Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

01 Maret 2018

PT Kontak Perkasa Futures | BEI Lakukan Sosialisasi Agar Startup Bisa Go Public


Kontak Perkasa, Jakarta - Self Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi terkait proses untuk menjadi Perusahaan Tercatat (go public) bagi perusahaan rintisan dengan judul "Startup #GoPublic".

Direktur Utama BEI Tito Sulistio berharap dengan penyelenggaraan Startup Go Public ini dapat menambah jumlah perusahaan tercatat atau emiten di BEI, khususnya perusahaan rintisan atau startup yang belum mencatatkan sahamnya di BEI.

"Kondisi perekonomian Indonesia yang prospektif juga mendukung masifnya pertumbuhan perusahaan rintisan di dalam negeri," ungkap Tito saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Tito menyatakan bahwa dewasa ini terjadi fenomena munculnya perusahaan startup, yang tumbuh pesat berkat dukungan perkembangan teknologi, khususnya penggunaan internet dalam 10 tahun terakhir.

"Startup menjadi tren yang sangat diperhatikan oleh seluruh pelaku industri mengingat konsep bisnisnya yang mampu membawa kepraktisan dan keunikanbagi seluruh pelaku ekonomi," ucapnya.

Indonesia telah resmi masuk ke dalam golongan negaradengan Produk Domestik Bruto (PDB) melebihi USD1 triliun, dengan jumlah PDB Indonesia di 2017 lalu sebesar Rp13.588 triliun. Lalu, ditambah lagi faktor fundamental Indonesia yang kuat menjadi sentimen positif lain bagi tumbuhnya perusahaan rintisan di dalam negeri.

"Dari sisi demografi, Indonesia terus menjadi basis kekuatan ekonomi selama ini, seperti negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan rata-rata usia penduduknya berada di antara 29 hingga 30 tahun. Itu jadi kekuatan bagi perusahaan rintisan," ungkapnya.

Menurut Tito, startup di Indonesia banyak yang berniat untuk menjadi perusahaan terbuka. Dengan kehadiran startup diharapkan akan dapat lebih menyemarakkan perdagangan saham di pasar modal Indonesia.

"Sehingga pasar modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolak ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia," tandasnya.