Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

18 April 2013

Bursa HK bukukan penurunan beruntun terpanjang sejak Mei 2012

Bloomberg, (18/4) - Bursa Hong Kong jatuh, dengan indeks patokan Hong Kong menandai kerugian beruntun terpanjang dalam hampir satu tahun terakhir karena prospek pertumbuhan ekonomi global yang melemah dan sektor pertambangan yang turun. Sektor properti China setelah China melaporkan kenaikan harga rumah pada bulan Maret. Indeks Hang Seng tergelincir 0,3 persen menjadi 21,512.52 pada penutupan hari ini yang merupakan penurunan hari kelima dan beruntun terpanjang sejak 14 Mei. Volume perdagangan mencapai 17 persen di bawah rata-rata 30-hari. Hang Seng China Enterprises Index, saham-saham perusahaan China yang terdaftar di bursa HK mundur 0,3 persen menjadi 10,266.59. "Tren pasar terbaru adalah trader individu berfokus pada masing-masing sektor dan saham," kata Ben Kwong, chief operating officer dari KGI Asia Ltd. "Tren pasar secara keseluruhan masih lemah karena kekhawatiran yang berlaku tentang flu burung dan masalah utang lokal di China." Hingga kemarin, Hang Seng Index turun 4,8 persen tahun ini, dan menjadikannya bursa berkinerja terburuk bersama dengan Italia menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Produsen bahan mentah turun, dengan emas, perak dan harga minyak memperpanjang penurunannya. Tembaga berjangka turun paling tajam dalam setahun terakhir, menuju harga terendah sejak Oktober 2011. Pada hari ini sekitar 10 komponen dari 24 bahan baku di Standard & Poor GSCI berada di bear market yang umumnya mendefinisikan 20% penurunan dari level penutupan tertinggi menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Saham terkait dengan Eropa jatuh setelah IMF mengatakan bahwa utang korporasi di negara kawasan euro bisa memaksa perusahaan-perusahaan untuk menjual aset dan pengurangan dividennya sehingga ini akan melemahkan kepercayaan investor. (brc)