Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

09 April 2015

Dolar AS melemah tertekan risalah pertemuan Fed

KONTAK PERKASA FUTURES -  Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Kamis pagi, karena investor mencerna pengumuman risalah pertemuan terakhir Bank Sentral AS atau Federal Reserve. Menurut risalah yang diumumkan pada Rabu, para pejabat Fed selama pertemuan kebijakannya pada Maret terpecah, atas apakah akan menaikkan suku bunga pada Juni atau tidak. "Beberapa peserta menilai bahwa data dan prospek ekonomi kemungkinan besar akan menjamin dimulainya normalisasi pada pertemuan Juni," risalah menunjukkan. Peserta lainnya menyatakan bahwa kenaikan suku bunga harus ditunda sampai akhir tahun ini. Ada juga beberapa yang mengatakan perekonomian tidak akan siap untuk kebijakan moneter ketat sampai tahun depan. Para analis mengatakan argumen antara para pejabat Fed menegaskan ketidakpastian tentang waktu menaikkan suku bunga, yang menempatkan greenback atau dolar AS di bawah tekanan pada Rabu. Setelah pertemuan kebijakan Maret, The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa akan "tepat" untuk menaikkan suku bunga acuan ketika telah melihat "perbaikan lebih lanjut" di pasar tenaga kerja dan "cukup yakin" bahwa inflasi akan kembali ke target dua persen dalam jangka menengah. Data ekonomi AS yang keluar sejak pertemuan Maret secara keseluruhan negatif. Laporan daftar upah non pertanian yang lebih lemah daripada perkiraan pada Jumat lalu, telah memicu kekhawatiran pasar bahwa pemulihan pasar tenaga kerja AS mengalami stagnasi. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0799 dolar dari 1,0831 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4885 dolar dari 1,4833 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7704 dolar dari 0,7639 dolar. Dolar AS dibeli 119,99 yen Jepang, lebih rendah dari 120,37 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun tipis ke 0,9648 franc Swiss dari 0,9653 franc Swiss, dan naik ke 1,2535 dolar Kanada dari 1,2492 dolar Kanada.

Harga minyak turun karena stok AS naik, produksi Saudi tinggi

KONTAK PERKASA FUTURES -  Kenaikan besar dalam stok minyak Amerika Serikat dan rekor produksi minyak di Arab Saudi mengakibatkan harga minyak mentah dunia jatuh pada Kamis pagi.  Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, merosot 3,56 dolar AS menjadi berakhir di 50,42 dolar AS per barel di perdagangan New York Mercantile Exchange, lapor AFP dan Xinhua. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei turun 3,55 dolar AS menjadi menetap pada 55,55 dolar AS per barel. Sudah melemah pada pembukaan perdagangan, WTI mengalami penurunan tajam ketika laporan persediaan komersial mingguan Departemen Energi AS (DoE) menunjukkan peningkatan hampir 11 juta barel minyak mentah ke rekor tertinggi baru 482,4 juta barel. Pasokan minyak mentah AS pada pekan yang berakhir 3 April meningkat 10,9 juta barel menjadi 482,4 juta barel, 98,3 juta barel lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Laporan pemerintah AS menunjukkan bahwa produksi minyak mentahnya meningkat 18.000 barel menjadi 9,404 juta barel per hari pada pekan lalu. Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak, naik 1,2 juta barel menjadi 60,2 juta barel. Analis Matt Smith dari Schneider Electric menyebut kenaikan tiga kali lipat sudah diperkirakan, "sebuah pukulan keras bagi pasar" setelah dua hari membukukan kenaikan kuat dalam harga minyak mentah. Juga memukul harga pengumuman oleh Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi bahwa produksi Saudi mencapai rekor tertinggi 10,3 juta barel per hari pada Maret, meskipun minyak mentah global berlimpah dan harga menurun. Itu naik 450.000 barel per hari dari Februari dan melampaui tertinggi sebelumnya pada 1980, dan Naimi mengatakan ia memperkirakan produksi kerajaan itu akan berlanjut di sekitar 10 juta barel per hari.  Daripada mengurangi kembali produksinya dalam menghadapi penurunan harga minyak mentah 50 persen sejak Juni, Riyadh malah secara agresif mempertahankan pangsa pasarnya, dan analis mengatakan kerajaan itu ingin mendorong produsen-produsen lebih mahal dari pasar pada umumnya. Peningkatan produksi "menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk pangsa pasar mereka," kata Smith. Naimi mengatakan bahwa Arab Saudi, produsen minyak OPEC terkemuka dan pengekspor minyak mentah utama dunia, siap untuk membantu meningkatkan harga minyak tetapi membutuhkan kerja sama dari produsen-produsen utama OPEC dan non-OPEC. OPEC memutuskan untuk mempertahankan kuota produksi kolektif pada 30 juta barel per hari pada pertemuan 27 November lalu di Wina.

Harga emas turun jelang rilis risalah pertemuan Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Kamis pagi, karena investor menunggu rilis risalah pertemuan terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, kehilangan 7,5 dolar AS atau 0,62 persen, menjadi menetap di 1.203,10 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Risalah pertemuan FOMC Federal Reserve yang dirilis setelah pasar ditutup pada Rabu, menempatkan tekanan pada harga emas karena salah satu anggota komite sebelumnya menyatakan bahwa ia berpotensi bisa meramalkan kenaikan suku bunga akhir 2016. Sementara itu, dolar memberikan beberapa dukungan untuk logam mulia karena indeks dolar turun 0,15 persen pada Rabu pukul 17.30 GMT menjadi 97,76. Indeks dolar adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi investor. Selain itu, para analis mencatat permintaan fisik lebih rendah untuk emas dari Tiongkok, karena harga emas fisik di Shanghai Gold Exchange hampir tidak berubah pada Rabu dibandingkan dengan seluruh dunia. Analis mengatakan bahwa investor Tiongkok sedang bergerak ke arah aset-aset yang lebih menguntungkan seperti ekuitas. Perak untuk pengiriman Mei turun 38,6 sen, atau 2,29 persen, menjadi ditutup pada 16,454 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 7,6 dolar AS, atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 1.166,30 dolar AS per ounce.

Bursa saham Tokyo dibuka naik 0,45 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Tokyo dibuka 0,45 persen lebih tinggi pada Rabu, setelah dolar menguat terhadap yen, mengangkat sentimen investor terhadap pengekspor Jepang. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo naik 89,16 poin menjadi 19.729,70 di awal perdagangan. Dolar menguat terhadap euro dan yen pada Selasa, mengembalikan sebagian besar kerugiannya setelah laporan pekerjaan AS yang buruk pada pekan lalu. Dolar dibeli 120,24 yen pada Rabu pagi, sedikit menurun dari 120,32 yen di New York pada Selasa sore, tetapi jauh di atas kisaran tengah 119 yen yang terlihat di Tokyo pada Selasa pagi. Euro naik tipis menjadi 1,0829 dolar dan 130,23 yen dari 1,0813 dolar dan 130,11 yen di perdagangan AS. Saham-saham AS berakhir sedikit lebih rendah pada Selasa. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 0,03 persen, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 turun 0,21 persen, demikian laporan AFP.