Harga minyak mentah dunia berakhir lebih rendah pada Senin karena kekerasan yang sedang berlangsung di Irak tidak mengganggu pasokan minyak mentah. Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Agustus bergerak turun 37 sen menjadi menetap di 105,37 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus kehilangan 94 sen menjadi ditutup pada 112,36 dolar AS per barel. Pedagang terus mengawasi Irak. Kekerasan di Irak sejauh ini sebagian besar berada di utara negara itu. Irak mengekspor sekitar 2,5 juta barel per hari, menurut Badan Informasi Energi. Meskipun kekerasan meningkat, ketegangan di pasar berkurang karena tanda-tanda bahwa produksi minyak mentah dari Irak selatan belum terganggu. Sebagai produsen terbesar kedua dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Irak memproduksi lebih dari tiga-perempat dari produksi minyak negara di selatan. Di sisi ekonomi AS, indeks penjualan rumah tertunda (rumah yang pengurusannya belum selesai) AS, indikator ke depan berdasarkan penandatanganan kontrak, melonjak 6,1 persen menjadi 103,9 pada Mei dari 97,9 pada April, Asosiasi Makelar Rumah Nasional melaporkan pada Senin. Kenaikan untuk Mei, kenaikan bulan-ke-bulan terbesar sejak April 2010, juga dengan mudah mengalahkan perkiraan analis. Fokus utama minggu ini adalah laporan penggajian (payroll) non pertanian AS untuk Juni yang dijadwalkan akan dirilis Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja. Para ekonom memperkirakan tingkat pengangguran AS tetap tidak berubah pada 6,3 persen pada Juni dengan 211.000 pekerjaan diciptakan, demikian Xinhua melaporkan.