Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

06 November 2013

Menunggu data GDP, pekerjaan, saham-saham AS ditutup melemah

New York, Bloomberg (5/11) – Saham AS menurun, menyusul dua hari keuntungan yang telah membawa Index Standard & Poor 500 mendekati lima poin dari rekor tertingginya, karena investor menunggu data pekan ini terkait pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Indeks S & P 500 turun 0,3 persen menjadi 1,762.97 di New York dan Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 20,90 poin atau 0,1 persen ke 15,618.22. Investor akan mengawasi dengan ketat data yang mengukur kesehatan ekonomi AS setelah bank sentral pekan lalu mengatakan bahwa perlu untuk melihat lebih banyak bukti terhadap perbaikan ekonomi yang berkelanjutan sebelum memperlambat laju pembelian obligasi bulanan senilai $ 85 milyar. Ekonom dalam survei Bloomberg memproyeksikan bahwa tapering akan dimulai pada bulan Maret tahun depan, berdasarkan estimasi rata-rata. Di AS, industri jasa naik secara tiba-tiba pada bulan Oktober; Institute for Supply Management AS atas indeks non - manufaktur naik menjadi 55,4 dari 54,4 pada bulan sebelumnya. Presiden Fed Bank of Richmond, Jeffrey Lacker mengatakan bahwa ekonomi AS kemungkinan akan tumbuh hanya 2 persen tahun depan, dengan tidak ada sumber kekuatan baru. Perkiraan tersebut jauh di bawah perkiraan antara 2,9 persen - 3,1 persen dalam pertemuan Federal Open Market Committee pada 17-18 September lalu. Para ekonom dalam survei Bloomberg pekan lalu memperkirakan bahwa ekonomi akan tumbuh 2 persen pada kuartal ketiga, turun dari 2,5 persen pada kuartal sebelumnya. Data GDP kuartal ketiga akan dirilis oleh Departemen Perdagangan pada 7 November. Laporan lain juga mungkin menunjukkan tingkat pekerja lebih sedikit pada bulan Oktober. Payrolls naik 125.000 bulan lalu setelah naik 148.000 pada bulan September,