Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

28 Oktober 2014

Emas turun jelang pertemuan kebijakan Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Selasa pagi, karena pedagang mempertimbangkan data dan menunggu pertemuan Federal Reserve terbaru yang diperkirakan akan mengumumkan akhir dari program pembelian asetnya. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 2,5 dolar AS atau 0,20 persen, menjadi ditutup pada 1.229,3 dolar AS per ounce. Emas berjangka diperdagangkan dalam volume tipis pada Senin menjelang pertemuan dua hari Federal Reserve, yang diperkirakan akan mengumumkan akhir program stimulus pembelian obligasi era 2008 pada akhir pertemuan Rabu (29/10). Di sisi ekonomi, sebuah laporan yang dirilis pada Senin oleh National Association of Realtors menunjukkan kabar baik bagi ekonomi AS, menempatkan tekanan pada harga emas karena indeks penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) masing-masing naik 1,4 persen dan 1,2 persen di Selatan dan Timur Laut. Angka penjualan rumah turun sedikit di Midwest dan Barat. Selain itu, aktivitas pabrik di Texas meningkat lagi pada Oktober karena indeks produksi naik dari 13,7 menjadi 17,6, menunjukkan peningkatan produksi, menurut laporan dari Fed cabang Dallas yang dirilis pada Senin. Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 2,1 sen atau 0,12 persen, menjadi ditutup pada 17,161 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 3,6 dolar AS atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 1.254,5 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

Wall Street sedikit berubah jelang pertemuan Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit berubah pada Selasa pagi, karena pasar menyerap kerugian di saham minyak sambil menunggu pertemuan kebijakan moneter dua hari Federal Reserve AS yang dimulai Selasa.Indeks Dow Jones Industrial Average naik 12,53 poin (0,07 persen) menjadi ditutup pada 16.817,94.Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 2,95 poin (0,15 persen) menjadi 1.961,63, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik tipis 2,22 poin (0,05 persen) menjadi 4.484,93.Investor menunggu pertemuan Fed pada Rabu guna melihat apakah bank sentral akan menindaklanjuti rencana untuk mengakhiri program pembelian obligasinya dan memberikan komentar tambahan tentang ekspektasinya untuk menaikkan suku bunga acuan pada 2015.Para investor terpukul saham-saham minyak bumi, termasuk perusahaan jasa minyak Halliburton (-6,1 persen) dan Marathon Oil Co. (-4,4 persen), setelah Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak kuartal pertama 2015. Anggota Dow ExxonMobil dan Chevron keduanya turun 0,8 persen.Komponen Dow Merck turun 2,0 persen setelah melaporkan penurunan 20,4 persen dalam laba kuartal ketiganya menjadi 895 juta dolar AS, karena pendapatannya datang di bawah harapan. Hasil itu diterjemahkan ke dalam laba 90 sen per saham, dua sen di atas perkiraan analis.Valeant Pharmaceuticals Kanada naik 1,1 persen karena sinyalemen akan menaikkan tawaran untuk Allergan menjadi 60 miliar dolar AS. Pembuat botox Allergan kehilangan 1,0 persen setelah labanya diterjemahkan ke dalam 1,78 dolar AS per saham, 10 sen di atas perkiraan para analis.Produsen pisang Chiquita Brands International naik 1,4 persen setelah mengumumkan setuju untuk dibeli oleh eksportir jus Brazil Cutrale Group dan bank investasi Safra Group dalam sebuah kesepakatan 1,3 miliar dolar AS.Kesepakatan itu terjadi setelah pemegang saham Chiquita pada Jumat menolak rencana yang terpisah untuk bergabung dengan saingan produsen buah Irlandia Fyffes. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,26 persen dari 2,27 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,03 persen dari 3,05 persen. Imbal hasil dan harga obligasi bergerak terbalik, demikian AFP.
(A026)

Minyak turun karena Goldman pangkas harga minyak mentah

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak bergerak lebih rendah pada Selasa pagi, karena Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak mentah di tengah meningkatnya stok di seluruh dunia. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, kehilangan 30 sen menjadi berdiri di 85,83 dolar AS di perdagangan London. Patokan AS minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, menyerah satu sen menjadi 81,00 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, Analis di Goldman menyampaikan perkiraan yang sangat "bearish" untuk harga minyak, mengatakan mereka memprediksi WTI akan jatuh ke 70 dolar AS per barel pada kuartal kedua tahun depan, sebelum naik kembali ke 80 dolar AS pada 2016. Itu adalah 15 dolar AS per barel lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Prospek bank untuk minyak mentah Brent sama, jatuh ke serendah 80 dolar AS pada kuartal kedua, dan tetap lemah hingga 2015 sebelum kembali ke tingkat 90 dolar AS pada 2016. Goldman menunjuk dampak meningkatnya pertumbuhan produksi non OPEC di luar Amerika Utara, produksi AS yang kuat, dan ketidakmampuan OPEC untuk bertindak lebih lama lagi karena ayunan produsen yang bisa memperketat pasokan global dan harga. "Produksi minyak serpih AS akan diminta untuk mengisi peran ini," kata Goldman dalam catatan kliennya. Mengingat meningkatnya pasokan di pasar global, "pertumbuhan produksi AS harus diperlambat." Para analis dari Barclays menggarisbawahi kenaikan stok minyak mentah dan produk-produknya tidak hanya di Amerika Serikat tetapi juga di tempat lain. "Tahun ini, stok minyak komersial dunia telah melampaui 5,0 miliar barel, rata-rata tumbuh pada tingkat 1,16 juta barel per hari selama tiga kuartal pertama tahun ini," kata bank Inggris itu. "Kelebihan di pasar itulah yang menekan harga." "Tidak adanya pernyataan kebijakan resmi, terutama dari Arab Saudi dalam menanggapi penurunan harga minyak, telah meninggalkan kekosongan dalam panduan (pasar)," tambahnya kepada AFP.

Dolar AS turun di tengah data perumahan lemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa pagi, karena data menunjukkan penjualan "pending home" naik kurang dari yang perkiraan pada September. Penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) yang lemah, meningkatkan spekulasi pasar bahwa suku bunga Fed akan tetap rendah untuk periode yang diperpanjang. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,26 persen menjadi 85,508 pada akhir perdagangan. Penjualan "pending home" naik sedikit pada September, kata National Association of Realtors pada Senin. Indeks, indikator yang melihat ke depan berdasarkan penandatanganan kontrak, naik tipis 0,3 persen menjadi 105,0 pada September, tingkat tertinggi kedua sejak September lalu, namun kenaikannya masih lebih rendah dari median proyeksi para ekonom sebesar satu persen. Pasar sedang menunggu pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve yang dimulai 28 Oktober. Setelah pertemuan September, bank sentral menunjukkan bahwa ia berencana untuk mengakhiri program pelonggaran kuantitatif bulan ini dan berjanji akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup". Investor juga menanti laporan produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga yang dipantau cermat AS, yang dijadwalkan keluar pada 30 Oktober, guna mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif dari pertumbuhan ekonomi negara itu. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2708 dolar dari 1,2666 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6129 dolar dari 1,6078 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8807 dolar dari 0,8798 dolar. Dolar dibeli 107,70 yen Jepang, lebih rendah dari 108,07 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun ke 0,9486 franc Swiss dari 0,9523 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1237 dolar Kanada dari 1,1229 dolar Kanada, demikian Xinhua.