Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

23 Oktober 2013

Minyak teruskan penurunan di perdagangan Asia

AFP, ( 23/10 ) - Harga minyak AS memperpanjang kerugian di perdagangan Asia Rabu siang karena para dealer terfokus pada meningkatnya stok yang mengindikasikan melemahnya permintaan di ekonomi terbesar di dunia tersebut, kata para analis.Kontrak utama New York, West Texas Intermediate ( WTI ) untuk pengiriman Desember turun sebesar 16 sen menjadi $ 98,14 per barel. Kontrak November berakhir pada hari Selasa setelah turun sebanyak $ 1,42 dan diselesaikan pada level $ 97,80.Minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun 3 sen menjadi $ 109,94.Harga WTI anjlok sejak Senin ketika Departemen Energi AS (DoE) dalam laporan kemarin menunjukkan bahwa tingkat persediaan naik sebesar 4,0 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 Oktober, jauh di atas 1,7 juta barel kenaikan yang diperkirakan oleh analis. Laporan tersebut telah ditunda karena shutdown pemerintah selama dua minggu.DoE akan merilis laporan minyak untuk pekan yang berakhir 18 Oktober hari Rabu ini.'WTI masih di bawah tekanan karena ekspektasi bahwa laporan hari ini akan menunjukkan peningkatan lebih lanjut pada persediaan minyak AS,' ungkap Kenny Kan, analis pasar dari CMC Markets di Singapura kepada AFP.Meskipun turun di jam perdagangan Asia siang ini, Kan mengatakan bahwa minyak Brent yang menjadi acuan untuk pasar Eropa akan tetap didominasi oleh kekhawatiran atas gangguan pasokan dari Timur Tengah.Menurut laporan, seorang pejabat National Oil Corp, Libya, pada Selasa mengatakan bahwa produksi telah stabil menjadi sekitar 600.000 barel bahkan meski otoritas masih berjuang untuk mengakhiri protes bersenjata yang memangkas pengiriman selama berbulan-bulan.Ekspor minyak Libya telah merosot lebih dari 70 persen setelah pengunjuk rasa, termasuk polisi dan penjaga perbatasan, memaksa terminal minyak di negara itu tutup atas tuntutan pembayaran upah. (brc)