Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

05 Agustus 2013

Payroll AS pantulkan emas tapi catat weekly loss

New York, 2/08 (Reuters) – Emas pada akhirnya ditutup pada zona positif pada hari Jumat menyusul rebound tajam dari level terendah sebelumnya, setelah sinyal beragam dari laporan nonfarm payrolls AS mensugestikan bahwa Federal Reserve bisa lebih berhatihati terhadap gambaran program stimulus ekonominya.Namun, emas masih membukukan hampir 2 persen penurunan untuk weekly drop terbesar dalam 5 minggu, terbebani oleh rally dolar. Awalnya emas jatuh ke angka terendah 2 minggu pada posisi $1.280 per ons karena tertekan oleh Produk Domestik Bruto (GDP) AS dan data aktivitas pabrik awal pekan ini yang mengurangi daya tarik logam mulia ini sebagai lindung nilai investasi. Emas melonjak sekitar $30 atau 2 persen dari terendah sesinya setelah data pemerintah menunjukkan pengusaha AS memperlambat langkahnya menyerap tenaga kerja pada bulan Juli. Tetapi tingkat pengangguran yang justru turun, mengurangi kekhawatiran bank sentral AS mungkin waktu dekat mengurangi stimulus buyback obligasi bulanan sebesar $85 miliar. Data pekerjaan memicu penurunan tajam imbal hasil obligasi Treasury AS, yang dipandang sebagai ukuran tingkat suku bunga jangka pendek. "Emas tampaknya lebih peka terhadap tanda-tanda pengurang (stimulus) daripada aset-aset lainnya. Tentu saja, arah suku bunga adalah hal yang sangat penting untuk emas pada saat ini," kata Bill O'Neill, mitra perusahaan investasi komoditas LOGIC Advisors. 
Emas membukukan 1,8 persen penurunan mingguan untuk penurunan mingguan pertama dalam 4 minggu. Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 70 sen pada $ 1,310.50 per ounce, dengan volume perdagangan sekitar 10 persen di bawah rata-rata 30-hari, data Reuters menunjukkan awal.  Emas pada kondisi pemulihan yang kuat karena dolar merosot terhadap euro dan yen, dan patokan yield Treasury AS turun kembali di bawah 2,7 persen. (rf)