Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

23 Juni 2015

Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi baru

KONTAK PERKASA FUTURES -  Nasdaq ditutup naik ke rekor tertinggi baru Selasa pagi WIB mengikuti naiknya pasar ekuitas Eropa yang didorong meningkatnya optimisme kesepakatan yang bisa mencegah default (gagal bayar) Yunani. Indeks gabungan saham-saham teknologi Nasdaq ditutup pada 5.153,97, naik 36,97 poin (0,72 persen), mengalahkan rekor sebelumnya 18 Juni sebesar 21 poin. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 103,83 poin (0,58 persen) menjadi 18.119,78, sedangkan indeks S&P 500 menguat 12,86 poin (0,61 persen) menjadi 2.122,85. Sebelumnya, pasar ekuitas di Eropa melonjak setelah proposal reformasi sebelas jam dari Yunani kepada para kreditor internasionalnya mengangkat harapan sebuah kesepakatan, demikian AFP.

Dolar AS kembali menguat

KONTAK PERKASA FUTURES  - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya Selasa pagi WIB berkat data ekonomi yang keluar dari negara itu positif sehingga menaikkan ekspektasi pasar pada naiknya suku bunga tahun ini. Penjualan rumah bekas AS meningkat pada Mei ke kecepatan tertinggi dalam hampir enam tahun, lapor Asosiasi Agen Perumahan Nasional seperti dikutip Xinhua. Menurut laporan itu, total penjualan rumah bekas, naik 5,1 persen ke tingkat tahunan 5,35 juta unit pada Mei dari revisi naik 5,09 juta unit pada April. Para analis menyebutkan pasar perumahan AS kembali ke jalurnya, setelah beberapa salah langkah pada kuartal pertama, yang mendorong Federal Reserve bertahan menaikkan suku bunga tahun ini. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1339 dolar dari 1,1353 dolar pada sesi sebelumnya, poundsterling melemah menjadi 1,5829 dolar dari 1,5882 dolar, dan dolar Australia turun menjadi 0,7727 dolar dari 0,7766 dolar. Dolar AS dibeli 123,39 yen Jepang, lebih tinggi dari 122,65 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik tipis menjadi 0,9213 franc Swiss dan menguat 1,2317 dolar Kanada dari 1,2262 dolar Kanada.

OJK kembangkan peran bursa sebagai sumber pendanaan

KONTAK PERKASA FUTURES - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengembangkan peran bursa atau pasar modal sebagai sumber pendanaan agar pendanaan untuk pengembangan usaha di Indonesia tidak hanya berbasis perbankan. "Ketua Dewan Komisiopner OJK Muliaman Hadad menyatakan hal itu dalam pertemuan ramah tamah dengan masyarakat Indonesia yang ada di London dan sekitarnya yang diadakan KBRI London," kata Sekretaris Satu KBRI London Hastin Dumadi kepada Antara London, Jumat. Pertemuan yang dihadiri kepala kantor berbagai perwakilan Indonesia di London seperti BKPM, Bank Indonesia, BNI, Diaspora, Masyarakat Ekonomi Syariah dan juga para profesional dan pelajar yang tergabung dalam PPI London dan dipandu Dubes Hamzah Thayeb. Muliaman Hadad mengatakan saat ini OJK telah menyiapkan infrastruktur yang diperlukan dari sisi peraturan, teknologi informasi yang mendukung dan sumber daya manusia. Dalam pertemuan dengan masyarakat, secara panjang lebar Muliaman Hadad menjelaskan tentang dibentuknya OJK oleh pemerintah tahun 2011. OJK dibentuk untuk melakukan pengawasan baik di bidang perbankan, pasar modal juga pengawasan kepada lembaga keuangan bukan bank. Pada pertemuan dengan masyarakat Indonesia, Muliaman menyebutkan selain melaksanakan tugas utama untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, pasar modal dan industri keuangan non-bank, OJK juga menempatkan kegiatan dan misinya untuk memperluas akses masyakarat kepada sumber-sumber pendanaan (financial inclusion) baik dari sektor perbankan dan nonbank. Pada kesempatan itu Muliaman Hadad juga menyampaikan kehadirannya di London bersama Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Nurhaida, dan delegasi OJK minggu ini untuk menghadiri Pertemuan Tahunan International Organization of Securities Commissions (IOSCO) yang diadakan di London. Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengumumkan mengenai rencana penyelenggaraan IOSCO Growth and Emerging Markets Committee Meeting di Indonesia pada bulan Maret 2016. Di sela Konferensi IOSCO, Ketua dan tim OJK memanfaatkan kunjungan di London dengan mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak untuk mencari peluang peningkatan kerja sama pengembangan dan penguatan pasar modal di Indonesia. Ketua Dewan Komisioner OJK bertemu dengan Utusan Khusus PM Inggris bidang Perdagangan dan Investasi yang juga merupakan anggota parlemen Inggris, Richard Graham, dan dengan mantan Dubes Inggris untuk Indonesia-Mark Canning yang saat ini bergabung dengan perusahaan global Bell Pottinger. Selain itu Ketua Dewan Komisioner OJK mengadakan pertemuan dengan Ketua International Financial Reporting Standards (IFRS), Michel Prada, dan dengan Group Regulatory Director perusahaan asuransi Prudential Julian Adams, Kepala Pembangunan Infrastruktur Pasar Global London STOCK EXCHANGE Antonella Amadei, Sekjen IOSCO David Wright serta Lord Mayor of the City of London Alan Yarrow. Untuk penguatan pasar modal Indonesia ini pula, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Indonesia Nurhaida menyebutkan kalau Bursa Efek Indonesia akan meningkatkan kerja sama dengan London STOCK EXCHANGE terutama untuk bidang pelatihan dan penguatan kapasitas pengawasan pasar modal. Nurhaida dalam pertemuan dengan sekitar 25 kalangan bisnis Inggris dari sektor finansial di London pada Senin lalu menyebutkan mengenai masih luasnya kesempatan pengembangan keuangan syariah di Indonesia termasuk sukuk. Selain menjadi Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia dan menjadi pengajar di beberapa perguruan tinggi seperti menjadi dosen pascasarjana Universitas Indonesia dan dosen pascasarjana Universitas Trisakti, serta pernah menjabat Ketua Ikatan Alumni UI Fakultas Ekonomi periode 2007-2010.

IHSG ditutup melemah 25,75 poin

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup melemah sebesar 25,75 poin atau 0,52 persen menjadi 4.959,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,81 poin (0,68 persen) menjadi 851,84. "IHSG BEI bergerak melawan arah dengan bursa saham di kawasan Asia di tengah munculnya harapan adanya penanggulangan krisis utang Yunani yang akan mencapai kesepakatan," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo di Jakarta. Menurut dia, salah satu faktor penekan indeks BEI datang dari dalam negeri menyusul pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi lepas saham. Secara teknikal, menghilangnya aksi beli dari pemodal asing ini membuat IHSG menguji level batas pertama di 4.958 poin. Dalam data perdagangan saham BEI pada Senin, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp63,325 miliar. Ia mengatakan secara umum sinyal IHSG BEI masih positif. Analis Samuel Sekuritas Ruliff menambahkan fokus pelaku pasar masih tertuju pada ekspektasi kinerja kuartal kedua emiten tahun ini yang akan menjadi indikasi atas potensi pencapaian target perusahaan di sepanjang tahun 2015. "Pada hari ini, indeks BEI didominasi sentimen pelemahan," katanya. Frekuensi saham di BEI mencapai 173.167 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,55 miliar lembar saham senilai Rp3,49 triliun. Sebanyak 178 saham bergerak naik, dan 99 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya 96 saham. Sementara bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 320,32 poin (1,20 persen) ke level 27.080,85, indeks Nikkei naik 253,95 poin (1,26 persen) ke level 20.428,19, dan indeks Straits Times menguat 21,48 poin (0,68 persen) ke posisi 3.323,43.