Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

02 April 2015

Bursa saham Tokyo dibuka lebih rendah

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Tokyo dibuka lebih rendah pada Rabu, karena kepercayaan bisnis di antara manufaktur-manufaktur utama lebih lemah dari yang diperkirakan dalam sebuah survei yang dirilis bank sentral Jepang (BoJ). Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks Nikkei 225 kehilangan 93,67 poin atau 0,49 persen dari penutupan Selasa menjadi 19.113,32. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama di Bursa Efek Tokyo turun 10,01 poin atau 0,65 persen, menjadi 1.533,10.

Saham Hong Kong dibuka naik 0,22 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Hong Kong dibuka 0,22 persen lebih tinggi pada Rabu, setelah ukuran resmi aktivitas manufaktur China berbalik naik pada Maret. Indeks acuan Hang Seng bertambah 54,31 poin menjadi 24.955,20. Di China daratan, indeks komposit Shanghai naik 0,38 persen, atau 14,39 poin menjadi 3.762,29. Indeks komposit Shenzhen, yang melacak saham-saham di bursa kedua China, naik 0,55 persen atau 10,79 poin, menjadi 1.969,19.

Rupiah menguat jadi Rp12.976

KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah yang diperjualbelikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak menguat senilai 97 poin menjadi Rp12.976 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.073 per dolar Amerika Serikat (AS). "Data inflasi Maret 2015 yang lebih rendah dari perkiraan pelaku pasar uang menjadi salah satu penopang bagi kenaikan mata uang rupiah terhadap dolar AS," ujar Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Rabu. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pada Maret 2015 tercatat inflasi senilai 0,17 persen, setelah Januari dan Februari mengalami deflasi. Kendati demikian, Rully Arya Wisnubroto mengemukakan, kenaikan nilai rupiah masih bersifat jangka pendek menyusul akan dirilisnya data tenaga kerja AS pada akhir pekan ini. Jika data AS itu mengalami peningkatan, menurut dia, maka dolar AS berpotensi kembali bergerak menguat. "Situasi itu bisa berdampak negatif bagi rupiah, karena data AS itu merupakan salah satu indikator bagi bank sentral AS (the Fed) untuk menaikan suku bunga," katanya menambahkan. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen eksternal terkait dengan data Tiongkok pada sektor manufaktur di bulan Maret yang meningkat meredam permintaan mata uang dolar AS sebagai aset yang berisiko rendah (safe haven). Ia menyatakan, saat ini pelaku pasar juga cenderung bersikap menunggu perkembangan (wait and see) berkaitan dengan data tenaga kerja AS yang akan dirilis Automatic Data Processing (ADP) pada akhir pekan ini. "Untuk sementara waktu, penguatan dolar AS terhenti terhadap mata uang utama dunia," katanya. Adapun kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.043 dibandingkan hari sebelumnya, Selasa (31/3), di posisi Rp13.084 per dolar AS.

Bursa saham Tokyo dibuka menguat

KONTAK PERKASA FUTURES -  Saham-saham di Tokyo dibuka menguat pada Selasa, menyusul kenaikan di bursa Wall Street pada Senin. Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks Nikkei 225 naik 160,22 poin atau 0,83 persen dari penutupan Senin menjadi 19.571,62. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama di Bursa Efek Tokyo naik 17,45 poin atau 1,12 persen, menjadi 1.575,22, demikian laporan Xinhua.