Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

21 Agustus 2014

Bursa saham Tokyo dibuka naik 0,50 persen

Bursa saham Tokyo dibuka 0,50 persen lebih tinggi pada Kamis, setelah dolar melonjak terhadap yen karena spekulasi bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunganya lebih awal dari yang diperkirakan. Indeks Nikkei 225 naik 76,53 poin menjadi 15.530,98 di awal perdagangan, demikian laporan AFP. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,35 persen menjadi 16.979,13 pada Rabu, karena risalah Federal Reserve AS menunjukkan meningkatnya perdebatan tentang perbaikan di pasar pekerjaan. Dolar berada di 103,69 yen di awal perdagangan Asia, sedikit turun dari 103,76 yen di New York pada akhir Rabu, tetapi naik dari 103,23 yen di Tokyo pada Rabu pagi. Yen yang lemah memberi dampak positif bagi pengekspor Jepang karena membuat produk mereka lebih kompetitif di luar negeri dan meningkatkan keuntungan saat dipulangkan. Euro dibeli 1,3259 dolar dan 137,50 yen pada Kamis terhadap 1,3258 dolar dan 137,57 yen di perdagangan AS. Dolar mendapat dorongan pada Rabu ketika Federal Reserve merilis risalah pertemuannya pada 29-30 Juli. Risalah menunjukkan para pembuat kebijakan semakin terpecah tentang bagaimana kekuatan pasar tenaga kerja AS dan apakah itu artinya untuk inflasi -- isu penting dalam perencanaan kenaikan suku bunga tahun depan. Kian intensifnya perdebatan tersebut mengisyaratkan sebuah peningkatan, meskipun masih terukur, tingkat sentimen "hawkish" di Fed itu bisa mempercepat kenaikan suku bunga.

Risalah Fed tunjukkan perselisihan tentang kenaikan suku bunga

Perselisihan para pejabat Federal Reserve AS tentang waktu untuk menaikkan suku bunga mungkin meningkat di masa mendatang karena pasar pekerjaan membaik dan ekspektasi inflasi meningkat. Bulan lalu, The Fed mempertahankan kecepatannya dalam mengurangi kebijakan moneter akomodatif, yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertengahan tahun depan setelah pertemuannya pada Juli 2015, lapor Xinhua. Namun, banyak peserta telah menunjukkan kesediaan untuk mempercepat kecepatan itu jika ekonomi membaik lebih cepat, menurut risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve AS Juli yang dirilis pada Rabu. "Banyak peserta mencatat bahwa jika konvergensi ke arah tujuan Komite (The Fed) terjadi lebih cepat dari yang diharapkan, mungkin menjadi tepat untuk mulai menghapus kebijakan moneter akomodatif lebih cepat dari yang mereka antisipasi saat ini," kata risalah. Peserta umumnya sepakat bahwa kondisi pasar tenaga kerja telah bergerak terasa lebih dekat kepada pandangan-pandangan mereka sebagai normal dalam jangka panjang, sedangkan risiko inflasi terus berjalan di bawah target mereka sebesar 2,0 persen telah sedikit berkurang. Beberapa peserta bahkan meminta "untuk mendorong gerakan relatif cepat ke arah mengurangi kebijakan moneter akomodatif", sementara sebagian besar peserta masih ingin melihat "informasi lebih lanjut mengenai lintasan dari kegiatan ekonomi, pasar tenaga kerja, dan inflasi," kata risalah.

Dolar menguat



Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis, setelah risalah pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan para pejabat membahas penarikan langkah-langkah pelonggaran moneter. The Fed merilis risalah pertemuan kebijakan terbaru, yang mengatakan "banyak peserta mencatat bahwa jika konvergensi ke arah tujuan komite terjadi lebih cepat dari yang diharapkan, mungkin menjadi tepat untuk mulai menghapus kebijakan moneter akomodatif lebih cepat dari yang mereka antisipasi saat ini," lapor Xinhua. Risalah tersebut menimbulkan spekulasi bahwa The Fed dapat meningkatkan suku bunganya lebih cepat dari perkiraan sebelumnya dan akan mendorong greenback. Harga spot dari indeks dolar, yang melacak dolar terhadap sekeranjang mata uang, naik menjadi 82,2, tingkat tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Di sesi sebelumnya, dolar AS menguat di seluruh papan karena Departemen Perdagangan melaporkan "housing starts" (perumahan yang baru dibangun) di AS meningkat tajam sebesar 15,7 persen pada Juli dari bulan sebelumnya, tanda bahwa ekonomi AS terus membaik. Para gubernur bank sentral global akan memulai KTT tahunan Kamis di Jackson Hole, Wyoming. Investor akan memperhatikan pidato yang disampaikan oleh Ketua Federal Reserve Janet Yellen selama pertemuan untuk petunjuk kenaikan suku bunga. Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,3262 dolar dari 1,3319 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6599 dolar dari 1,6618 dolar. Dolar Australia merosot ke 0,9289 dolar dari 0,9309 dolar. Dolar dibeli 103,71 yen Jepang, lebih tinggi dari 102,91 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik menjadi 0,9132 franc Swiss dari 0,9091 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,0968 dolar Kanada dari 1,0944 dolar Kanada.

Wall Street bervariasi di tengah meningkatnya perdebatan Fed

Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi pada Kamis, karena risalah pertemuan Federal Reserve AS menunjukkan meningkatnya perdebatan atas perbaikan di pasar pekerjaan baru-baru ini. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 59,54 poin (0,35 persen) menjadi 16.979,13, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 4,91 poin (0,25 persen) menjadi 1.986,51, nyaris kehilangan rekor. Sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq tergelincir 1,03 poin (0,02 persen) menjadi 4.526,48. Risalah dari pertemuan The Fed pada 29-30 Juli menunjukkan meningkatnya perdebatan tentang berapa banyak pasar tenaga kerja telah mengetat dan bagaimana itu akan berdampak terhadap inflasi serta waktu rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya. Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities, mengatakan risalah The Fed menunjukkan "tidak benar-benar baru" tentang pemikiran bank sentral pada tingkat suku bunga. Tetapi James mengatakan pasar berbesar hati oleh komentar dari pengecer minggu ini yang menunjukkan sebuah kenaikan dalam belanja konsumen. "Orang-orang merasa lebih baik tentang ritel memasuki liburan dalam beberapa bulan dan itu membantu untuk mendukung situasi pasar lebih baik," katanya. Peritel besar AS Target menguat 1,8 persen setelah perusahaan memangkas perkiraan keuntungannya untuk 2014 karena hasil buruk di Kanada dan biaya data konsumen yang besar melampaui tahun lalu. Tetapi perusahaan mengatakan penjualan di AS meningkat di bagian akhir kuartal. Peritel material perbaikan rumah Lowe naik 1,6 persen karena labanya pada kuartal kedua naik 10,4 persen menjadi 1,0 miliar dolar AS didukung kenaikan 4,4 persen dalam penjualannya. Namun, Lowe menurunkan proyeksi pertumbuhan penjualannya untuk 2014 menjadi 4,5 persen dari 5,0 persen. Komponen Dow, Home Depot, peritel perbaikan rumah besar lainnya, melonjak 2,9 persen. Rumah mode remaja American Eagle Outfitters melonjak 12,0 persen, karena labanya tiga sen per saham mengalahkan perkiraan para analis untuk mencapai titik impas. CEO interim Jay Schottenstein mengatakan hasil itu mencerminkan "kemajuan signifikan" dalam meningkatkan tingkat persediaan perusahaan. Bank of America naik 0,5 persen karena laporan perusahaan itu menutup kesepakatan 17 miliar dolar AS dengan Departemen Kehakiman untuk menyelesaikan tuduhan bahwa pihaknya menyesatkan investor dalam sekuritas yang terkait hipotek (KPR). Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,43 persen dari 2,41 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun tetap stabil di 3,22 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.