Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

08 Februari 2017

Wall Street Berakhir Lebih Tinggi Ditopang Saham Teknologi | KONTAK PERKASA FUTURES

KONTAK PERKASA FUTURES - Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan kemarin waktu setempat, ketika indeks Nasdaq mencetak rekor baru setelah saham teknologi mencetak keuntungan di tengah penurunan sektor energi. Dow Jones Industrial Average juga meningkat cukup pesat diikuti indeks S & P 500 yang mendekati posisi terbaiknya. 

Dilansir Reuters, Rabu (8/2/2017) ekuitas AS sempat rally tajam usai pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di bulan November, saat mendapatkan dorongan dari rencana kebijakan pemerintahan Trump terkait pemotongan pajak, penyederhanaan aturan serta pemberlakukan belanja pada infrastruktur yang lebih tinggi. Namun investor masih sedikit berhati-hati terkait situasi politik saat ini. 

"Ada sedikit kemungkinan risiko politik yang terjadi membuat investor sedikit menimbang-nimbang saat ini. Tetapi di luar itu, semuanya berjalan cukup bagu pada perdagangan saham serta ekonomi terlihat terus tumbuh. Saya pikir perusahaan telah mencetak keuntungan cukup baik," jelas Chief Executive officer Layanan investasi Horizon Chuck Carlson.

Tercatat Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 37,87 poin atau 0,19% ke level 20.090,29, sedangkan indeks S & P 500 memperoleh tambahan sebesar 0,52 poin atau 0,02 % menjadi 2.293,08. Penguatan juga terlihat pada komposit Nasdaq usai mendapatkan tambahan mencapai 10,67 poin atau 0.19% ke level 5.674,22.

Sektor energi mencatat kinerja terburuk usai SPNY jatuh 1,4% dimana perusahaan besar minyak dunia seperti Chevron (CVX.N) melemah 1,4% diikuti saham Exxon (XOM. N) merosot 0,6%. Sekitar 6.6 miliar saham diperdagangan atau sedikit di bawah rata-rata harian 6,7 miliar dalam 20 sesi.


Sumber : https://ekbis.sindonews