Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

12 Juni 2015

Emas turun karena data ekonomi AS positif

KONTAK PERKASA FUTURESEmas berjangka di divisi COMEX NEW YORK MERCANTILE Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat pagi, karena data ekonomi AS yang positif memberikan tekanan terhadap logam mulia. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus kehilangan 6,2 dolar AS, atau 0,52 persen, menjadi menetap di 1.180,40 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas berada di bawah tekanan karena laporan yang dirilis Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran sangat rendah, dengan klaim pengangguran awal naik 2.000 menjadi 279.000 pada minggu yang berakhir 6 Juni. Analis mencatat bahwa rata-rata empat minggu naik untuk kali ketiga berturut-turut tetapi hanya sebesar 3.750 menjadi 278.750. Logam mulia itu diletakkan di bawah tekanan tambahan ketika laporan penjualan ritel yang dirilis oleh Departemen Sensus AS pada Kamis menunjukkan penjualan ritel meningkat 1,2 persen pada Mei. Kedua laporan positif ini mungkin telah meningkatkan antisipasi untuk kemungkinan kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS. Analis awalnya percaya bahwa suku bunga bisa naik pada awal Juni, namun karena data pekerjaan yang lebih buruk dari yang diperkirakan pada bulan Maret, sekarang memperkirakan bahwa suku bunga akan naik ketika data pekerjaan membaik. Pertemuan Fed berikutnya dijadwalkan 15 Juni ketika investor mengharapkan berita tambahan tentang waktu kenaikan suku bunga, tetapi analis mengingatkan bahwa kenaikan suku bunga The Fed pada Juni masih mungkin. Perak untuk pengiriman Juli naik 0,1 sen, atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 15,96 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 10 dolar AS, atau 0,90 persen, menjadi ditutup pada 1.105,20 dolar AS per ounce.

Minyak jatuh karena IEA perkirakan pertumbuhan permintaan turun

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia jatuh pada Jumat pagi setelah selama dua hari membukukan keuntungan, karena Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa lonjakan baru-baru ini dalam permintaan minyak mentah dunia akan berakhir. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, merosot 66 sen menjadi ditutup pada 60,77 dolar AS per barel di NEW YORK MERCANTILE Exchange, lapor AFP. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli turun 59 sen menjadi menetap di 65,11 dolar AS per barel di perdagangan London. Dalam laporan bulanannya tentang pasar minyak, IEA mengangkat proyeksi permintaan 2015 menjadi 94 juta barel per hari, 300.000 barel per hari lebih tinggi dari tingkat sebelumnya. Peningkatan perkiraan itu muncul setelah permintaan minyak dunia melonjak dalam tiga bulan pertama 2015. Namun, IEA mengatakan ada "keraguan" bahwa beberapa alasan untuk peningkatan dalam permintaan -- seperti musim dingin di Eropa yang sangat dingin pada awal 2015 yang mengangkat permintaan pemanas -- akan terulang. Selain itu, lembaga itu menunjuk "tanda-tanda bertahannya kelebihan pasokan" di pasar mengingat produksi minyak mentah AS masih tinggi dan rekor produksi dari anggota-anggota utama OPEC. Pasokan OPEC naik tipis 50.000 barel per hari pada Mei menjadi 31,33 juta barel per hari, tingkat tertinggi sejak Agustus 2012, IEA mengatakan dalam Laporan Pasar Minyak. Arab Saudi, Irak dan Uni Emirat Arab memproduksi pada tingkat rekor bulanan untuk memperetahankan produksi mereka lebih dari satu juta barel per hari di atas target pasokan resmi OPEC untuk bulan ketiga berjalan. Produksi kartel menyumbang sekitar 40 persen dari produksi minyak mentah global. OPEC mempertahankan kuota produksi 30 juta barel per hari pada pertemuan Jumat lalu. "Minyak kembali di bawah tekanan karena IEA melaporkan bahwa Arab Saudi, Irak dan Uni Emirat Arab memompa rekor jumlah minyak ke dalam pasar yang terasa masih kelebihan pasokan," kata Andy Lipow seorang konsultan energi Houston. Analis juga menyebutkan kenaikan dolar pada Kamis. Minyak yang diperdagangkan dalam dolar, membuat komoditas lebih mahal di luar AS ketika greenback menguat. Gene McGillian, pialang dan analis di Tradition Energy, mengatakan beberapa pedagang juga melakukan aksi ambil untung, setelah harga minyak naik sangat kuat selama dua hari.

Wall Street berakhir naik setelah penjualan ritel AS kuat

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Wall Street berakhir naik pada Jumat pagi, setelah laporan penjualan ritel AS yang kuat menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen Amerika telah meningkat setelah melambat di kuartal pertama. Dow Jones Industrial Average naik 38,97 poin (0,22 persen) menjadi ditutup pada 18.039,37, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 3,66 poin (0,17 persen) menjadi ditutup pada 2.108,86, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 5,82 poin (0,11 persen) pada 5.082,51. Penjualan ritel AS untuk Mei naik 1,2 persen, menurut data Departemen PERDAGANGAN, lebih baik dari kenaikan 1,1 persen yang diproyeksikan oleh para analis. Bill Lynch, direktur investasi pada Hinsdale Associates, mengatakan laporan itu sebuah "positif besar." Beberapa saham ritel maju, termasuk, Macys naik 0,6 persen, Target naik 0,5 persen, Williams-Sonoma naik 0,7 persen dan Gap naik 1,9 persen. Raksasa hiburan 21st Century Fox turun 0,2 persen di tengah berita bahwa kepala eksekutif Rupert Murdoch berencana untuk mundur dan menyerahkan pekerjaan kepada anaknya James, bersama kakak James, Lachlan, menjadi kepala eksekutif. Anggota Dow, Nike, naik 0,5 persen setelah mengumumkan kesepakatan delapan tahun menjadi penyedia pakaian eksklusif di lapangan untuk NBA. Perusahaan bioteknologi Amgen naik 1,6 persen di tengah berita bahwa panel Badan Pengawas Makanan dan Obat mendukung obat anti kolesterolnya, Repatha. Pengecer pakaian yoga Lululemon Athletica merosot 1,1 persen menyusul laporan sekuritas bahwa pendiri Chip Wilson berencana untuk menjual sahamnya sekitar 14 persen di perusahaan. Perusahaan minyak Hess naik 4,9 persen karena berita akan menjual 50 persen kepemilikannya di aset-aset "midstream" di daerah serpih Bakken kepada Global Infrastructure Partners, sebuah kelompok investasi. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,38 persen dari 2,49 persen pada Rabu, sementara pada obligasi pemerintah AS 30-tahun turun menjadi 3,10 persen dari 3,21 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Indeks Hang Seng menguat 0,83 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Hong Kong berakhir 0,83 persen lebih tinggi pada Kamis, sejalan dengan reli regional dan mengikuti panduan yang kuat dari Wall Street. Indeks acuan Hang Seng bertambah 220,21 poin menjadi ditutup pada 26.907,85 dengan nilai transaksi 124,30 miliar dolar Hong Kong (16,04 miliar dolar AS). Indeks komposit Shanghai naik 0,32 persen, atau 16,11 poin, menjadi 5.122,15 dengan nilai transaksi 974,7 miliar yuan (159 miliar dolar AS). Indeks komposit Shenzhen, yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, bertambah 1,48 persen atau 45,36 poin, menjadi 3.100,94 dengan nilai transaksi 821,4 miliar yuan, demikian AFP melaporkan.