonomi di sektor non-manufaktur AS tumbuh pada November untuk ke-58 bulan berturut-turut. Menurut laporan itu, Indeks Non-Manufaktur tercatat 59,3 persen pada November, 2,2 persentase poin lebih tinggi dari angka Oktober di 57,1 persen. Sementara itu, data ekonomi suram dari zona euro menempatkan euro di bawah tekanan. Perusahaan data Markit yang berbasis di London, pada Rabu melaporkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi di zona euro melemah ke tingkat terendah 16-bulan pada November karena Indeks Pembelian Manajer komposit blok itu jatuh ke 51,1 dari 52,1 bulan sebelumnya. Setelah laporan tersebut, kurs euro/dolar merosot ke 1,2302 selama sesi, terendah sejak Agustus 2012. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,34 persen menjadi 88,946 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,2310 dolar dari 1,2379 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5688 dolar dari 1,5638 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,8403 dolar dari 0,8449 dolar. Dolar AS dibeli 119,82 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,24 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9777 franc Swiss dari 0,9727 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,1364 dolar Kanada dari 1,1405 dolar Kanada.

Emas naik karena harga minyak menguat

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berbalik naik (rebound) pada Kamis pagi, setelah turun tajam di sesi sebelumnya, karena harga minyak yang menguat menghidupkan kembali permintaan investor terhadap logam mulia. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 9,3 dolar AS, atau 0,78 persen, menjadi menetap di 1.208,7 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 0,21 persen menjadi 67,02 dolar AS per barel, mendorong kenaikan pada harga emas. Sementara itu, ADP yang berbasis di AS melaporkan pertumbuhan daftar gaji (payroll) swasta lebih buruk dari yang diperkirakan pada November, yang analis katakan mungkin telah berkontribusi terhadap kemajuan emas hari ini. ADP memperkirakan pertumbuhan pada 208.000, lebih rendah dari ekspektasi pasar 220.000. Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 4,4 sen, atau 0,27 persen, menjadi ditutup pada 16,412 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 10 dolar AS, atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 1.227,5 dolar AS per ounce.

Wall Street naik kirim Dow dan S&P ke rekor baru

KONTAK PERKASA FUTURESSaham-saham Wall Street menguat pada Kamis pagi, mengirimkan indeks Dow dan S&P 500 melesat ke rekor tertinggi, setelah sebuah laporan Federal Reserve menunjukkan ekonomi AS tumbuh di tengah optimisme luas tentang prospek. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 33,07 poin (0,18 persen) menjadi 17.912,62, rekor penutupan kedua berturut-turut, sementara S&P 500 naik 7,78 poin (0,38 persen) pada 2.074,33, juga sebuah rekor tertinggi baru, lapor AFP. Indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 18,66 poin (0,39 persen) pada 4.774,47. Laporan "Beige Book" the Fed , kumpulan informasi anekdotal kondisi ekonomi saat ini, mengatakan bahwa "sejumlah" dari 12 distrik bank sentral melaporkan kontak-kontak "tetap optimis tentang prospek aktivitas ekonomi ke depan." Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun, Fed menjatuhkan deskripsinya "rendah" dan "sedang" untuk pertumbuhan secara keseluruhan, mengatakan sederhana bahwa laporan menunjukkan "bahwa kegiatan ekonomi nasional terus berkembang" dalam dua bulan terakhir. Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank, mengatakan nada terbaru Beige Book secara signifikan lebih antusias dibandingkan versi sebelumnya. "Bagi saya tampaknya mereka memperkuat retorika mereka," kata Ablin. "The Fed benar-benar melihat banyak hal baik terjadi di banyak bidang yang berbeda." Ablin mengatakan beberapa investor mungkin juga membeli saham dalam mengantisipasi pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, yang telah mengisyaratkan bank kemungkinan menerapkan stimulus tambahan. Saham perbankan Citigroup dan anggota Dow JPMorgan Chase masing-masing naik 1,6 persen dan 0,8 persen. Bank of America naik 1,1 persen. Beberapa saham yang terkait minyak juga menguat. ExxonMobil naik 0,8 persen, Schlumberger naik 1,8 persen dan ConocoPhillips naik 2,3 persen. Abercrombie & Fitch, pengecer pakaian jadi berorientasi remaja, naik 3,5 persen karena laba kuartal ketiganya 42 sen per saham melebihi ekspektasi para analis sebesar satu sen. Namun, perusahaan menyinggung "lingkungan yang sangat menantang bagi pakaian remaja" dan memperingatkan bahwa mereka memperkirakan kondisi "tetap sulit" di seluruh kuartal keempat. Puma Biotechnology anjlok 12,2 persen setelah mendorong kembali jadwal waktunya untuk mencari persetujuan peraturan bagi obat baru yang sedang dikembangkannya untuk mengobati kanker payudara stadium awal. Setelah pembicaraan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, Puma mengharapkan untuk mengajukannya pada kuartal pertama 2016 bukan paruh pertama 2015. Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS tetap stabil di 2,29 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun merosot ke 2,99 persen dari 3,00 persen pada Senin. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Harga minyak AS naik karena pasokan jatuh

KONTAK PERKASA FUTURES Harga minyak Amerika Serikat naik pada Kamis pagi, karena persediaan minyak mentah di negara itu jatuh pekan lalu. Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Januari naik 50 sen menjadi menetap di 67,38 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor Xinhua. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari kehilangan 62 sen, menjadi ditutup pada 69,92 dolar AS per barel di perdagangan London. Badan Informasi Energi (EIA), unit statistik Departemen Energi AS, mengatakan dalam sebuah laporan Rabu bahwa stok minyak mentah AS turun 3,7 juta barel menjadi 379,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 28 November. Sementara itu, persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS, turun 0,7 juta barel menjadi 23,9 juta barel, kata laporan itu. Data ekonomi positif yang keluar dari negara itu pada Rabu juga membantu mendukung harga minyak AS. Indeks Non-Manufaktur naik menjadi 59,3 persen pada November dari angka Oktober 57,1 persen, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan dalam survei bulanannya. Angka terbaru jauh melebihi konsensus pasar. Sementara itu, perusahaan data keuangan Markit mengatakan dalam sebuah laporan bahwa sektor jasa AS tumbuh pada kecepatan yang lebih lemah pada bulan lalu. Angka akhir yang disesuaikan secara musiman untuk Index Kegiatan Bisnis Jasa AS tercatat 56,2 pada November, di bawah 57,1 pada Oktober. Minyak mentah Brent, patokan minyak internasional, turun di tengah ekspektasi melimpahnya pasokan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Arab Saudi tidak ingin kehilangan pangsa pasarnya "pada saat ini bagi siapa pun," Pangeran Turki Al-Faisal, mantan kepala intelijen kerajaan mengatakan Selasa dalam sebuah konferensi di London.