Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

11 November 2013

Saham Hong Kong ditutup 1.43% lebih Tinggi

AFP (11/11) – Saham Hong Kong ditutup sebanyak 1.4% lebih tinggi dihari Senin ini mengikuti data ekonomi yang melebihi ekpektasi dari China dan juga Amerika Serikat.Index Hang Seng berakhir naik 325.46 poin dilevel 23,069.85 pada turnover dari level harga HK$52.79 Milyar ($6.81 Milyar).Sementara saham China ditutup naik perlahan, naik 0.16% atau sebanyak 3.34 poin ke level 2,109.47 pada turnover dari level 59.9 Milyar yuan ($9.8 Milyar).

Bursa Saham Tokyo ditutup Naik 1.30%

AFP (11/11) - Bursa saham Tokyo naik 1,30 persen pada penutupan perdagangan hari Senin seiring data pekerjaan AS yang menguat mendorong sentimen investor, dengan dealer juga melihat pendapatan perusahaan Jepang.Indeks Nikkei 225 naik 183,04 poin menjadi 14,269.84, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham pertama bagian naik tipis 0,78 persen, atau 9,23 poin, menjadi 1,185.65.Kenaikan bursa saham Tokyo naik setelah rally pada hari Jumat di indeks saham Wall Street di mana Dow Jones Industrial Average berakhir pada rekor tertingginya pada level 15,761.78, naik 1,08 persen, yang didorong oleh data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan.Ekonomi terbesar di dunia menambahkan sekitar 204.000 pekerjaan pada bulan Oktober, naik dua kali lipat perkiraan analis dan meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve mungkin mulai terguncang dalam rencana pembelian obligasi sebelum akhir tahun.Bank sentral mengatakan akan mulai menarik kembali skema kredit guna menopang pasar ekuitas global ketika ekonomi menunjukkan tanda-tanda pemulihan.Di pasar uang, dolar diperdagangkan pada level harga  99,01¥ dalam perdagangan sore di Tokyo, sedikit lebih lemah dari penutupan perdagangan pada hari Jumat di New York pada level 99,04 ¥ tetapi juga naik dari level harga 98 ¥  sebelum angka pekerjaan dirilis. (izr)

Emas Jatuh Dekati Tiga Pekan Terendah, Data Pekerjaan Picu Taruhan Pengurangan Stimulus

Bloomberg (11/11) – Komoditi emas jatuh untukhari ketiga menuju tiga pekan terendah setelah data memperlihatkan bahwa pemberi kerja A.S telah menambahkan lebih banyak pekerjaan dari perkiraan sebelumnya, yang mendorong spekulasi bahwa the Fed akan mulai mempertimbangkan kembali stimulus moneternya.Sementara bullion untuk pengiriman cepat telah terjatuh sebanyak 0.4% ke level harga $1,283.28 per ons dan diperdagangkan dilevel harga $1,286.87 pada jam 3:32 siang di Singapura, harga mundur ke level harga $1,281.18 pada tanggal 8 November, level terendah sejak 17 Oktober.Ditahun 2013 ini emas turun 23% seiring penguatan dollar yang berada ditengah prospek untuk sebuah pemulihan ekonomi, sementara tingkat inflasi masih tetap rendah, selain itu pihak pemberi kerja di A.S telah menambahkan 204.000 pekerja dibulan Oktober, dibandingkan dengan perkiraan median dalam sebuah survey Bloomberg untuk peningkatan sebesar 120.000, sementara index Bloomberg U.S. Dollar hari ini sedikit berubah dari dua bulan tertinggi pada tanggal 8 November setelah dirilisnya data pekerjaan.Emas untuk pengiriman Desember diperdagangkan sebanyak 0.1% lebih tinggi dilevel harga $1,286.20 per ons pada Comex New York setelah jatuh 1.8% pada tanggal 8 November.Spot perak turun sebanyak 1% ke level harga $21.3003 per ons dan berada dilevel harga $21.4013, harga jatuh ke level harga $21.274 pada tanggal 8 November sejak 17 Oktober.(tito)

Penjualan Otomotif China gain 24%, Saham Jepang Rebound

Bloomberg (11/11) – Penjualan kendaraan penumpang di China naik 24% dibulan Oktober, terbantu oleh sebuah pemulihan dalam pertumbuhan ekonomi dan rebound dalam demand untuk merk Jepang.Pengiriman mobil secara besar-besaran, kemdaraan utilitas olahraga dan multi fungsi naik menjadi 1.61 Juta unit pada bulan lalu, berdasarkan the state-backed China Association of Automobile Manufacturers pada hari ini, yang dibandingkan dengan estimasi median dari 1.5 Juta unit oleh tiga analis yang disurvey oleh Bloomberg.Penjualan yang lebih tinggi dari estimasi bertambah pada sinyal bahwa kondisi ekonomi China sedang meraih momen masuk kedalam kuartal terakhir, dengan data resmi statistic yang dirilis pekan lalu memperlihatkan produksi industri dan data bea cukai yang naik melebihi perkiraan sementara investasi manufaktur menguat, demand kendaraan untuk Toyota Motor Corp. dan Honda Motor Co. bulan lalu melonjak seiring dengan sentiment anti Jepang terhadap perselisihan wilayah yang telah mereda.Pertumbuhan output industri China berakselerasi secara diluar dugaan dan inflasi tetap berada dibawah target pemerintahan bulan lalu, menambahkan pada sebuah gambaran dari penguatan ekonomi, tingkat produksi naik 10.3% dari setahun sebelumnya, sementara tingkat inflasi berada sebanyak 3.2% dan harga produsen jatuh 1.5%, berdasarkan pernyataan dari National Bureau of Statistics pada tanggal 9 November.Penjualan Toyota dinegara tersebut naik 81% menjadi 82,400 unit, sementara penjualan Honda melebihi tiga kali lipat ke level 75,150.Sementara demonstrasi secara luas tahun lalu terjadi di China terhadap pembelian Jepang dari sebuah grup pada pulau yang bersengketa, yang memercikkan reaksi konsumen terhadap merk otomotif Jepang.General Motors Co., pembuat otomotif asing terbesar di China, telah melaporkan gain sebesar 12% dlam penjualan bulan Oktober menjadi sebanyak 282,446 units, yang dipimpin oleh demand untuk kendaraan merek Wuling dan Buick.(tito)

Indeks Saham Eropa Berjangka Naik Terhadap Data Produksi China

Bloomberg (11/11) - Indeks saham Eropa berjangka naik, menunjukkan ekuitas dapat Menghentikan penuruanan selama dua hari, seiring pertumbuhan output industri China tiba-tiba dipercepat. Indeks berjangka AS dan saham Asia sedikit berubah.Indeks Euro Stoxx 50 berjangka berakhir pada bulan Desember naik 0,3 persen ke level 3.038 pada pukul 07:04 di London. Indeks Stoxx Europe 600 telah meningkat selama lima minggu berturut-turut seiring Bank Sentral Eropa secara tak terduga menurunkan suku bunga acuan dan Federal Reserve mempertahankan pembelian obligasi. Kontrak pada Indeks FTSE 100 Inggris naik 0,5 persen pada hari ini. Indeks Standard & Poor 500 berjangka turun kurang dari 0,1 persen, sedangkan Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen.Di Cina, produksi industri naik sebesar 10,3 persen pada bulan Oktober dari tahun sebelumnya, Biro Statistik Nasional mengatakan pada tanggal 9 November. Itu lebih tinggi dari bulan September yang hanya sebesar 10,2 persen dan melampaui 10 persen proyeksi median ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Inflasi kurang dari perkiraan hanya sebesar 3,2 persen dan harga produsen turun sebesar 1,5 persen.Presiden Xi Jinping dan pemimpin Partai Komunis atas telah berkumpul di Beijing untuk pertemuan yang dikenal sebagai rapat pleno ketiganya untuk menguraikan cetak biru untuk mempertahankan pertumbuhan dan mendorong urbanisasi dalam perekonomian terbesar kedua di dunia. Pertemuan yang dihadiri sekitar 370 pejabat akan menyimpulkan pertemuannya besok. (izr)

Data pekerjaan dorong spekulasi tapering lebih cepat

New York, 9/11 (Bloomberg) – Emas turun ke level terendah tiga pekan di New York karena data gaji di AS naik melebihi perkiraan untuk bulan Oktober sehingga meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai mengurangi stimulus ekonominya pada akhir tahun ini. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan adanya penambahan sekitar 204.000, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata analis sebesar 120.000, menurut survei dari 91 ekonom. Indeks Dollar Bloomberg AS menguat dalam tiga dari empat hari terakhir. Ekonomi menunjukkan tanda-tanda "kekuatan yang mendasari," kata Fed pada 30 Oktober lalu. Pernyataan itu menunjuk adanya kemungkinan percepatan pengurangan pembelian obligasi sedini Desember, ungkap Citigroup Inc dan Barclays Plc. "Angka-angka ekonomi yang kuat hari ini meningkatkan kemungkinan tapering mulai tahun ini," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas dari TD Securities di Toronto, dalam sebuah wawancara telepon. " Kami melihat aliran dana terbang menuju dolar." Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 1,8 persen dan diselesaikan pada level $ 1,284.60 per ounce di Comex, New York, memperpanjang penurunan mingguan menjadi 2,2 persen. Sebelumnya, harga menyentuh $ 1,280.50 , terendah untuk kontrak teraktif sejak 17 Oktober. Emas telah jatuh 23 persen tahun ini dan menuju penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun terakhir karena sebagian investor kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai penyimpan nilai dan spekulasi penguatan ekonomi akan memacu Federal Reserve untuk memperlambat pembelian obligasi bulanannya senilai $85milyar. Perak berjangka untuk pengiriman Desember tergelincir 1,6 persen menjadi $ 21,317 per ounce di New York. (brc)

Dollar Holds Gain Versus Yen

Bloomberg, (11/11) – The dollar held a two-week gain versus the yen before Federal Reserve officials speak amid signs the U.S. economy may be strong enough for the central bank to taper monetary stimulus.The greenback remained higher after jobs data last week topped economist forecasts, boosting Treasury yields. Fed Bank of Minneapolis President Narayana Kocherlakota and Atlanta peer Dennis Lockhart will speak tomorrow. The euro was near a 10-month low against the pound ahead of data this week that may show factory output declined in the currency bloc and after an unexpected rate reduction by the European Central Bank.The dollar was at 98.99 yen as of 6:45 a.m. in London after climbing 1 percent to 99.05 on Nov. 8. It gained 1.7 percent over the past two weeks. The U.S. currency was little changed at $1.3364 per euro. Europe’s 17-nation currency fell 0.1 percent to 132.30 yenKocherlakota is scheduled to speak tomorrow on monetary policy and will take questions following his address. He said Oct. 17 that officials must do “whatever it takes” to push for a faster return to full employment while keeping inflation near 2 percent, including possibly providing more stimulus.Lockhart said Nov. 8 that the Fed will consider reducing its bond-buying program at next month’s policy meeting.U.S. employers added 204,000 workers in October, compared with a Bloomberg News survey median for a 120,000 gain, a report last week showed.

Hong Kong Stock Up 0.12% by Lunch

AFP (11/11) -- Hong Kong stocks were up 0.12 percent by the lunchtime break on Monday following better-than-expected economic data out of both China and the United States.The benchmark Hang Seng Index was 28.05 points higher at 22,772.44 on turnover of HK$24.17 billion ($3.12 billion).

Saham Jepang Naik Terkait Optimisme Ekonomi AS

Bloomberg, (11/11) – Saham-saham Jepang naik dengan indeks Topix mengalami kenaikan pertama kalinya dalam tiga hari terakhir pasca laporan pekerjaan AS naik lebih dari perkiraan sebelumnya sebagai pertanda ekonomi terbesar di dunia tersebut tumbuh dan yen melemah.Honda Motor Co., yang memperoleh lebih dari 80% dari penjualan luar negerinya, naik sebesar 1.7%. Yokogawa Electric Corp. naik sebesar 5.7% sejalan dengan pembuat chip menaikkan perkiraan laba bersihnya. Furukawa Electric Co. jatuh tajam di Nikkei 225 Stock Average pasca pembuat kabel mempertahankan perkiraan labanya yang kurang dari estimasi para analis sebelumnya. Marubeni Corp., sebuah perusahaan perdagangan yang tutup yang diambil alih dari Gavilon Group LLC pada bulan Juli turun sebesar 3.8% pasca pemangkasan estimasi labanya bagi pengumpul gandum AS sebesar dua pertiga. Indeks Topix gain sebesar 0.6% ke level 1,183.30 pada pukul 12:35 siang di Tokyo. Indeks acuan tersebut pada pekan lalu jatuh sebesar 0.6% saat sesi penutupan tanggal 8 November lalu pada satu bulan terendahnya. Nikkei 225 naik sebesar 1% ke level 14,220.43. Yen ditransaksikan pada level 98.98 per dolar pasca tergelincir sebesar 1% di level 99.05 pada tanggal 8 November lalu, yang merupakan penurunan terendahnya dalam tujuh pekan terakhir. (bgs)

Japanese Shares Advance on U.S. Economic Optimism, Weaker Yen

Bloomberg (11/10) -- Japanese shares rose, with the Topix index advancing for the first time in three days, as the yen weakened after a better-than-forecast U.S. jobs report added to signs of growth in the world’s biggest economy.The Topix index gained 1.2 percent to 1,190.13 as of 9:01 a.m. in Tokyo, with all but one of the 33 industry groups rising. The measure last week fell 0.6 percent to close on Nov. 8 at a one-month low. The Nikkei 225 Stock Average advanced 1.4 percent to 14,278.34. The yen dropped for a second day, declining 0.2 percent to 99.20 per dollar.American employers added 204,000 workers last month after a revised 163,000 gain in September that was larger than previously estimated, Labor Department figures showed Nov. 8. The increase in payrolls topped the most optimistic forecast in a survey of economists and spurred a 1.3 percent advance for the Standard & Poor’s 500 Index. Factory output in China rose more than analysts estimated last month and inflation quickened less than forecast, separate reports showed Nov. 9.Futures on the S&P 500 were little changed today. The Federal Reserve will pare the monthly pace of bond buying to $70 billion at a March 18-19 meeting from the current pace of $85 billion, according to the median of 32 economist estimates in a Nov. 8 Bloomberg News survey.

Dolar Tahan Gain Terhadap Yen Jelang Pidato Federal Reserve Besok

Bloomberg, (11/11) – Dolar tahan gain dua pekannya terhadap yen menjelang pidato resmi Federal Reserve ditengah tanda-tanda ekonomi AS cukup kuat bagi bank sentral untuk memangkas stimulus moneternya. Dolar AS masih tinggi pasca rilis data pekerjaan pada pekan lalu yang melebihi dari perkiraan para ekonom, mendorong acuan imbal hasil obligasi Treasury. Federal Reserve Bank dari Minneapolis President Narayana Kocherlakota dan Dennis Lockhart dari Atlanta akan berpidato besok. Yen menahan penurunan terhadap mayoritas mata uang lain rekor laporan Jepang musiman menyesuaikan defisit neraca berjalan di bulan September dan sebuah gap perdagangan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya .Dolar sedikit berubah pada level 98.98 yen pada pukul 10:48 pagi di Tokyo pasca kenaikan 1 % pada level 99.05 di tanggal 8 November. Dolar telah mengalami kenaikan sebesar 1.7% selama dua pekan terakhir. Mata uang AS sedikit berubah pada level $1.3360 per euro. Euro jatuh sebesar 0.1% ke level 132.24 yen.Kocherlakota dijadwalkan akan berpidato besok terkait kebijakan moneter dan akan mengambil pertanyaan mengikuti pidatonya. Dia mengatkan pada tanggal 17 Oktober bahwa pembuat kebijakan harus “mengambil apapun itu” guna mendorong bagi pengembalian yang lebih cepat terhadap tenaga kerja ketika mempertahankan inflasi mendekati 2%, meliputi kemungkinan menggelontorkan stimulus yang lebih. Lockhart mengatakan pada tanggal 8 November bahwa Federal Reserve akan mempertimbangkan pengurangan program pembelian obligasinya pada pertemuan kebijakan bulan depan.Tenaga kerja AS naik sebesar 204,000 pekerja di bulan Oktober, dibanding dengan rata-rata survey Bloomberg News kenaikan sebesar 120,000, laporan yang dirilis pada pekan lalu Tingkat pengangguran naik sebesar 7.3% dari hampir lima tahun terendahnya. (bgs)

Dollar Holds Gain Versus Yen Before Fed Officials Speak Tomorrow

Bloomberg, (11/11) -- The dollar held a two-week gain versus the yen before Federal Reserve officials speak amid signs the U.S. economy may be strong enough for the central bank to taper monetary stimulus.The greenback remained higher after jobs data last week topped economist forecasts, boosting benchmark Treasury yields. Federal Reserve Bank of Minneapolis President Narayana Kocherlakota and Atlanta peer Dennis Lockhart will speak tomorrow. The yen held losses versus most major currencies after Japan reported a record seasonally-adjusted current account deficit in September and a wider-than-estimated trade gap.The dollar was little changed at 98.98 yen as of 10:48 a.m. in Tokyo after climbing 1 percent to 99.05 on Nov. 8. It has gained 1.7 percent over the past two weeks. The U.S. currency was little changed at $1.3360 per euro. The euro fell 0.1 percent to 132.24 yen.Kocherlakota is scheduled to speak tomorrow on monetary policy and will take questions following his address. He said Oct. 17 that officials must do “whatever it takes” to push for a faster return to full employment while keeping inflation near 2 percent, including possibly providing more stimulus.Lockhart said Nov. 8 that the Fed will consider reducing its bond-buying program at next month’s policy meeting.U.S. employers added 204,000 workers in October, compared with a Bloomberg News survey median for a 120,000 gain, a report last week showed. The jobless rate rose to 7.3 percent from an almost five-year low.

Saham China Jatuh Dalam Empat Hari Terakhir

Bloomberg, (11/11) – Saham-saham China jatuh dalam empat hari terakhir, dipicu oleh perusahaan properti dan energy sejalan dengan para investor mengkaji laporan ekonomi pekan ini dan dimulainya pertemuan Partai Komunis guna membahas reformasi structural.Shanghai Waigaoqiao Free Trade Zone Development Co. jatuh sebesar 6.3% menyeret indeks acuan tersebut bagi perusahaan properti ke level terendahnya dalam dua bulan terakhir. China Oilfield Services Ltd. dan Yanzhou Coal Mining Co. memicu penurunan bagi penghasil enerhi. China CNR Corp. dan CSR Corp. naik lebih dari 3% ke arah gain bagi perusahaan rel kereta api.Indeks Shanghai Composite turun sebesar 0.4% ke level 2,097.11 pada pukul 9:51 pagi waktu lokal. Output industri naik sebesar 10.3% dari awal tahun pada bulan Oktober, berdasarkan pada rilis data tanggal 9 November lalu oleh National Bureau of Statistics. Inflasi sebesar 3.2% pada bulan lalu, harga produsen jatuh sebesar 1.5% dari awal tahun dan penjualan retail naik sebesar 13.3%.Indeks CSI 300 tergelincir sebesar 0.4% ke level 2,298.59. Indeks Hang Seng China Enterprises jatuh sebesar 0.7%. Indeks Bloomberg China-US Equity naik sebesar 1.1% di New York pada tanggal 8 November.Indeks Shanghai telah mengalami penurunan sebesar 13% dari tertingginya pada tahun ini terkait kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang akan turun pada kuartal keempat. Indeks acuan tersebut ditransaksikan sebesar 8.4 kali proyeksi laba selama dua belas bulan kedepan, dibanding dengan tujuh tahun rata-rata sebesar 15.3, berdasarkan pada data yang dihimpun oleh Bloomberg.Ekonomi China memasuki kuartal terakhir di tahun 2013 ini dengan akselerasi pada sektor manufaktur dan ekspor, momentum yang memberikan kepercayaan kepada pertemuan kepala partai Komunis guna menentukan pergerakan kebijakan untuk dekade yang akan datang. (bgs)

China Stocks Fall for Fourth Day, Led by Property, Energy Shares

Bloomberg, (11/11) -- China’s stocks fell for a fourth day, led by property and energy companies, as investors assess weekend economic reports and the start of a Communist Party meeting to discuss structural reforms.Shanghai Waigaoqiao Free Trade Zone Development Co. plunged 6.3 percent to drag down a measure of property companies to the lowest level in two months. China Oilfield Services Ltd. and Yanzhou Coal Mining Co. led declines for energy producers. China CNR Corp. and CSR Corp. advanced more than 3 percent to pace gains for railway companies.The Shanghai Composite Index dropped 0.4 percent to 2,097.11 at 9:51 a.m. local time. Industrial output rose 10.3 percent from a year earlier in October, according to data released Nov. 9 by the National Bureau of Statistics. Inflation was 3.2 percent last month, producer prices fell 1.5 percent from a year earlier and retail sales rose 13.3 percent.The CSI 300 Index slid 0.4 percent to 2,298.59. The Hang Seng China Enterprises Index fell 0.7 percent. The Bloomberg China-US Equity Index added 1.1 percent in New York on Nov. 8.The Shanghai index has dropped 13 percent from this year’s high set on Feb. 6 on concern economic growth will slow in the fourth quarter. The measure trades at 8.4 times projected profit for the next 12 months, compared with the seven-year average of 15.3, according to data compiled by Bloomberg.China’s economy entered the final quarter of 2013 with an acceleration in manufacturing and exports, momentum that offered confidence to Communist leaders gathering to determine policy shifts for the coming decade.
 

Saham Pengembang Jatuh, Saham Hong Kong Berayun Diantara Gain dan Loss

Bloomberg, (11/11) – Saham-saham Hong Kong berayun diantara gain dan loss sejalan dengan saham-saham pengembang dari China di Hong Kong jatuh. Yashili International Holdings Ltd. naik ke rekornya pasca perusahaan-perusahaan seperti Singapore Temasek Holdings Pte menyepakati untuk membeli saham-saham produsen susu perah.Indeks Hang Seng turun sebesar 0.2% ke level 22,700.38 pada pukul 9:56 pagi di Hong Kong, menghapus gain sebesar 0.3%. Indeks acuan tersebut turun sebesar 2.2% pada pekan lalu ditengah kekhawatiran Federal Reserve yang kemungkinan akan memangkas stimulusnya lebih awal dari perkiraan. Indeks Hang Seng China Enterprises turun sebsar 0.1% ke level 10,377.61.Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 jatuh sebesar 0.2%. Indeks acuan tersebut naik sebesar 1.3% pada tanggal 8 November lalu di New York sejalan dengan laporan pekerjaan mengalami kenaikan dari yang diperkirakan sebelumnya sebagai pertanda bahwa pertumbuhan ekonomi cukup kuat guna menahan pemangkasan stimulus. Tapering akan dimulai pada bulan Maret tahun depan , berdasarkan pada sebuah survei Bloomberg pekan lalu, dengan para annalis memperkirakan pembelian obligasi bulanan turn sebesar $70 miliar dari $85 miliar.Indeks Hang Seng naik sebesar 15% dari terendahnya tahun ini pada tanggal 24 Juni hingga tanggal 8 November ditengah tanda-tanda stabilnya ekonomi China. Indeks acuan Hong Kong ditransaksikan sebesar 10.87 kali perkiraan pendapatan, dibanding dengan 15.98 kali pada indeks S&P 500 kemarin. (bgs)

Hong Kong Stocks Swing Between Gains, Losses as Developers Drop

Bloomberg, (11/11) -- Hong Kong stocks swung between gains and losses as shares of Chinese developers in the city declined. Yashili International Holdings Ltd. jumped to a record after companies including a unit of Singapore’s Temasek Holdings Pte agreed to buy the dairy producer’s shares.The Hang Seng Index dropped 0.2 percent to 22,700.38 as of 9:56 a.m. in Hong Kong, erasing gains of as much as 0.3 percent. The gauge dropped 2.2 percent last week amid concern the Federal Reserve may cut stimulus sooner than expected. The Hang Seng China Enterprises Index lost 0.1 percent to 10,377.61.Futures on the Standard & Poor’s 500 Index fell 0.2 percent. The gauge climbed 1.3 percent on Nov. 8 in New York as a better-than-forecast jobs report added to signs growth is strong enough for the economy to withstand a stimulus reduction. Tapering is to begin in March, based on a Bloomberg survey last week, with analysts expecting monthly bond purchases to fall to $70 billion from $85 billion.The Hang Seng Index advanced 15 percent from this year’s low on June 24 though Nov. 8 amid signs China’s economy is stabilizing. Hong Kong’s benchmark index traded at 10.87 times estimated earnings, compared with 15.98 for the S&P 500 yesterday.

Indeks Berjangka China Turun Pasca Inflasi

Bloomberg, (11/11) – Indeks berjangka China jatuh pasca laporan ekonomi selama akhir pekan termasuk inflasi.Kontrak berjangka pada indeks CSI 300 yang berakhir pada bulan November turun sebesar 0.2% ke level 2,310 pada pukul 9:22 pagi waktu lokal. China Vanke Co. dan Poly Real Estate Group Co. kemungkinan akan mengalami penurunan diantara pengembang lainnya terkait kekhawatiran pemerintah memperkuat acuan untuk mengendalikan pasar properti. Suning Commerce Group Co., sebuh retailer online, kemungkinan akan mengalami kenaikan sejalan dengan para konsumen menggunakan Internet untuk melakukan penawaran terkait Single Day, salah satu hari belanja terbesar di China pada tahun ini.Indeks Shanghai Composite turun sebesar 1.1% ke level 2,106.13 pada tanggal 8 November, menandai penurunan sebesar 2% pada pekan lalu. Output industri naik sebesar 10.3% dari awal tahun di bulan Oktober lalu, berdasarkan pada rilis data pada tanggal 9 November oleh National Bureau of Statistics. Inflasi sebesar 3.2% pada bulan lalu, harga produsen jatuh sebesar 1.5% dari awal tahun dan penjualan retail naik sebesar 13.3%.Indeks CSI 300 turun sebesar 1.4% ke level 2,308 pada tanggal 8 November. Indeks Hang Seng China Enterprises turun sebesar 0.8%. Indeks Bloomberg China-US Equity naik sebesar 1.1% di New York.Indeks Shanghai turun sebesar 13% dari tertingginya pada tahun ini terkait kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang akan turun pada kuartal keempat. Indeks acuan tersebut ditransaksikan sebesar 8.4 kali proyeksi laba selama dua belas bulan kedepan, dibanding dengan tujuh tahun rata-rata sebesar 15.3, berdasarkan pada data yang dihimpun oleh Bloomberg. Ekonomi China memasuki kuartal terakhir di tahun 2013 ini dengan akselerasi pada sektor manufaktur dan ekspor, momentum yang memberikan kepercayaan kepada pertemuan kepala partai Komunis guna menentukan pergerakan kebijakan untuk dekade yang akan datang. (bgs)

China’s Stock-Index Futures Drop After Inflation, Economic Data

Bloomberg, (11/11) -- China’s stock-index futures fell after economic reports over the weekend including inflation.Futures on the CSI 300 Index expiring in November lost 0.2 percent to 2,310 as of 9:22 a.m. local time. China Vanke Co. and Poly Real Estate Group Co. may decline among developers on concern the government is strengthening measures to rein in the property market. Suning Commerce Group Co., an online retailer, may advance as consumers look to the Internet for bargains on Singles’ Day, one of China’s biggest shopping days of the year.The Shanghai Composite Index dropped 1.1 percent to 2,106.13 on Nov. 8, capping a 2 percent decline last week. Industrial output rose 10.3 percent from a year earlier in October, according to data released Nov. 9 by the National Bureau of Statistics. Inflation was 3.2 percent last month, producer prices fell 1.5 percent from a year earlier and retail sales rose 13.3 percent.The CSI 300 Index declined 1.4 percent to 2,308 on Nov. 8. The Hang Seng China Enterprises Index retreated 0.8 percent. The Bloomberg China-US Equity Index added 1.1 percent in New York.The Shanghai index has dropped 13 percent from this year’s high set on Feb. 6 on concern economic growth will slow in the fourth quarter. The measure trades at 8.4 times projected profit for the next 12 months, compared with the seven-year average of 15.3, according to data compiled by Bloomberg. The China’s economy entered the final quarter of 2013 with an acceleration in manufacturing and exports, momentum that offered confidence to Communist leaders gathering to determine policy shifts for the coming decade.
 

Emas Perpanjang Penurunan

SINGAPORE, Reuters (11/11) – Emas menurun pada hari Senin ini ditransaksikan mendekati tiga pekan terendahnya pasca laporan pekerjaan AS secara tak terduga naik yang memicu kekhawatiran mengenai Federal Reserve akan memulai stimulus sebagai dukungannya terhadap ekonomi.Emas jatuh sebesar 0.2% ke level $1,286.19 per ounce pada pukul 00:20 GMT. Emas turun sebesar 1.7% pada hari Jumat lalu – penurunan logam terbesar dalam satu hari selama lebih dari satu bulan.Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 204,000 pekerjaan ke dalam daftar gaji pada bulan lalu, mengalami kenaikan lebih dari estimasi sebelumnya sebesar 125,000, menunjukkan ketangguhan ekonomi meskipuan adanya shutdown pemerintah. Para investor sedang memonitor data utama terkiat ekonomi AS guna memprediksi kapan Federal Reserve akan memulai tapering pembelian obligasi bulanannya sebesar $85miliar. Mereka khawatir bahwa data yang mengalami kenaikan akan memacu bank sentral AS memangkas kembali pembelian obligasinya sebelum akhir tahun ini.Sekitar 2,300 pekerja tambang Afrika Selatan menagadakan sebuah perundingan di tambang Anglo American Platinum's Dishaba, mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan hingga penangguhan pemimpin serikat kerja diterima kembali, menurut perusahaan pada hari Senin ini. (bgs)

Gold extends drop as U.S. jobs data spurs taper fears

SINGAPORE, Reuters (11/11) - Gold eased on Monday to trade near three-week lows after an unexpectedly strong U.S. jobs report reignited fears the Federal Reserve could begin scaling back its support for the economy soon. Spot gold fell 0.2 percent to $1,286.19 an ounce by 0020 GMT. It lost 1.7 percent on Friday - the metal's biggest one-day drop in more than a month.Data from the U.S. Labor Department showed employers added 204,000 new jobs to their payrolls last month, well above estimates of 125,000, showing resilience of the economy despite a partial government shutdown. Investors are watching key data on the U.S. economy to gauge when the Fed could begin tapering its $85 billion monthly bond purchases. They fear that strong data would prompt the U.S. central bank to cut back purchases before the end of the year.Barrick Gold Corp signaled on Friday that founder and Chairman Peter Munk will likely leave the board at next year's annual meeting, a move that sources say is intended to persuade reluctant investors to buy into the miner's $3 billion equity offering. About 2,300 South African mineworkers staged an underground sit-in at Anglo American Platinum's Dishaba mine, saying they will not leave until a suspended union leader is reinstated, the company said on Sunday. Hedge funds and money managers broadly cut bullish bets in futures and options of U.S. gold, silver and copper in the week to Nov. 5, a report by the Commodity Futures Trading Commission showed on Friday.

Saham Asia Naik Dari Bulan Terendahnya

Bloomberg (11/10) – Saham-saham Asia naik dengan indeks acuan regional tersebut rebound dari satu bulan terendahnya pasca daftar gaji AS dan produksi industri China mengalami kenaikan lebih dari perkiraan sebelumnya.Honda Motor Co., pembuat mobil dari Jepang memperoleh 47% dari pendapatannya di Amerika Utara, yang mengalami gain sebesar 1.7%. Orica Ltd. naik 6.2% di Sydney sejalan dengan perusahaan ini menyepakati untuk membeli gas alam dengan Esso Australia Resources Ltd. dan BHP Billiton Ltd. Olympus Corp., sebuah perusahaan pembuat perlengkapan optik, yang tergelincir sebesar 2.4% di Tokyo pasca pemangkasan perkiraan pendapatan bersihnya.Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0.4% ke level 139.52 pada pukul 9:29 pagi di Tokyo, dengan sembilan dari 10 group industri pada indeks acuan tersebut mengalami kenaikan. Indeks acuan ini pada tanggal 8 November ditutup pada level terndahnya sejak tanggal 8 Oktober lalu, menandai tiga pekan penurunannya. Saham-saham AS mengalami rally pada tanggal 8 November lalu pasca laporan pekerjaan mengalami kenaikan sebagai pertanda bahwa ekonomi terbesar di dunia tersebut mengalami pertumbuhan cukup kuat dengan menahan pemangkasan stimulus.Indeks acuan Asia-Pasifik naik selama dua bulan terakhir, mendorong valuasi terhadap indeks sebesar 13.5 kali estimasi pendapatan sejalan dengan pada tanggal 8 November naik dari kelipatan sebesar 12.7 kali di akhir bulan Agustus, berdasarkan pada data yang dihimpun oleh Bloomberg. Hal itu dibandingkan dengan kelipatan saat ini sebesar 16 pada indeks Standard & Poor’s 500 dan 15 pada indeks Stoxx Europe 600.Indeks Japan Topix index rally sebesar 1.1% pasca yen jatuh. Indeks Australia S&P/ASX 200 gain sebesar 0.3%, sementara indeks New Zealand NZX 50 tergelincir sebesar 0.1%. Indeks Korea Kospi naik sebesar 0.1%. Kontrak berjangka pada S&P 500 turun kurang dari 0.1%. Sementara Bursa di China dan Hong Kong belum dibuka. (bgs)

Asian Stocks Rise From Month Low on U.S. Jobs, China Output Data

Bloomberg (11/10) -- Asian stocks rose, with the regional benchmark index rebounding from a one-month low, after U.S. payrolls and China’s industrial production gained more than expected.Honda Motor Co., a Japanese carmaker that gets 47 percent of its revenue in North America, gained 1.7 percent. Orica Ltd. surged 6.2 percent in Sydney as it enters an agreement to buy natural gas with Esso Australia Resources Ltd. and BHP Billiton Ltd. Olympus Corp., an optical-equipment maker, slid 2.4 percent in Tokyo after cutting its net-income forecast.The MSCI Asia Pacific Index added 0.4 percent to 139.52 as of 9:29 a.m. in Tokyo, with nine of the 10 industry groups on the gauge rising. It closed on Nov. 8 at the lowest level since Oct. 8, capping a three-week loss. U.S. stocks rallied on Nov. 8 after a jobs report added to signs growth in the world’s biggest economy is strong enough to withstand a cut to stimulus.The Asia-Pacific gauge climbed the past two months, pushing valuations on the measure to 13.5 times estimated earnings as of Nov. 8, up from a multiple of 12.7 at the end of August, according to data compiled by Bloomberg. That compares with a current multiple of 16 for the Standard & Poor’s 500 Index and 15 for the Stoxx Europe 600 Index.Japan’s Topix index rallied 1.1 percent after the yen fell. Australia’s S&P/ASX 200 Index gained 0.3 percent, while New Zealand’s NZX 50 Index slipped 0.1 percent. South Korea’s Kospi index added 0.1 percent. Futures on the S&P 500 lost less than 0.1 percent. Markets in China and Hong Kong are yet to open.

Bursa AS Naik Seiring Data Tenaga Kerja

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS pada Sabtu (9/11/2013) dini hari tadi menguat dengan data pekerjaan Oktober yang positif. Indeks Dow Jones mendapatkan 1,1 persen ke 15.761,78 dengan kenaikan 0,9% pada pekan ini. Untuk indeks S&P meraih kenaikan 1,3 peren menjadi 1.770,61 dengan kenaikan 0,5% untuk pekan ini. Sementara indeks Nasdaq menguat 1,6% ke 3.919,23 dengan kenaikan tipi 0,1% untuk pekan ini. Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan ekonomi AS telah menambah 204.000 pekerjaan di bulan Oktober. Data ini 100.000 pekerjaan di atas perkiraan para ekonom. Namun tingkat pengangguran A naik 7,3% dari 7,2%. Demikian mengutip marketwatch.com. Laporan ini awalnya berpoteni menekan indeks sebab investor khawatir dapat mempercepat The Fed mengurangi stimulu moneternya. Namun indeks bergerak mendatar dan mampu menguat hingga akhir perdagangan.

Bursa Saham Jepang Turun ke Level Terendah dalam Sebulan Terhadap Yen

Tokyo, AFP (8/11) – Saham Jepang jatuh, dengan indeks Topix ditutup di level terendahnya dalam satu bulan terakhir, sejalan dengan mata uang yen yang mempertahankan keuntungan sejak kemarin dan menguatnya pertumbuhan ekonomi AS memicu taruhan Federal Reserve yang akan memangkas stimulus lebih cepat dari yang diharapkan. Sony Corp, produsen perangkat elektronik yang mendapat 68 persen dari penjualan di luar negeri, turun 2,7 persen. Isetan Mitsukoshi Holdings Ltd tenggelam paling dalam pada Nikkei 225 Stock Average setelah operator department store memangkas proyeksi pendapatan bersih. DeNA Co, sebuah perusahaan game online, anjlok 11 persen seiring laba turun di bawah perkiraan. Konsumen pemberi pinjaman Acom Co turun 2,5 persen setelah mengungkapkan itu membuat pinjaman kepada kelompok kejahatan. Indeks Topix tergelincir 0,7 persen menjadi 1,176.42 di Tokyo, ini menjadi penutupan terendahnya sejak 9 Oktober, dengan semua saham kecuali enam dari 33 kelompok industri yang menurun. Indeks itu turun sebesar 0,6 persen pada minggu ini. Indeks Nikkei 225 turun 1 persen hari ini ke level 14,086.80. Yen diperdagangkan di level 98,11 per dolar setelah naik 0,6 persen kemarin. AS melaporkan data pekerjaan hari ini. Indeks Topix tertinggal 23 pasar maju lainnya dilacak oleh Bloomberg pada bulan Oktober, naik kurang dari 0,1 persen, setelah Perdana Menteri Shinzo Abe memutuskan untuk mengimplementasikan kenaikan pajak penjualan mulai bulan April. Indeks topix tetap menjadi best performer pada tahun ini seiring pelonggaran moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Bank of Japan yang melemah yen, meningkatkan prospek pendapatan bagi eksportir. (izr)

Saham Hong Kong Mencapai Dua Pekan Terendah Jelang Pleno Partai China

Hong Kong, Bloomberg (8/11) – Saham Hong Kong turun menuju dua pekan terendah dihari Jumat, dipimpin oleh saham yang sensitif dengan pertumbuhan dan turnover yang lemah memperbesarkan ketidakpastian tentang hasil dari rapat kebijakan yang penting dari partai Komunis yang dimulai akhir pekan ini. Hari ini Index Hang Seng turun 0.6% dan 2.2% dipekan ini pada level 22,744.4 poin, yang merupakan level penutupan terendah sejak 25 Oktober, sementara pada hari Jumat ini index China Enterprises turun 0.8% di Hong Kong dan sebesar 2.7% pekan ini. Sementara itu turnover di bursa tetap berada dibawah ratarata menjelang rapat pleno ketiga pada tanggal 9-12 November yang akan melihat pemimpin Negara teratas di China yang akan berkumpul guna menetapkan agenda ekonomi untuk satu dekade berikutnya. Para investor juga akan memperhatikan angka bulanan untuk inflasi China, output industri, investasi urban dan penjualan retail yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari Sabtu, data semula dihari Jumat telah memperlihatkan pertumbuhan aktifitas ekspor di China yang rebound lebih dari ekspektasi dibulan Oktober. Saham dari Daphne International dan Zhaojin Mining turun setelah keduanya berada diantara tujuh penghapusan dari index MSCI China pada sebuah ulasan bi-annual, sementara Beijing Enterprise Water, yang merupakan satu dari delapan tambahan telah naik 1.4%.(tito)

Optimisme Ekonomi AS, Saham Jepang Naik

Bloomberg (11/10) – Saham-saham Jepang naik dengan indeks Topix mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir sejalan dengan yen melemah pasca laporan tenaga kerja AS lebih baik dari perkiraan sebelumnya sebagai pertanda bahwa ekonomi terbesar di dunia tersebut mengalami pertumbuhan.Indeks Topix gain sebesar 1.2% ke level 1,190.13 pada pukul 9:01 pagi di Tokyo, dengan semua tetapi satu dari 33 grup industri mengalami kenaikan. Indeks acuan tersebut pada pekan lalu jatuh sebesar 0.6% pada sesi penutupan tanggal 8 November lalu pada satu bulan terendahnya. Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 1.4% ke level 14,278.34. Yen turun pada hari kedua, penurunan sebesar 0.2% ke level 99.20 per dolar.Tenaga kerja AS mengalami kenaikan sebesar 204,000 pekerja pada bulan lalu pasca direvisi mengalami gain sebesar 163,000 di bulan September yang merupakan estimasi terbesar sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja AS rilis data pada tanggal 8 November lalu. Kenaikan pada daftar gaji atas perkiraan yang paling optimis oleh survey oleh para ekonom dan memacu kenaikan sebesar 1.3% pada indeks Standard & Poor’s 500. Output pabrik di China mengalami kenaikan lebih dari estimasi para analis pada bulan lalu dan inflasi yang tinggi tidak sesuai dengan perkiraan, berdasarkan pada laporan terpisah pada tanggal 9 November lalu.Kontrak berjangka pada S&P 500 sedikit berubah pada hari ini. Federal Reserve akan memangkas pembelian obligasi bulanannya sebesar $70 miliar saat pertemuan pada tanggal 18-19 Maret dari jumlah yang saat ini sebesar $85 miliar, berdasarkan pada estimasi oleh 32 ekonom pada tanggal 8 November di survey Bloomberg News. (bgs)

Japanese Shares Advance on U.S. Economic Optimism, Weaker Yen

Bloomberg (11/10) -- Japanese shares rose, with the Topix index advancing for the first time in three days, as the yen weakened after a better-than-forecast U.S. jobs report added to signs of growth in the world’s biggest economy.The Topix index gained 1.2 percent to 1,190.13 as of 9:01 a.m. in Tokyo, with all but one of the 33 industry groups rising. The measure last week fell 0.6 percent to close on Nov. 8 at a one-month low. The Nikkei 225 Stock Average advanced 1.4 percent to 14,278.34. The yen dropped for a second day, declining 0.2 percent to 99.20 per dollar.American employers added 204,000 workers last month after a revised 163,000 gain in September that was larger than previously estimated, Labor Department figures showed Nov. 8. The increase in payrolls topped the most optimistic forecast in a survey of economists and spurred a 1.3 percent advance for the Standard & Poor’s 500 Index. Factory output in China rose more than analysts estimated last month and inflation quickened less than forecast, separate reports showed Nov. 9.Futures on the S&P 500 were little changed today. The Federal Reserve will pare the monthly pace of bond buying to $70 billion at a March 18-19 meeting from the current pace of $85 billion, according to the median of 32 economist estimates in a Nov. 8 Bloomberg News survey.

Data Pekerjaan AS Imbangi Stimulus, Saham AS Naik

Bloomberg (09/11) – Saham-saham AS naik, dengan indeks Standard & Poor’s 500 rebound dari penurunan terbesarnya dalam dua bulan terakhir, akibat laporan pekerjaan AS naik lebih baik dari perkiraan sebelumnya sebagai tanda-tanda pertumbuhan ekonomi cukup kuat bagi ekonomi untuk menahan pengurangan stimulus. Priceline.com Inc. naik sebesar 5% pasca laporan penjualan yang melebihi dari estimasi para analis sebelumnya dan promosi Darren Huston sebagai chief executive officer. Gap Inc. naik sebesar 8.7% sejalan dengan perkiraan labanya melebihi dari estiamsi. Groupon Inc. melonjak sebesar 5.8% pasca laporan kerugian lebih rendah dari estimasi dan kesepekatan untuk membeli website Ticket Monster Inc. Sebuah kenaikan pada imbal hasil obligasi mendorong asuransi dan mempertimbangkan pada homebuilders dan dividen saham. Indeks S&P 500 naik sebesar 0.9% ke level 1,763.59 pukul 3:15 sore di New York yang merupakan gain tertinggi sejak tanggal 16 Oktober lalu. Dow Jones Industrial Average naik sebesar 100.47 point, atau 0.6 % ke level 15,694.45. Transaksi saham di S&P 500 sebesar 13% diatas 30 hari rata-rata selama hari ini.S&P 500 turun sebesar 1.3% kemarin sejalan dengan data menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari yang diperkirakan yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan mempertimbangkan kembali stimulus. Pasar Ekuitas rebound hari ini sejalan dengan laporan tenaga kerja AS mengalami kenaikan sebagai bukti bahwa pertumbuhan ekonomi di ekonomi terbesar di dunia tersebut menguat. (bgs)

U.S. Stocks Rise as Employment Data Offset Fed Stimulus Concern

Bloomberg (09/11) -- U.S. stocks rose, with the Standard & Poor’s 500 Index rebounding from its biggest loss in two months, as better-than-forecast jobs report added to signs growth is strong enough for the economy to withstand a stimulus reduction.Priceline.com Inc. advanced 5 percent after reporting sales that topped analysts’ estimates and promoting Darren Huston to chief executive officer. Gap Inc. climbed 8.7 percent as its profit forecast beat expectations. Groupon Inc. jumped 5.8 percent after posting a narrower-than-estimated loss and agreeing to buy South Korean deals website Ticket Monster Inc. A jump in bond yields boosted insurers and weighed on homebuilders and dividend stocks.The S&P 500 rose 0.9 percent to 1,763.59 at 3:15 p.m. in New York for the biggest gain since Oct. 16. The Dow Jones Industrial Average added 100.47 points, or 0.6 percent, to 15,694.45. Trading in S&P 500 stocks was 13 percent above the 30-day average during this time of the day.The S&P 500 dropped 1.3 percent yesterday as data showing faster-than-expected economic growth fueled speculation that the Fed may scale back stimulus soon. Equities rebounded today as the labor report added to evidence that growth in the world’s largest economy is strengthening.

Emas Jatuh ke Tiga Pekan Terendahnya

Bloomberg (08/11) – Emas jatuh ke tiga pekan terendahnya di New York sejaaln dengan daftar gaji di AS naik dari perkiraan di bulan Oktober yang menaikkan spekulasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan mengurangi stimulus ekonomi di akhir tahun ini. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa ada kenaikan sebesar 204,000 tenaga kerja, dibanding dengan perkiraan rata-rata sebesar 120,000, berdasarkan pada survey dari 91 ekonom. Indeks Bloomberg U.S. Dollar gain tiga dari empat hari terakhir. Ekonomi menunjukkan tanda-tanda adanya “kekuatan mendasar,” menurut para pembuat kebijakan Federal Reserve pada tanggal 30 Oktober lalu. Pernyataan tersebut menunjukkan adanya kemungkinan pengurangan pembelian obligasi lebih awal dari bulan Desember, menurut Citigroup Inc. dan Barclays Plc.Emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 1.8% pada level harga penyelesaian $1,284.60 per ounce pukul 2:01 siang pada Comex di New York, memperpanjang penurunan mingguan sebessar 2.2%. Pada awal pembukaan, harga menyentuh level $1,280.50, terendah bagi kontrak yang paling aktif sejak tanggal 17 Oktober lalu.Emas telah jatuh sebesar 23% pada tahun ini dan menuju penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun terakhir akibat para investor kehilangan kepercayaan akan logam sebagai tempat lindung nilai dan terkiat spekulasi penguatan ekonomi yang akan memicu Federal Reserve mengurangi pembelian obligasi bulanan sebesar $85 miliar.Perak berjangka untuk pengiriman bulan Desember tergelincir sebesar 1.6% ke level $21.317 per ounce di New York.Pada New York Mercantile Exchange, paladium berjangka untuk pengiriman bulan Desember tergelincir sebesar 0.2% ke level $757.90 per ounce. Platinum berjangka untuk pengiriman bulan Januari turun sebesar 1% ke level $1,442.90 per ounce. (bgs)
 

Gold Falls to 3-Week Low as U.S. Jobs Report Boosts Taper Bets

Bloomberg (08/11) -- Gold dropped to a three-week low in New York as payrolls in the U.S. rose more than forecast in October, increasing speculation that the Federal Reserve may start reducing economic stimulus by the end of this year. The Labor Department said 204,000 workers were added, compared with the median forecast of 120,000, according to a survey of 91 economists. The Bloomberg U.S. Dollar Index gained in three of the past four days. The economy shows signs of “underlying strength,” Fed policy makers said on Oct. 30. The statement pointed to the possibility of reduced bond purchases as soon as December, Citigroup Inc. and Barclays Plc said.Gold futures for December delivery declined 1.8 percent to settle at $1,284.60 an ounce at 2:01 p.m. on the Comex in New York, extending the week’s drop to 2.2 percent. Earlier, prices touched $1,280.50, the lowest for a most-active contract since Oct. 17. Gold has fallen 23 percent this year and is heading for the first annual drop in 13 years as some investors lost faith in the metal as a store of value and on speculation a strengthening economy will spur the Federal Reserve to slow its $85 billion in monthly debt purchases.Silver futures for December delivery slipped 1.6 percent to $21.317 an ounce in New York.On the New York Mercantile Exchange, palladium futures for December delivery slid 0.2 percent to $757.90 an ounce. Platinum futures for January delivery dropped 1 percent to $1,442.90 an ounce.

Saham AS Naik Seiring Data Tenaga Kerja Imbangi Stimulus

Bloomberg (08/11) – Saham-saham AS naik, memangkas penurunan mingguan pertama dalam sebulan terakhir pada indeks Standard & Poor 500 sejalan dengan laporan tenaga kerja naik melebihi dari perkiraan sebelumnya bagi tanda-tanda pertumbuhan ekonomi cukup kuat bagi ekonomi utnuk menahan pengurangan stimulus.Priceline.com Inc. naik sebesar 4.1% pasca laporan penjualan yang melebihi dari estimasi para analis sebelumnya dan promosi Darren Huston sebagai chief executive officer. Gap Inc. naik sebesar 7.9% sejalan dengan perkiraan labanya melebihi dari estiamsi. Groupon Inc. melonjak sebesar 7.6% pasca laporan kerugian lebih rendah dari estimasi dan kesepekatan untuk membeli website Ticket Monster Inc. Sebuah kenaikan pada imbal hasil obligasi mendorong asuransi dan mempertimbangkan pada homebuilders dan dividen saham. Indeks S&P 500 naik sebesar 0.7% ke level 1,759.48 pada pukul 11:16 siang di New York. Dow Jones Industrial Average naik sebesar 79.36 point, atau 0.5%, ke level 15,673.34. Transaksi saham di S&P 500 sebesar 23% diatas 30 hari rata-rata selama hari ini. Kontrak berjangka ekuitas pada awal pembukaan menghapus gain pasca laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan daftar gaji di AS naik lebih dari perkiraan pada bulan Oktober. Pasca sebuah laporan kemarin menunjukkan GDP (gross domestic product) pada kuartal ketiga tumbuh, data pada hari ini memicu spekulasi Federal Reserve akan memangkas stimulus lebih awal dari yang diperkirakan. (bgs)

U.S. Stocks Rise as Jobs Data Offset Fed Stimulus Concern

Bloomberg (08/11) -- U.S. stocks rose, trimming the first weekly drop in a month for the Standard & Poor’s 500 Index, as a better-than-forecast jobs report added to signs growth is strong enough for the economy to withstand a stimulus reduction. Priceline.com Inc. (PCLN) advanced 4.1 percent after reporting sales that topped analysts’ estimates and promoting Darren Huston to chief executive officer. Gap Inc. climbed 7.9 percent as its profit forecast beat estimates. Groupon Inc. jumped 7.6 percent after posting a narrower-than-estimated loss and agreeing to buy South Korean deals website Ticket Monster Inc. A jump in bond yields boosted insurers and weighed on homebuilders and dividend stocks.The S&P 500 rose 0.7 percent to 1,759.48 at 11:16 a.m. in New York. The Dow Jones Industrial Average added 79.36 points, or 0.5 percent, to 15,673.34. Trading in S&P 500 stocks was 23 percent above the 30-day average during this time of the day. Equity futures initially erased earlier gains after a Labor Department report showed payrolls in the U.S. increased more than forecast in October. After a report yesterday showed third-quarter gross domestic product grew faster than yesterday, today’s data fueled speculation the Fed will cut stimulus sooner than expected.

Minyak Mentah WTI Sedikit Berubah

Bloomberg (08/11) – Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) berfluktuasi mendekati lima bulan terendahnya sejalan dengan data tenaga kerja AS lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mempertimbangkan kembali stimulus.Kontrak berjangka menuju penurunan lima pekannya. Tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 204,000 pekerja pada bulan Oktober, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS, lebih tinggi dari perkiraan kenaikan sebesar 120,000 yang diprediksi oleh para ekonom pada sebuah survei Bloomberg. Data muncul sejalan dengan pertimbangan Federal Reserve yang akan membeli obligasi bulanan kembali sebesar $85 miliar.WTI untuk pengiriman bulan Desember naik sebesar 17 sen ke level $94.37 per barel pada pukul 11:04 siang di New York Mercantile Exchange. Volume dari semua kontrak berjangka WTI ditransaksikan sebesar 38% lebih rendah dari 100 hari rata-rata. Harga turun kurang dari 1 % pada pekan ini pasca penyelesaian pada level harga $93.37 di tanggal 5 November lalu, yang merupakan terendah sejak tanggal 4 Juni lalu.Minyak jenis Brent untuk penyelesaian bulan Desember gain sebesar 70 sen, atau 0.7%, ke level $104.16 pada ICE Futures Europe exchange di London. Indeks acuan minyak mentah Eropa dengan premi sebesar $9.79 terhadap WTI. Bentangan sebesar $9.26 kemarin merupakan terendah sejak tanggal 25 Oktober lalu. (bgs)

WTI Crude Little Changed as Payrolls Increase Raises Fed Concern

Bloomberg (08/11) -- West Texas Intermediate fluctuated near a five-month low as better-than-expected U.S. jobs data fueled worry that the Federal Reserve will scale back stimulus.Futures headed for a fifth weekly loss. Employers added 204,000 workers in October, the Labor Department reported, higher than the 120,000 gain forecast by economists in a Bloomberg survey. The data came as the Fed considers when to dial back $85 billion in monthly bond purchases.WTI for December delivery rose 17 cents to $94.37 a barrel at 11:04 a.m. on the New York Mercantile Exchange. The volume of all WTI futures traded was 38 percent lower than the 100-day average. Prices are down less than 1 percent this week after settling at $93.37 on Nov. 5, the lowest close since June 4.Brent for December settlement gained 70 cents, or 0.7 percent, to $104.16 on the London-based ICE Futures Europe exchange. The European benchmark crude was at a premium of $9.79 to WTI. The spread was $9.26 yesterday, the narrowest closing level since Oct. 25.

Dolar Menyentuh Dua Bulan Tertinggi Karena Tenaga Kerja Gain Melebihi Perkiraan

Bloomberg (08/11) - Dolar menyentuh level dua bulan tertinggi setelah laporan ekonomi dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan penambahan pekerjaan melebihi perkiraan pada bulan lalu, meningkatkan spekulasi Federal Reserve akan mengurangi stimulus. Greenback menguat terhadap semua mata uang utama karena payrolls tumbuh 204.000 pada bulan Oktober yang lalu, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata dalam survei Bloomberg News untuk kenaikan 120.000. Euro memperpanjang penurunan dua minggu terbesar dalam lebih dua tahunterakhir  versus greenback karena Standard & Poor menurunkan rating kredit Perancis setelah pemotongan suku bunga di kawasan itu kemarin. Krona Swedia meluncur karena laporan menunjukkan produksi industri Negara tersebut mengalami stagnasi.' Pasar akan mulai bicara lagi tentang pemotongan pada bulan Desember mendatang, ' kata Vassili Serebriakov, ahli strategi valuta asing dari BNP Paribas SA di New York, dalam sebuah wawancara telepon. ' Ekspektasi untuk laporan pekerjaan ini tenang, tapi itu merupakan kejutan yang cukup besar. 'Indeks Dolar AS Bloomberg naik 0,6 persen menjadi 1,022.84 pada pukul 10:22 pagi di New York. Membuatnya menyentuh level 1,023.24, tertinggi sejak 13 September yang lalu, karena bergerak menembus rata-rata 200 hari dan 100 hari.Dolar naik 0,6 persen menjadi $ 1,3335 per euro setelah menguat ke $ 1,3296 kemarin, level terkuat sejak 16 September yang lalu. Euro naik 0,3 persen menjadi 132,01 yen. Greenback naik 0,9 persen menjadi 98,97 yen.Mata uang umum telah turun 3,4 persen selama dua minggu terakhir, penurunan terbesar sejak November 2011.(frk)

Saham Eropa Jatuh disebabkan Penurunan Peringkat Perancis, Data A.S

LONDON (08/11) - MarketWatch — Saham Eropa jatuh secara tajam dihari Jumat setelah data solid pekerjaan A.S yang memicu kecemasan pada langkah pengurangan stimulus, sementara seham di Perancis turun setelah index S&P menurunkan credit rating Negara tersebut menjadi AA dari AA+.  Index Stoxx Europe 600 jatuh 0.8% ke level 321.89, menempatkannya berada dijalur penurunan mingguan sebesar 0.2%, index France’s CAC 40 jatuh 1.1% ke level 4,236.21, setelah Negara tersebut kehilangan peringkat AA+, sementara index S&P telah meningkatkan kecemasan tentang prospek pertumbuhan Negara tersebut, mengatakan bahwa reformasi pemerintahan pada taksasi, begitu juga dengan pada ketenagakerjaan dan market lainnya, tidak akan meningkatkan substansial pada outlook medium term Negara tersebut, yang menambahkan tekanan pada index Perancis, data yang ada memperlihatkan produksi industry Negara tersebut yang turun 0.5% dibulan September, meleset dari ekspektasi dari kenaikan yang sedikit.Sektor perbankan di Paris tergelincir dengan saham dari Société Générale SA yang turun 3.2%, BNP Paribas SA melemah 1.6% dan Credit Agricole SA berada 1% lebih rendah.Saham dari raksasa minyak Total SA jatuh 1.3%, pasar saham di Eropa masih tetap rendah setelah data dari A.S yang memperlihatkan 204.000 pekerjaan baru yang ditambahkan pada ekonomi dibulan Oktober, tepat diatas ekspektasi, tingkat pengangguran naik menjadi 7.3% dari level 7.2%.Kuatnya data A.S telah memperkuat perkara bagi the Fed untuk mempertimbangkan kembali pembelian obligasinya, sementara dihari Kamis kemarin angka menunjukkan pertumbuhan kuartal ketiga ekonomi A.S yang melebihi ekspektasi sebesar 2.8% yang telah membayangi para investor dan menjadikan market di Eropa dan A.S berada dalam zona merah.Pada bagian depan data di Eropa, surplus perdagangan Jerman mengalahkan perkiraan dibulan September seiring peningkatan ekspor untuk bulan kedua berturut, index DAX 30 Jerman turun 0.5% ke level 9,036.52, mundur dari level penutupan tertinggi sepanjang waktu yang tercapai dihari Kamis kemarin.Saham mobil jatuh setelah Nomura mengurangi sektor otomotif Jerman dan spare part kendaraan menjadi bearish dari netral, saham jatuh 1.8%, BMW AG jatuh 0.5% dan Volkswagen AG melepaskan sebanyak 0.8%.Selain itu Rheinmetall AG turun 6.6% setelah produsen spare part mobil dan senjata Jerman tersebut melaporkan penurunan tajam dalam laba kuartal ketiga ditengah biaya restrukturisasi, sementara index FTSE 100 jatuh 0.4% ke level 6,672.08, saham dari International Consolidated Airlines Group SA melonjak 6% di London setelah kantor pusat British Airways mengatakan bahwa laba perusahaan tersebut telah berlipat ganda dalam kuartal ketiga.Saham dari Rolls-Royce Holdings PLC naik 2.8% setelah perusahaan sektor pertahanan dan kedirgantaraan mengatakan bahwa estimasi keseluruhan untuk pertumbuhan yang baik dalam laba mendasar pada tahun buku tidak mengalami perubahan dari perkiraan sebelumnya dibulan Juli.(tito)

Saham AS Naik Setelah Laporan Pekerjaan Naik Dari Perkiraan

Bloomberg (08 /11) – Saham-saham AS naik, dengan indeks Standard & Poor 500 siap untuk penurunan mingguan pertama dalam sebulan, karena laporan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan ditambahkan sebagai tanda-tanda pertumbuhan yang cukup kuat bagi perekonomian untuk menahan pengurangan stimulus.Indeks S & P 500 naik 0,2 persen menjadi 1,750.48 padapukul  09:35 pagi di New York.' Ini merupakan berita bagus, ini adalah apa yang kita mencari, ' Erik Davidson, wakil kepala investasi berbasis di San Francisco untuk Wells Fargo Private Bank, mengatakan melalui telepon. ' Satu hal yang orang telah tunggu untuk melihat adalah poin perubahan dalam hal pekerjaan dan kita mulai melihat hal tersebut, yang merupakan berita besar. 'Ekuitas berjangka menghapus keuntungan sebelumnya dan Treasuries turun terbesar dalam dua bulan setelah sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan payrolls di AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Oktober yang lalu, menambah spekulasi bahwa The Fed akan memangkas stimulus lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya.Indeks S & P 500 membalikkan penurunan karena investor mempertimbangkan peningkatan tanda-tanda bahwa ekonomi terbesar di dunia tersebut telah cukup kuat untuk mempercepat pertumbuhannya dengan kurangnya dukungan dari The Fed. Bank sentral mengatakan pada pekan lalu bahwa perlu untuk melihat lebih banyak lagi bukti perbaikan yang berkelanjutan sebelum memperlambat pembelian aset bulanannya sebesar $ 85 miliar.Indeks S & P 500 telah kehilangan 0,8 persen sejauh minggu ini, siap untuk menghentikan kenaikan empat minggu berturut-turut. Indeks tersebut telah rally 23 persen pada tahun ini, menantang data tahun 2009 untuk keuntungan tahunan terbaik dalam satu dekade, karena bank sentral mempertahankan suku bunga yang rendah untuk memacu pertumbuhan ekonomi AS.Ekonom memprediksikan The Fed akan mempertahankan pembelian obligasinya pada kecepatan saat ini hingga bulan Maret mendatang, menurut survei Bloomberg yang dilakukan pada tanggal 17-18 Oktober yang lalu. Para pembuat kebijakan selanjutnya akan bertemu pada tanggal 17-18 Desember mendatang.Laporan pekerjaan ' merupakan berita yang pada akhirnya baik bagi perekonomian dan saham, tapi bicara pemotongan akan sekali lagi berada di depan dan di tengah, ' Howard Ward, petugas kepala investasi ekuitas pertumbuhan dari Rye, GAMCO Investor Inc. yang berbasis di New York, menulis dalam e -mail. ' Saham akan terus berjuang melalui antukan suku bunga dan mereka akhirnya akan seperti itu. Kabar baik harus menjadi kabar baik. '(frk)

Belanja Konsumen A.S Naik 0.2% dibulan September

WASHINGTON (08/11) - MarketWatch – Tingkat pengeluaran oleh konsumen A.S perlahan berkurang dibulan September, berdasarkan laporan dari pihak pemerintah dihari Jumat ini, belanja konsumen bulan September naik 0.2%, turun dari gain yang tidak mengalami revisi dibulan Agustus sebesar 0.3%, berdasarkan pernyataan dari Departemen Perdagangan.Pendapatan pribadi naik berdasarkan penyesuaian musiman sebesar 0.5%, terdorong oleh pembayaran yang diperbaharui pada pekerja federal yang telah kehilangan uang selama cuti, para ekonom berdasarkan survey MarketWatch telah memperkirakan kenaikan sebesar 0.3% dalam pendapatan pribadi dan juga pengeluaran.Sejak pendapatan naik lebih cepat dari pengeluaran, tingkat tabungan pribadi naik menjadi 4.9% dari 4.7% yang menandakan level tertinggi sejak Desember terakhir.Sementara itu, inflasi yang digunakan sebagai acuan oleh index harga PCE naik 0.1%, dengan tingkat inti termasuk makanan dan energi naik dengan jumlah yang sama.Selama 12 bulan terakhir index PCE telah naik 0.9% secara keseluruhan atau hingga 1.2% pada basis inti, belum lagi kenaikan dalam pendapatan konsumen yang hampir melampaui inflasi.Sedangkan rilis dari laporan tingkat pengeluaran telah tertunda lebih dari sepekan terakhir disebabkan oleh terjadinya shutdown pemerintahan dibulan Oktober.(tito)

Emas Siap untuk Penurunan Mingguan Kedua Menjelang Rilis Data Pekerjaan A.S

LONDON (08/11) - Reuters – Komoditi emas naik diatas tiga pekan terendah dihari Jumat ini, namun masih siap untuk penurunan mingguan kedua seiring menguatnya dollar pasca kejutan pengurangan suku bunga dari ECB serta menjelang data pekerjaan A.S yang cukup penting.Para investor menunggu data payroll non-farm A.S dihari Jumat ini guna petunjuk arah pada waktu pengurangan stimulus ekonomi A.S.Jumlah yang kuat akan meningkatkan ekspektasi bahwa the Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya yang lebih cepat, khususnya setelah kuatnya angka pertumbuhan A.S.Sebuah akhir pada program quantitative easing (QE) akan mempengaruhi emas, yang telah terdorong oleh likuiditas bank sentral dan suasana suku bunga yang rendah, yang mendorong investor untuk menempatkan uang kedalam aset tanpa bunga.Para ekonom berdasarkan polling Reuters memperkirakan sebanyak 125,000 pekerjaan yang telah ditambahkan pada bulan Oktober, meski shutdown pemerintahan A.S yang berlangsung selama 16 hari yang lalu kemungkinan telah mempengaruhi angka tersebut.Spot emas naik 0.1% ke level harga $1,308.60 per ons pada jam 13.10 GMT, logam kuning tersebut turun 0.5% sepanjang pekan ini, mengalami tiga pekan terendah dilevel harga $1,298.31 pda hari Kamis, sementara komoditi emas berjangka Comex untuk Desember naik $0.2 ke level harga $1,308.50 per ons.Selain itu mata uang dollar melayang selama tujuh pekan tertinggi terhadap sejumlah mata uang lainnya, yang juga terdorong oleh data hari Kamis kemarin yang memperlihatkan tingkat tahunan GDP A.S yang tumbuh 2.8% dalam kuartal ketiga, laju tercepatnya selama setahun terakhir.Nilai Emas turun kelima kalinya sehubungan dengan kecemasan bahwa the Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasinya, daya tarik lindung nilai inflasi logam tersebut telah terpoleskan oleh pembelian obligasi dan suku bunga yang rendah.Investor telah meyakini sebuah perselisihan anggaran yang berlangsung lama di Washington pada bulan Oktober yang akan mencegah the Fed dari menarik support untuk ekonomi dan kemungkinan mendorong langkah pengurangan stimulus hingga tahun depan, bagaimanapun juga, data GDP dihari Kamis kemarin telah membangkitkan kembali kecemasan dari sebuah putaran kembali (roll-back) pada rapat the Fed dibulan Desember.Sementara itu spot perak turun 0.1% dilevel harga $21.63 per ons, terjatuh menuju tiga pekan terendah dilevel harga $21.36 pada sesi sebelumnya.(tito)

Ekonomi AS menambah 204.000 pekerjaan di bulan Oktober

WASHINGTON, MarketWatch (08 /11) - Ekonomi AS menambah 204.000 pekerjaan pada bulan Oktober - Prakiraan ganda oleh Wall Street - meskipun shutdown pemerintah diharapkan dapat meredam perekrutan.Gabungan perekrutan untuk bulan September dan Agustus direvisi naik sebesar 60.000, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari  Jumat. Keuntungan direvisi seiring dengan peningkatan besar dalam perekrutan pada bulan Oktober yang menunjukkan perekonomian mungkin lebih kuat daripada yang ada sekarang.Pasar tidak menyukai berita berlebih yang segera menyulut kembali kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memotong program pembelian obligasinya. Bursa berjangka AS turun.'Data akan menambah pandangan bahwa The Fed bersiap menuju pemotongan pembelian aset, tetapi para pembuat kebijakan kemungkinan besar akan menunggu tanda-tanda yang lebih jelas lagi bahwa ekonomi mampu tumbuh pada tingkat yang lebih cepat dibandingkan yang terlihat dalam beberapa bulan terakhir ini, berharap untuk melihat kecepatan pertumbuhan ekonomi yang akan memotong tingkat pengangguran, ' kata Chris Williamson, kepala ekonom di Markit.Tingkat pengangguran, sementara itu, naik hingga 7,3% dari 7,2 % pada kemungkinan apa yang disebut dengan residu shutdown. Pekerja federal telah diklasifikasikan sebagai pengangguran dengan metode pemerintah untuk menghitung tingkat pengangguran.Potongan terbesar perekrutan pekerja pada bulan Oktober berlangsung pada pengecer, bar dan restoran, pembayaran perusahaan yang rendah cenderung untuk meningkatkan mempekerjakan sementara pada musim liburan. Namun hampir setiap industri selain dari penambahan pegawai pemerintah , menurut laporan Departemen Tenaga Kerja.Yang mengejutkan peningkatan pekerjaan menimbulkan pertanyaan mengenai apakah shutdown terdistorsi pada proses pengumpulan data yang normal oleh pemerintah, tetapi para pejabat Tenaga Kerja mengatakan bahwa tingkat respons terhadap survei tampak normal.Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan kenaikan 100.000 pekerjaan di bulan Oktober. Jumlah pekerjaan baru diciptakan pada bulan September dinaikkan menjadi 163.000 dari 148.000 sebelumnya, sementara angka bulan Agustus telah naik ke 238.000 dari 193.000 sebelumnya.Upah per jam rata-rata, sementara itu, naik tipis sebesar 2 sen menjadi $ 24,10 sedangkan hari kerja rata-rata tidak berubah yaitu 34,4 jam.(frk)

Produksi Industri Perancis Jatuh Tajam

PARIS (08/11) – MarketWatch – Produksi industri Perancis mengalami kemunduran dibulan September seiring dengan output dari produsen mobil dan pabrik penyulingan yang jatuh tajam, berdasarkan pernyataan dari agensi statistik nasional dihari Jumat ini.Produksi industri dalam kondisi ekonomi kedua terbesar di zona euro jatuh 0.5% dibulan September dari bulan Agustus, ketika naik 0.7%, berdasarkan polling oleh surat kabar Dow Jones para ekonom telah memperkirakan pada peningkatan rata-rata sebesar 0.1% dalam output industri dibulan September.Insee mengatakan bahwa output manufaktur jatuh 0.7%, selain itu produksi mobil dan bahan transportasi lainnya turun hingga 3.4%, sementara output dari pabrik penyulingan dinegara tersebut jatuh 2.1%.(tito)

Indeks Saham Berjangka AS Naik Sebelum Laporan Payrolls Oktober

Bloomberg (08/11) - Indeks saham berjangka AS naik, setelah Indeks Standard & Poor 500 membukukan penurunan terbesar dalam 10 minggu kemarin, karena investor menunggu laporan tentang payroll AS sebagai sinyal pada durasi stimulus Federal Reserve.Groupon Inc. meningkat 1,4 persen dalam pra - perdagangan pasar di New York setelah melaporkan kerugian yang kecil dari estimasi dan menyetujui untuk membeli penawaran dari situs Ticket Monster Inc. Korea Selatan. Walt Disney Co. tergelincir 0,9 persen di Jerman setelah melaporkan pendapatan yang lebih rendah pada jaringan kabel termasuk ESPN.Indeks S & P 500 berakhir pada bulan Desember naik 0,2 persen menjadi 1,749.3 pada pukul 10:33 pagi di London. Indeks acuan telah kehilangan 0,8 persen dalam minggu ini, siap untuk penurunan pertama dalam lima minggu terakhir. Kontrak di Dow Jones Industrial Average meningkat 15 poin atau 0,1 persen ke 15.582 pada hari ini.' Kita berada di periode Goldilocks di mana hal tersebut tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin juga, ' kata Robert Royle, sebagai manajer kepercayaan di Amerika Utara pada Smith & Williamson Investment Management LLP di London, melalui telepon. ' Jadi pasar terus bekerja keras lebih tinggi, hingga Anda memiliki beberapa event besar yang menggagalkan hal tersebut atau orang mulai menyadari bahwa The Fed tidak benar-benar memiliki strategi untuk keluar, tapi kami tinggal sebulan lagi dari itu. 'Sebuah laporan pada pukul 8:30 pagi waktu Washington mungkin akan menunjukkan bahwa pemberi kerja di ekonomi terbesar dunia tersebut menambahkan sedikit pekerjanya pada bulan Oktober dan tingkat pengangguran naik untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir.Payrolls meningkat 120.000 menyusul kenaikan pada bulan September sebesar 148.000, menurut perkiraan rata-rata dalam survei Bloomberg News. Tingkat pengangguran naik menjadi 7,3 persen dari 7,2 persen sebelumnya, proyeksi dari para ekonom.(frk)