Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

18 Desember 2013

Indeks Saham Berjangka China Naik Sebelum Data Harga Properti

Bloomberg (18/12) - Indeks saham berjangka China naik sebelum rilis data termasuk harga properti dan investasi asing yang berlangsung.Indeks CSI 300 berjangka berakhir pada bulan Desember naik 0,1 persen, ke level 2,362.20 pada pukul 09:17 waktu setempat. The National Bureau of Statistics dijadwalkan untuk merilis data harga rumah pada November untuk 70 kota yang di pantau pada pukul 9:30 pagi. Data investasi asing langsung yang dijadwalkan akan dirilis pukul 10 pagi.Indeks Shanghai Composite tergelincir untuk hari keenam kemarin, merosot 0,5 persen, ke level 2,151.08. Indeks membukukan penurunan terpanjangnya sejak bulan Juni setelah konferensi berakhir tanpa pengumuman target kebijakan pertumbuhan ekonomi dan indeks manufaktur dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics tiba-tiba turun.Indeks CSI 300 turun 0,5 persen, ke level 2,356.38 kemarin. Indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,4 persen. Indeks saham A.S-China Bloomberg turun 1 persen. Perdagangan pada indeks Shanghai mencapai 8,4 kali proyeksi laba untuk 12 bulan ke depan, dibandingkan dengan 10,2 kali untuk indeks MSCI Emerging Markets, Data Bloomberg menunjukkan.Indeks saham Shanghai Composite telah merosot 5,2 persen pada tahun ini seiring kekhawatiran perlambatan pertumbuhan akan mengekang pendapatan dan likuiditas akan memperketat, sebelum dimulainya kembali penawaran saham baru pada bulan depan.Harga rumah baru di China di empat kota besar pada Oktober naik terbesar sejak Januari 201, meningkatkan kekhawatiran seiring meningkatnya pembeli rumah yang berani seiring berkurangnya pembatasan properti nasional baru. Harga rumah melonjak 21 persen dari tahun sebelumnya di kota selatan Guangzhou dan 20 persen di dekat Shenzhen, 18 persen di Shanghai dan 16 persen di Beijing, Biro Statistik Nasional mengatakan pada tanggal 18 November. Harga naik di 69 dari 70 kota yang dilacak oleh pemerintah. (izr)