Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

30 September 2015

Wall Street akhiri sesi berfluktuasi dengan bervariasii

KONTAK PERKASA FUTURES - Wall Street mengakhiri sesi berfluktuasi pada Rabu pagi dengan indeks Dow dan S&P 500 lebih tinggi, namun indeks komposit Nasdaq jatuh untuk hari keenam berturut-turut. Dow Jones Industrial Average naik 47,24 poin (0,30 persen) menjadi ditutup pada 16.049,13, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 2,32 poin (0,12 persen) menjadi berakhir di 1.884,09, tetapi indeks komposit Nasdaq turun 26,65 poin (0,59 persen) menjadi 4.517,32. Saham-saham AS telah membukukan keuntungan terkuat mereka pada hari itu setelah Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen AS naik menjadi 103,0, mengalahkan ekspektasi untuk penurunan tajam. Tetapi setelah itu perdagangan berfluktuasi, meninggalkan Nasdaq lebih rendah di tengah berlanjutnya kecemasan atas pertumbuhan global dan kebijakan moneter AS.  Beberapa saham teknologi besar jatuh, termasuk Apple merosot 3,0 persen, Amazon berkurang 1,6 Persen, Facebook merosot 2,9 persen dan Netflix melemah 1,1 persen. Tetapi banyak saham biotek menikmati sesi positif setelah mengalami penurunan selama seminggu terakhir. Amgen naik 1,2 persen, Gilead Sciences bertambah 1,3 persen dan Biogen menguat 2,2 persen. Yahoo naik 2,4 persen didukung berita bahwa pihaknya masih berupaya untuk menjual kepemilikannya diALIBABA. Perusahaan teknologi itu mengatakan akan mengejar transaksi meskipun tidak mendapatkan jaminan bahwa petugas pajak AS akan mengizinkan transaksi untuk memenuhi syarat sebagai bebas pajak. Anggota Dow McDonald naik 1,6 persen menyusul peningkatan peringkat dari Credit Suisse, yang mengatakan prospek penjualan raksasa makanan cepat saji itu mulai meningkat setelah sederet hasil yang mengecewakan. Anggota Dow Johnson & Johnson naik 1,8 persen setelah peningkatan peringkat dari Deutsche Bank, yang memprediksi pertumbuhan kuat ke depan untuk bisnis farmasinya. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,06 persen dari 2,10 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun merosot ke 2,86 persen dari 2,88 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Emas berakhir turun sesi ketiga berturut-turut

KONTAK PERKASA FUTURES -  Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Rabu pagi untuk sesi ketiga berturut-turut, karena data menunjukkan kepercayaan konsumen AS naik secara tak terduga pada September. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 4,9 dolar AS, atau 0,43 persen, menjadi menetap di 1.126,8 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Harga emas terus jatuh, sehari setelah logam mulia mencatat penurunan terbesar satu hari sejak awal September, karena laporan sektor swasta yang dirilis pada Selasa menunjukkan kepercayaan konsumen AS naik dan jauh di atas perkiraan pada September, mengangkat kekhawatiran tentang keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Para analis mengatakan kepercayaan konsumen tidak persis sama dengan pengeluaran, tetapi pembuat kebijakan Federal Reserve percaya itu adalah sebuah indikasi positif. Beberapa analis percaya jika laporan ketenagakerjaan pada Jumat membuktikan sekuat penilaian sekarang dalam laporan ini, maka kemungkinan kenaikan suku bunga untuk pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Oktober akan pasti terlihat menguntungkan. Umumnya, kenaikan suku bunga akan mengirimkan dolar AS lebih tinggi. Analis mengatakan emas dan greenback biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti melemahnya dolar AS dapat menjadi positif bagi harga komoditas dalam dolar, sementara dolar yang lebih kuat dapat membebani komoditas. Di antara logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 3,5 sen, atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 14,573 dolar AS per ounce, sementara platinum untuk pengiriman Januari merosot 4,4 dolar AS, atau 0,48 persen, menjadi ditutup pada 918,1 dolar AS per ounce.

Dolar AS berfluktuasi di tengah data yang bervariasi

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS berfluktuasi terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu pagi, karena data ekonomi Amerika Serikat datang bervariasi. Di sisi ekonomi AS, Indeks Keyakinan Konsumen berdiri di 103,0 untuk September, jauh di atas konsensus pasar 96,0, menurut kelompok riset Conference Board yang berbasis di New York, lapor Xinhua. Indeks 20-Kota S&P/Case-Shiller menurun 0,2 persen bulan ke bulan pada Juli, gagal memenuhi ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,1 persen. Ketidakpastian tentang waktu kenaikan suku bunga juga masih membebani sentimen investor. Kepala Federal Reserve Cabang New York William Dudley pada Senin mengatakan The Fed tetap di jalur untuk kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun ini. Pada akhir perdagangan di New York, euro menguat menjadi 1,1258 dolar AS dari 1,1234 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5162 dolar AS dari 1,5178 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,6981 dolar AS dari 0,6990 dolar. Dolar AS dibeli 119,63 Jepang, lebih rendah dari 119,81 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS bergerak turun menjadi 0,9710 franc Swiss dari 0,9747 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,3426 dolar Kanada dari 1,3386 dolar Kanada.

Harga minyak dunia naik karena pasar ekuitas stabil

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia naik pada Rabu pagi, diuntungkan dari prospek yang lebih ramah untuk komoditas-komoditas karena saham raksasa pertambangan Glencore naik dan pasar ekuitas stabil. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, naik 80 sen menjadi berakhir di 45,23 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November, bertambah 89 sen menjadi menetap di 48,23 dolar AS per barel di perdagangan London. Pada Senin, harga minyak tenggelam bersama dengan pasar ekuitas AS dan Eropa setelah data industri suram Tiongkok menghidupkan kembali keraguan tentang ekonomi terbesar kedua dunia dan pasar minyak bumi utama itu. Terutama pukulan keras pada raksasa pertambangan Swiss Glencore, yang anjlok 29 persen karena seorang analis mempertanyakan prospek perusahaan mengingat beban utangnya yang berat. Tetapi saham Glencore menguat pada Selasa setelah perusahaan mengatakan bisnisnya "secara operasional dan finansial kuat" dan bahwa perusahaan tidak menghadapi masalah solvabilitas. Pasar-pasar lain juga tampak lebih ramah. Harga tembaga naik untuk pertama kalinya dalam enam hari dan saham AS menghabiskan hampir sepanjang hari di wilayah positif. "Situasi keseluruhan Glencore telah stabil sedikit," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. "Saya pikir mungkin ada pandangan di luar sana bahwa koreksi komoditas mungkin telah sedikit berlebihan." Analis mengatakan para pedagang juga sedang menunggu laporan persediaan minyak AS pada Rabu, yang diperkirakan menunjukkan persediaan lebih rendah, sebagian karena sebuah antisipasi penurunan dalam produksi minyak mentah AS. Para analis memperkirakan pergerakan harga di pasar minyak tetap berfluktuasi. "Kita menemukan diri kita dalam lingkungan harga yang sangat volatile hari ke hari, sepertinya harga tidak mau didorong terlalu jauh lebih tinggi mengingat latar belakang dari kelebihan pasokan, tapi tidak mau didorong terlalu jauh lebih rendah mengingat penyempitan ketidakseimbangan yang sedang berlangsung di tengah permintaan yang kuat," kata Matt Smith, analis di ClipperData.