Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

17 Oktober 2014

Harga emas turun karena pasar saham AS pulih

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat pagi, karena pasar saham AS pulih di tengah data ekonomi yang positif. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 3,6 dolar AS, atau 0,29 persen, menjadi menetap di 1.241,2 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Saham-saham AS berbalik naik dari penurunan Rabu, karena sebuah laporan ekonomi positif meredakan spekulasi investor tentang dampak potensial dari pelemahan ekonomi global terhadap Amerika Serikat. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 23.000 ke disesuaikan secara musiman 264.000 dalam pekan yang berakhir 11 Oktober, terendah dalam 14-tahun. Sementara Federal Reserve mengatakan bahwa produksi industri AS naik satu persen pada September, lebih tinggi dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,4 persen, kenaikan terbesar dalam hampir dua tahun. Namun demikian, penurunan logam mulia pada Kamis itu dibatasi, ketika Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan Fed harus terus membeli obligasi lebih lama dari yang direncanakan dalam menghadapi pasar yang begejolak dan jatuhnya ekspektasi inflasi. Ke depan, permintaan musiman untuk emas dari India menjelang festival keagamaan di negara itu menawarkan dukungan bagi emas. Data perdagangan India menunjukkan bahwa impor emas negara itu melonjak 450 persen tahun ke tahun menjadi 3,75 miliar dolar AS pada September. Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 2,7 sen, atau 0,15 persen, menjadi ditutup pada 17,437 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun sembilan dolar AS, atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada 1.251,9 dolar AS per ounce.

Wall Street berakhir bervariasi setelah sesi bergejolak

KONTAK PERKASA FUTURES - Wall Street berakhir bervariasi setelah sesi perdagangan bergejolak pada Jumat pagi, karena pasar mempertimbangkan data ekonomi AS yang lebih baik terhadap ketakutan atas melemahnya pertumbuhan global. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 24,50 poin (0,15 persen) menjadi ditutup pada 16.117,24, "rebound" setelah kehilangan lebih dari 200 poin pada awal sesi, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 naik tipis 0,27 poin (0,01 persen) menjadi berakhir di 1.862,76, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 2,07 poin (0,05 persen) menjadi 4.217,39. Saham-saham AS tampak menuju kinerja suram lain pada pagi hari, karena berlanjutnya kekhawatiran atas ekonomi Eropa. Tetapi para investor juga didukung sentimen positif dari kenaikan 1,0 persen dalam produksi industri AS pada September dan penurunan klaim pengangguran mingguan ke tingkat terendah 14-tahun. Para analis juga mengutip komentar dari James Bullard, kepala cabang Fed St. Louis, yang menyatakan bank sentral bisa memperpanjang program pembelian obligasinya daripada menguranginya, seperti yang telah diperkirakan. "Pasar saham menunjukkan beberapa tanda-tanda kehidupan yang menarik," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities. Delta Air Lines naik 2,9 persen setelah memberikan prospek "bullish" untuk kuartal keempat dan para pejabat mengatakan mereka tidak memperkirakan virus Ebola secara signifikan mempengaruhi perjalanan udara. Pesaingnya, United Airlines naik 2,9 persen dan American Airlines bertambah 4,0 persen. Perusahaan video streaming Netflix anjlok 19,4 persen karena angka pertumbuhan pelanggannya mengecewakan. Apple turun 1,3 persen karena meluncurkan versi lebih tipis dari tablet iPad dan mengatakan sistem pembayaran mobile-nya, yang dikenal Apple Pay, akan mulai beroperasi pada Senin (20/10). Pembuat mainan Mattel jatuh 3,0 persen setelah melaporkan penurunan 22 persen dalam laba bersih kuartal ketiganya menjadi 331,8 juta dolar AS, sebagian karena penurunan 21 persen dalam penjualan boneka ikonik Barbie. Perusahaan farmasi AS Abbvie turun 3,2 persen setelah mengumumkan bahwa dewan direksi tidak lagi mendukung pengambilalihan pesaingnya Shire yang berbasis di Iralandia senilai 54 miliar dolar AS, setelah peraturan pajak baru AS melarang kesepakatan inversi di perusahaan AS yang memindahkan kantor pusatnya ke luar negeri. Chesapeake Energy melesat 17,0 persen lebih tinggi menyusul berita bahwa pihaknya akan menjual aset-aset minyak dan gas serpih kepada Southwestern Energy sebesar 5,4 miliar dolar AS. Southwestern anjlok 10,4 persen. Harga obligasi turun. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,15 persen dari 2,09 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,94 persen dari 2,88 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Dolar AS menguat didukung data ekonomi lebih baik

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat pagi, karena data ekonomi Amerika Serikat keluar lebih baik dari yang diperkirakan. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 11 Oktober, turun 23.000 dari minggu sebelumnya ke disesuaikan secara musiman 264.000, tingkat terendah dalam 14 tahun, kata Departemen Tenaga Kerja, lapor Xinhua. Produksi industri AS meningkat 1,0 persen pada September, Federal Reserve mengatakan, sebuah kenaikan kuat setelah produksi pada Agustus secara tak terduga turun 0,1 persen dan juga mengalahkan harapan kenaikan 0,4 persen. Dolar juga mendapat dukungan dari komentar seorang pejabat Fed. James Bullard, Presiden Federal Reserve Bank St. Louis mengatakan kepada Bloomberg bahwa bank sentral harus berpikir tentang penundaan akhir dari program pembelian asetnya untuk menghentikan jatuhnya ekspektasi inflasi. Bullard memperkirakan bahwa ekonomi AS akan mendapat pertumbuhan tiga persen pada semester kedua tahun ini dan lebih dari tiga persen pada tahun depan. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,2778 dolar dari 1,2796 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5929 dolar dari 1,6061 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8771 dolar dari 0,8762 dolar. Dolar dibeli 106,01 yen Jepang, lebih rendah dari 106,12 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9439 franc Swiss dari 0,9435 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,1286 dolar Kanada dari 1,1255 dolar Kanada.

Harga minyak AS naik setelah jatuh di bawah 80 dolar

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak di New York berbalik lebih tinggi pada Jumat pagi, setelah sempat jatuh di bawah 80 dolar AS per barel, karena laporan persediaan minyak mentah AS yang bervariasi memacu kenaikan. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, menguat 92 sen menjadi berakhir di 82,70 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP. WTI telah merosot ke 79,78 dolar AS per barel selama sesi, dalam penurunan pertama di bawah 80 dolar AS sejak Juni 2012. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November, naik 69 sen menjadi menetap pada 84,47 dolar AS per barel, melambung kembali dari 82,60 dolar AS di awal sesi, tingkat terendah sejak November 2010. Keuntungan Kamis menghentikan kemerosotan selama tiga hari beruntun untuk kontrak AS yang didorong oleh pembengkakan produksi minyak, kekhawatiran atas melemahnya permintaan dan sinyal dari Arab Saudi dan anggota OPEC lainnya bahwa mereka tidak berencana untuk memangkas produksi dalam menanggapi harga minyak yang lebih rendah.  Beberapa pedagang membeli minyak mentah setelah menyimpulkan bahwa pasar "oversold," kata Bob Yawger, direktur divisi berjangka di Mizuho Securities. Yawger mengatakan katalisnya adalah laporan persediaan Departemen Energi AS yang menunjukkan penurunan 4,0 juta barel pada persediaan bensin, lebih banyak dari penurunan 1,4 juta barel yang diproyeksikan oleh para analis, menurut sebuah survei Dow Jones Newswires. Laporan ini juga menunjukkan penumpukan 8,9 juta barel dalam stok minyak mentah, lebih banyak dari yang diproyeksikan 2,2 juta barel.  "Permintaan bensin juga naik, dan itu berarti ... bahwa orang-orang cukup percaya dalam ekonomia," kata Yawger. Harga WTI naik setinggi 84,83 dolar AS sebelum mundur kembali. Secara keseluruhan ayunan harga sepanjang hari lebih dari lima dolar AS -- rentang yang lebih besar dari normal dan merefleksikan volatilitas pasar yang lebih besar.