Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

10 Juni 2014

Minyak menguat didukung data ekonomi AS, Tiongkok dan Jepang

New York - Harga minyak menguat tajam pada Senin (Selasa pagi WIB), dengan patokan AS mencapai tingkat tertinggi dalam tiga bulan terakhir, setelah data ekonomi positif Tiongkok, Jepang dan Amerika Serikat mengangkat ekspektasi permintaan energi lebih besar. Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli di New York Mercantile Exchange melompat 1,75 dolar AS menjadi ditutup pada 104,41 dolar AS per barel, penutupan tertinggi untuk kontrak berjangka AS sejak 3 Maret lalu. Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, menetap pada 109,99 dolar AS per barel, naik $ 1,38 dari penutupan Jumat, di perdagangan London. Pasar mendapat dukungan dari Tiongkok, konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia, setelah data resmi pada Minggu menunjukkan surplus perdagangannya melonjak 75 persen pada Mei dari setahun lalu. Ekspor Tiongkok meningkat 7,0 persen dan impor turun 1,6 persen, menghasilkan surplus perdagangan sebesar 35,92 miliar dolar AS. "Laporan akhir pekan (Tiongkok) datang sebagai kejutan tak terduga pada sisi kenaikan, mendasari permintaan komoditas," kata Desmond Chua, seorang analis untuk perusahaan dagang CMC Markets. "Kenaikan (ekspor) kuat dibayangi penurunan tak terduga dalam impor yang bisa mengindikasikan permintaan domestik lebih lemah," kata Phil Flynn dari Price Futures Group. Flynn mencatat data Tiongkok mengikuti laporan pekerjaan AS pada Jumat yang menunjukkan angka lapangan pekerjaan kembali ke puncak pra-resesi, "mengkonfirmasikan perbaikan kuat dalam ekonomi utama dan konsumen minyak mentah utama dunia itu". Sementara Jepang merevisi naik pertumbuhan ekonomi untuk kuartal pertama ke laju tercepat dalam lebih dari dua tahun, pada tingkat tahunan 6,7 persen. Para investor juga fokus pada pertemuan kartel minyak OPEC di Wina pada Rabu (11/6). Organisasi Negara Pengekspor Minyak, yang beranggotakan 12 negara secara bersama-sama memasok sekitar sepertiga dari minyak mentah dunia, diperkirakan oleh para analis akan mempertahankan pagu produksi harian pada 30 juta barel minyak, demikian AFP.

Indeks Dow dan S&P catat tertinggi baru

New York - Saham-saham AS menguat pada Senin (Selasa pagi WIB), dengan Dow dan S&P 500 memperpanjang rekor kemenangan berturut-turut di tengah ledakan kegiatan merger dan akuisisi baru di Wall Street. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 18,82 poin (0,11 persen) menjadi berakhir pada 16.943,10, rekor penutupan tertinggi ketiga berturut-turut. Indikator pasar lebih luas S&P 500 naik tipis 1,83 poin (0,09 persen) menjadi 1.951,27, menambah rekor penutupan untuk sesi keempat berturut-turut. Indeks komposit teknologi Nasdaq berkinerja baik, maju 14,84 poin (0,34 persen) menjadi 4.336,24. Tyson Foods, perusahaan pengolah daging terbesar kedua di dunia, memenangkan perang penawaran untuk pembuat sosis dan hot dog Hillshire Foods terhadap saingannya Pilgrim Pride dengan tawaran senilai 8,6 miliar dolar AS. Saham Hillshire melonjak 5,3 persen, sementara saham Tyson menukik 6,5 persen dan Pilgrim merosot 6,7 persen. Pengembang obat antivirus Idenix Pharmaceuticals melonjak 229,1 persen setelah Merck menawarkan 3,85 miliar dolar AS bagi perusahaan, terutama tertarik pada pipa obat hepatitis C Idenix. Sementara Gilead Sciences, dengan saingan pengobatan hepatitis C, kehilangan 4,1 persen. Saham Merck naik 0,2 persen. Saham Apple berayun lebih tinggi pada Senin karena investor tetap optimis tentang raksasa teknologi AS itu di hari pertama perdagangannya setelah melakuan pemecahan nilai saham (stock split) tujuh untuk satu saham. Apple naik 1,5 persen menjadi ditutup pada 93,70 dolar AS, masih di bawah tertinggi sepanjang masa pada September 2012 yang sedikit di atas 100 dolar AS, atas dasar disesuaikan untuk pemecahan Senin. Michael Walkley dari Canaccord Genuity mengatakan ia optimis Apple menguat lebih lanjut tahun ini karena meluncurkan iPhone 6 dengan lebih layar lebig besar. Saham Netflix turun 1,6 persen karena upaya pemegang saham untuk mendorong perusahaan memisahkan posisi ketua dan kepala eksekutif -- sekarang keduanya dipegang oleh pendiri Reed Hastings -- gagal mendapatkan dukungan mayoritas dalam pemungutan suara. Raja "pemburu" Wall Street, Carl Icahn, mengirim saham jaringan diskon Family Dollar naik 13,4 persen setelah mengungkapkan ia memiliki lebih dari sembilan persen saham di perusahaan tersebut. Saham raksasa penerbitan majalah Time Inc. melemah dalam hari pertama perdagangan setelah memisahkan diri dari Time Warner, jatuh 0,8 persen menjadi 23,30 dolar AS. Harga obligasi jatuh untuk sesi kedua berturut-turut. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka waktu 10-tahun naik menjadi 2,61 persen dari 2,60 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,45 persen dari 3,44 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak saling berlawanan, demikian AFP

Emas berjangka berakhir sedikit lebih tinggi

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor menunggu data ekonomi yang akan dirilis pekan ini. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 1,4 dolar AS, atau 0,11 persen, menjadi menetap di 1.253,9 dolar AS per ounce. Setelah laporan ketenagakerjaan AS yang positif dirilis pekan lalu, investor mengantisipasi rilis data persediaan grosir untuk April, penjualan ritel AS untuk Mei, indeks harga produsen dan angka sentimen konsumen University of Michigan minggu ini. Ketua Federal Reserve St. Louis, James Bullard, mengatakan pada Senin bahwa bukti menunjukkan bahwa inflasi bergerak lebih tinggi; sementara Ketua Fed Boston, Eric Rosengren, mengatakan Federal Reserve tidak harus menaikkan suku bunga jangka pendek sampai ekonomi AS dalam satu tahun mencapai angka penciptaan lapangan pekerjaan penuh dan inflasi tahunan dua persen yang diinginkan bank. Tiongkok, salah satu pembeli emas terbesar di dunia, dipandu yuan yang bergerak ke tingkat terkuat terhadap dolar dalam lebih dari dua bulan terakhir pada Senin, setelah tanda-tanda menunjukkan bahwa perekonomian Tiongkok mulai stabil setelah pelambatan baru-baru. Harga emas telah membentuk rentang perdagangan baru antara 1.240 dolar AS dan 1.270 dolar AS per ounce, kata para analis pasar. Tetapi mereka juga memperingatkan bahwa Juni telah menjadi bulan yang buruk untuk emas dalam beberapa tahun terakhir, terutama tahun lalu. Perak untuk pengiriman Juli naik 7,5 sen atau 0,39 persen, menjadi ditutup pada 19,066 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 1,3 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi berakhir pada 1.454,3 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.