Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

03 Desember 2013

Indeks Saham Berjangka Eropa Turu

Bloomberg, (03/12) - Indeks saham berjangka Eropa turun, menandakan ekuitas mungkin tergelincir untuk hari ketiga, karena investor menunggu data pekerjaan AS pekan ini untuk mengukur waktu pengurangan stimulus The Fed. Indeks berjangka AS sedikit berubah, sementara saham Asia di luar Jepang mundur. Sonova Holding AG mungkin aktif setelah Morgan Stanley memangkas rating pada produsen alat bantu pendengaran Swiss. Rio Tinto Group dapat bergerak setelah perusahaan tambang terbesar kedua di dunia tersebut mengatakan akan membagi lebih dari belanja modal pada tahun 2015.Indeks berjangka Euro Stoxx 50 yang berakhir bulan ini kehilangan 0,2 persen menjadi 3.072 pada pukul 07:13 pagi di London. Kontrak pada Indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,2 persen. Kontrak berjangka Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,6 persen setelah reli tujuh hari, sedangkan Nikkei 225 Stock Average naik 0,6 persen di Tokyo.Indeks Stoxx Europe 600, turun 0,3 persen kemarin, setelah reli selama tiga bulan, pada perusahaan  manufaktur Spanyol tak terduga mengalami kontraksi pada bulan November. Indeks diperdagangkan pada 15,2 kali proyeksi laba dari konstituennya, tepat di bawah 15,72, tertinggi setidaknya sejak Maret 2005, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.Pada 6 Desember Investor akan mendapatkan pembacaan terbaru data payrolls non-farm AS untuk bulan November,  data ini mungkin menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 7,2 persen, menyamai level terendah dalam lima tahun terakhir. Seiring menunggu dirilisnya data sektor pekerjaan di A.S besok yang mungkin  menunjukkan pengusaha AS menambahkan sebagian besar pekerja sejak Juni. The Fed mengatakan akan memantau kenaikan pasar tenaga kerja sebelum memutuskan kapan harus memangkas $ 85 milyar pembelian obligasi bulanan.