Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

10 Oktober 2013

Emas Turun di New York seiring Kajian Investor

Bloomberg (9/10) – Komoditi emas jatuh untuk hari kedua di New York seiring pertimbangan para investor pada kebuntuan antara otoritas A.S terhadap batas hutang serta shutdown pemerintahan dan inplikasi untuk stimulus moneter oleh the Fed.Emas anjlok 22% tahun ini pada ekspektasi bahwa the Fed akan mengurangi pembelian obligasinya seiring peningkatan ekonomi, sementara itu pihak Gedung Putih bersiap untuk memilih Janet Yellen, yang merupakan arsitek kunci dari program stimulus the Fed, untuk dapat memimpin bank sentral seiring pernyataan Presiden Obama bahwa beliau mau berbicara dengan partai Republik mengenai apapun seketika pihak otoritas mengakhiri penutupan sektor pemerintahan dan meningkatkan otoritas pinjaman.“Pergerakan emas akan muncul dari bagaimana pandangan orang pada kemungkinan bahwa langkah pengurangan program pembelian obligasi the Feddimulai tahun ini.” Menurut Mark To, kepala riset pada Wing Fung Financial Group, trader dan refiner yang berbasis di Hong Kong.Sementara itu emas untuk pengiriman Desember jatuh 1.1% ke level harga $1,310.20 per ons dibursa Comex New York pada jam 8 pagi, volume perdagangan kontrak berjangka berada dilevel 19% dibawah rata-rata 100 hari terakhir untuk saat ini, berdasarkan data Bloomberg, bullion untuk pengiriman segera terjatuh 0.7% ke level harga $1,309.59 di London.Sedangkan asset dalam SPDR Gold Trust, ETP terbesar berbasis bullion kemarin telah berkontraksi menjadi sebanyak 898.18 metrik ton, yang paling sedikit sejak Februari 2009, selain itu komoditi emas akan menjadi sebuah penjualan “slam dunk” pada tahun depan karena ekonomi A.S akan memperpanjang pemulihannya setelah otoritas menyelesaikan kebuntuan yang terjadi, menurut pernyataan Jeffrey Currie, kepala riset komoditas pada Goldman Sachs Group Inc.(tito)