Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

20 September 2013

Dollar Rebound Pasca Penurunan Tajam

Reuters (20/9) – Mata uang dollar pulih dihari Kamis, tepat sehari pasca terjadinya penurunan tajam seiring the Fed mengejutkan para investor dan diluar dugaan mempertahankan program stimulusnya agar tetap ada, namun prospek yang masih tersisa masih suram dengan rendahnya suku bunga A.S yang terlihat menetap untuk beberapa waktu. Ketua the Fed Ben Bernanke, mengarah menuju pengetatan kondisi keuangan, pada hari Rabu menolak untuk berkomitmen untuk mengurangi pembelian obligasi tahun ini, pihak the Fed juga telah memangkas perkiraan pertumbuhan untuk 2013 dan 2014, mengutip serangkaian dalam kondisi ekonomi dari ketatnya kebijakan fiskal dan tingkat hipotek yang lebih tinggi. Dengan tidak mengurangi, the Fed “bisa dikatakan telah menyingkirkan satu-satunya penopang paling bullish bagi dollar A.S,” menurut Richard Franulovich, senior currency strategist pada WestPac di New York. Sementara itu safe haven mata uang yen juga jatuh dihari Rabu, merosot menuju 3 ½ tahun terendah terhadap euro, seiring dengan keputusan the Fed yang telah memicu sebuah reli dalam asset yang lebih beresiko dan juga mata uang., jadi aksi jual mata uang yen secara luas yang juga telah mencapai 23 tahun terendah terhadap mata uang Franc dari Swiss. Index dollar terakhir naik 0.2% dilevel 80.373, menghapus beberapa penurunan sebesar 1.1% pada sesi sebelumnya, yang merupakan penurunan dalam sehari terbesarnya selama lebih dari dua bulan terakhir, setelah the Fed mempertahankan ukuran dari program pembelian asset bulanannya, selain itu ekspektasi secara umum adalah the Fed akan mengurangi pembelian obligasinya hingga sebesar $10 Milyar. Index tersebut telah terjatuh menuju ke level yang belum pernah terlihat sejak baik sebelum Bernanke pertama kalinya melayangkan ide pengurangan stimulus dibulan Mei, sementara itu dihari Rabu index tersebut telah jatuh ke level terendahnya sejak bulan Februari. Penurunan mata uang dollar telah melihat euro mencapai 7 ½ bulan tertingginya sebesar $1.3568, dengan level tingginya ditahun ini sebesar $1.3711 yang merupakan target dari beberapa bulls euro, menurut pernyataan dari para pedagang, euro telah sedikit berubah dilevel harga $1.3524.(tito)