Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

25 Juni 2013

Emas jatuh seiring perak dan platinum pada prospek the Fed, Golman pangkas proyeksi harga

24/06 (Reuters) – Emas turun di New York karena prospek bahwa Federal Reserve akan mengurangi stimulus moneter sehingga menahan permintaan terhadap logam sebagai perlindungan kekayaan. Perak juga tergelincir dan platinum merosot ke level terendah sejak November 2009. Emas merosot ke $ 1,268.70 per ounce pada 21 Juni, terendah sejak September 2010, setelah Ketua the Fed, Ben S. Bernanke pekan lalu mengatakan bank sentral, yang membeli $ 85 milyar obligasi Treasury dan hipotek secara bulan dapat memangkas stimulusnya tahun ini dan mengakhiri program tersebut di tahun 2014 jika ekonomi terus membaik. Goldman Sachs Group Inc menurunkan proyeksi harga akhir tahun dan tahun 2014. Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 1,2 persen untuk menetap di $ 1,277.10 pada pukul 1:47 p.m. di Comex di New York. Kepemilikan global dari ETPs turun 7,5 ton menjadi 2,098.6 ton pada 21 Juni lalu, terendah sejak Februari 2011 berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Perak untuk pengiriman Juli turun 2,3 persen menjadi $ 19,493 per ounce di New York setelah jatuh ke harga $ 19,31 pada 21 Juni, terendah sejak Agustus 2010. Logam itu akan diperdagangkan pada kisaran $ 17,50 dalam satu bulan, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar $ 26, berdasarkan prediksi UBS AG hari ini dalam sebuah laporan. Ia melihat harga di $ 20,50 dalam tiga bulan dan memprediksi rata-rata tahun depan berkisar $ 25. Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Juli turut merosot 2,9 persen menjadi $ 1,329.10 per ounce, setelah jatuh ke $ 1.325, terendah untuk kontrak paling aktif sejak November 2009. (brc)

Karena masalah likuiditas China, bursa HK terseret turun

AFP (24/06) – Saham-saham Hong Kong dan Shanghai merosot pada perdagangan Senin setelah pihak otoritas China menunjukkan bahwa mereka tidak mau untuk memompa dana segar ke pasar meskipun terjadi krisis uang tunai yang memeras aliran likuiditas di perbankan China daratan. Kerugian pasar ini meambahkan atmosfer kegelisahan setelah pasar global terpukul dengan pengumuman Federal Reserve AS pekan lalu bahwa mereka kemungkinan akan mulai mengikat pinggang program stimulusnya tahun ini. Di Hong Kong indeks Hang Seng ditutup melemah 2,22 persen, atau 449,33 poin pada posisi 19,813.98 dengan volume sebesar HK$77.41 milyar. Sementara, indeks komposit Shanghai merosot 5,30 persen, atau 109,85 poin, menjadi 1,963.24 pada volume transaksi 88,0 miliar yuan, kerugian terbesar sejak 31 Agustus 2009. Investor terbawa dalam kepanikan pada hari Senin setelah Bank Rakyat China (PBoC) memerintahkan para bank kreditur untuk memperkuat manajemen likuiditasnya, yang analis katakan mungkin bank sentral tersebut menunjukkan keengganannya untuk menyuntikan uang tunai dalam waktu dekat. Pernyataan itu muncul sehari setelah komentar dari kantor berita Xinhua yang juga menunjukkan bahwa pemerintah tidak mungkin memompa uang tunai ke sistem perbankan untuk membendung risiko keuangan. "Tidak ada masalah kekurangan dana, tapi hanya penempatan dana yang salah," kata Xinhua dalam sebuah laporan pada akhir pekan kemarin. Ini menyalahkan kepada spekulasi dan bentuk pinjaman non-bank atau yang disebut dengan istilah "pembiayaan bayangan" (shadow finance). (brc) 

Ikuti kejatuhan regional, bursa Jepang berakhir rendah

Bloomberg (24/06) – Kekhawatiran seputar krisis uang tunai di China yang mencuat sejak menjelang akhir pekan lalu berlanjut pada awal perdagangan pekan ini yang diisyaratkan dengan pelemahan saham-saham berorientasi bisnis di China di tengah kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia tersebut. Indeks Topix kehilangan 0,9 persen menjadi 1,089.64 pada penutupan perdagangan di Tokyo, setelah naik 1,2 persen. Sementara, Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,3 persen menjadi 13,062.78. Kekhawatiran tentang krisis uang tunai China tumbuh pekan lalu setelah suku bunga kredit antar bank melonjak ke rekor tertinggi. Baik Goldman Sachs dan China International Capital Corp menguurangi perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto untuk Chin tahun 2013 dari 8.7 persen dan 7.7 persen menjadi 8.4 persen secara persepktif. Eksportir turun bahkan setelah yen jatuh sebanyak 0,8 persen terhadap dolar dan diperdagangkan di sekitar 98,38 mengikuti penutupan perdagangan saham di Tokyo. Pemimpinn koalisi pemerintahan, Partai Liberal Demokrat (LDP) memenangkan pemilu akhir pekan di Tokyo, meningkatkan optimisme akan berhasil dalam jajak pendapat nasional pada bulan Juli mendatang. LDP dan mitra koalisinya memenangkan hampir dua pertiga kursi akhir pekan lalu di Tokyo melalui jajak pendapat, pertanda baik bagi prospek mereka dalam pemilihan majelis atas yang direncanakan pada tanggal 21 Juli mendatang. Kemenangan bagi pemerintahaan koalisi yang berkuasa dalam jajak pendapat nasional akan mengakhiri parlemen gantung yang telah menghambat pengambilan keputusan. (brc)

Kejatuhan China ikut menyeret Wall Street; S&P sentuh terendah 9-pekan

Bloomberg (24/06) – Saham-saham AS kembali jatuh, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 ke posisi 9-pekan terendahnya setelah pasa ekuitas China memasuki bear market di tengah kekhawatiran krisis uang tunai yang akan merugikan pertumbuhan domestik dan para investor masih menimbang dampak dari kemungkinan penurunan stimulus moneter Federal Reserve. Index S & P 500 turun 1,2 persen menjadi 1,573.09 pada pukul 4 .p.m di New York, terendah sejak 22 April. Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 139,84 poin, atau 0,9 persen, ke 14,659.56. Saham-saham global berguguran ikuti ekuitas China, dengan Indeks CSI 300 dari perusahaan terbesar China jatuh 6,3 persen, terbesar sejak Agustus 2009. Terjun dan mengambil kerugian dari puncaknya tahun ini menjadi lebih dari 20 persen. Suku bunga acuan antar bank di China pekan lalu naik ke rekor karena bank sentralnya menahan diri dari menggunakan operasi pasar terbuka untuk mengurangi tekanan tunai. Treasury AS 10-tahun sedikit berubah setelah imbal hasil sebelumnya melonjak ke 2,66 persen, tertinggi sejak 2011. Index S & P 500 mengikuti saham-saham global yang bergerak lebih rendah, dengan indeks patokan tersebut tergelincir secara perlahan di bawah level penutupan tertinggi tahun 2007 nya di 1,565.15. Indeks itu melampaui puncaknya pada bulan Maret lalu, memulihkan semua kerugian dari krisis keuangan. Namun sejak itu telah jatuh 3,5 persen pada bulan Juni, di jalur untuk mengakhiri kenaikan beruntun tujuh bulan, jangka terpanjang sejak September 2009. (brc)