Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

16 Oktober 2013

Minyak WTI Ditransaksikan Pada Tiga Bulan Terendahnya Seiring Keraguan Pembicaraan Utang AS

Bloomberg (16/10) – Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) ditransaksikan pada harga terendah dalam tiga bulan terkait kekhawatiran parlemen AS akan gagal dalam kesepakatan peningkatan batas utang AS, sehingga mengancam ekonomi konsumen terbesar minyak di dunia.Kontrak berjangka tergelincir sebesar 0.2% di New York setelah menurun sebesar 1.2% kemarin, penurunan sebagian besar hampir dalam satu pekan. DPR AS menghentikan voting potensi pada rencana fiskal seiring berakhirnya selang waktu otorisasi pinjaman pada tanggal 17 Oktober mendatang. Para diplomat dari barat akan mengadakan pertemuan untuk hari kedua pada hari ini di Geneva dengan  mitra mereka dari Iran untuk membicarakan mengenai program nuklir negara  Teluk Persia tersebut.Minyak WTI untuk pengiriman bulan November berada pada harga  $101.02 per barel, turun sebesar 19 sent, pada transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 11:02 siang waktu Sydney. Kontrak turun sebesar $1.20 ke $101.21 kemarin, penyelesaian terendah sejak tanggal 2 Juli lalu. Volume dari semua kontrak berjangka ditransaksikan  sebesar 65% dibawah seratus hari rata-rata.Minyak  jenis Brent untuk penyelesaian pada bulan November, yang berakhir hari ini, jatuh sebesar $1.08, atau 1%, menjadi $109.96 per barel di London pada ICE Futures Europe exchange kemarin. Kontrak yang lebih aktif pada bulan Desember tergelincir sebesar 82 Sen menjadi $109.42. Indeks acuan Eropa pada sesi awal bulan berakhir pada premi sebesar $8.75 di WTI.Iran mengatakan bahwa para diplomat dari AS, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Inggris tengah mempersiapkan guna mengambil langkah-langkah membangun kepercayaan di kuartal kedua tahun depan, menurut deputi menteri luar negeri Abbas Araghchi mengatakan kepada wartawan, tanpa menyebutkan langkah-langkah spesifik. (bgs)