Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

27 Februari 2015

Emas menguat karena pengangguran AS naik

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange meguat pada Jumat pagi, setelah data resmi menunjukkan klaim pengangguran AS naik, memberikan dukungan untuk logam mulia. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, naik 8,6 dolar AS atau 0,72 persen, menjadi menetap di 1.210,10 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Dalam pekan yang berakhir 21 Februari, angka pendahuluan klaim awal untuk tunjangan pengangguran disesuaikan secara musiman meningkat 31.000 menjadi 313.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Kamis. Data pekerjaan yang lesu mendukung emas karena investor cenderung membawa aset-aset mereka ke tempat yang aman seperti emas ketika ekonomi menunjukkan tanda-tanda melemah. Logam mulia juga mendapat dorongan dari laporan Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan inflasi harga konsumen secara keseluruhan turun 0,7 persen pada Januari. Sementara itu, Tahun Baru Imlek sering mengakibatkan meningkatnya permintaan emas untuk hadiah. Sebuah laporan dari Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong yang dirilis pada Kamis menunjukkan impor emas dari Hong Kong ke Tiongkok naik menjadi 76,118 ton pada Januari. Namun, dolar yang lebih kuat membuat emas di bawah tekanan. Indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 1,14 persen menjadi 95,27. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik, emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor. Perak untuk pengiriman Mei naik 15 sen atau 0,91 persen, menjadi ditutup pada 16,624 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 4,8 dolar AS atau 0,41 persen, menjadi ditutup pada 1.173,60 dolar AS per ounce.