Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

25 November 2013

Emas catat kerugianmingguan terbesar dalam dua bulan terahkhir karena ketidakpastian the Fed

New York, 22/11 (Reuters) – Emas berakhir sedikit dengan berubah pada hari Jumat namun logam ini membukukan penurunan mingguan paling tajam dalam lebih dari dua bulan terakhir karena data ekonomi AS yang kuat meningkatkan ketidakpastian terhadap kapan penarikan langkah-langkah stimulus akan dilakukan. Investor Bullion tetap berhati-hati. Pada Rabu lalu, emas jatuh 2,5 persen setelah notulen dari pertemuan Federal Reserve bulan Oktober menunjukkan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan mulai menarik skala stimulus moneter pada salah satu dari beberapa pertemuan mereka berikutnya. Permintaan fisik yang mengecewakan dari Asia dan kelanjutan outflow dari exchange-traded fund emas juga menekan harga. "Investor berada dalam modus wait-and-see dengan tidak ada urgensi untuk lakukan pembelian. Pembatasan impor yang dikenakan oleh India juga menghambat permintaan ketika musim pembelian memuncak di sana," kata Rohit Savant, senior analis komoditas dari CPM Group. Spot emas naik tipis 31 sen menjadi $ 1,242.66 per ounce. Logam tersebut mencapai level terendah 4,5 bulan yang baru di $ 1,236.29 pada sesi sebelumnya. Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 50 sen pada posisi $ 1,244.10 per ounce, dengan volume perdagangan hanya mencapai sekitar 10 persen di atas rata-rata 30 - hari, berdasarkan data yang dikumpulkan Reuters. Emas catat 3,7 persen penurunan mingguan, sementara komoditas lain seperti perak juga membukukan kerugian terbesar sejak pertengahan September dengan penurunan sebesar 4,5 persen. Data dari Dana Moneter Internasional pada hari Jumat menunjukkan bahwa Jerman memangkas kepemilikan bullion untuk kedua kalinya dalam lima bulan terakhir di bulan Oktober lalu. Bundesbank Jerman mengatakan telah menjual 3,421 ton-nya. (brc)