Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

19 Agustus 2013

Developer China tekan perdagangan bursa HK siang ini

Bloomberg, (19/8) - Saham-saham Hong Kong jatuh, dengan indeks acuan Hang Seng menuju kekalahan beruntun terpanjang dalam delapan minggu terakhir pada fokus di sektor properti yang turun di tengah kekhawatiran bahwa Beijing akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk mendinginkan pasar properti pasca kenaikan harga rumah yang mencapai rekor baru pada bulan lalu.Indeks Hang Seng turun 0,1 persen menjadi 22,487.27 pada pukul 1:09 siang di Hong Kong, dengan lebih dari dua saham yang jatuh untuk setiap satu yang naik pada indeks acuan tersebut. Indeks itu telah naik sebesar 3,3 persen selama pekan lalu, terbesar sejak November dengan ditopang gain saham-saham China dibelakang tanda-tanda stabilitas pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.'Kami melihat adanya beberapa profit taking setelah reli pekan lalu, kata Ben Kwong, chief operating officer dari KGI Asia Ltd. 'Investor relatif berhati-hati ditengah kekhawatiran pemerintah China yang mungkin akan melakukan sesuatu untuk mendinginkan pasar properti lagi. Tapi saya pikir itu hanya alasan untuk taking profit.'Hang Seng China Enterprises Index, yang juga dikenal sebagai indeks H-share, tergelincir 0,2 persen menjadi 10,196.19. Harga rumah baru di China mencatat kenaikan terbesar sejak Januari 2011 di empat kota besar negara itu, dipimpin oleh lonjakan 17 persen di wilayah Guangzhou dan Shenzhen.Ekonomi Hong Kong tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada kuartal kedua atas meningkatnya belanja konsumen dan investasi yang mendorong pemerintah untuk menaikan perkiraan untuk ekspansi ekonomi setahun penuh. Pemerintah Hong Kong mengatakan bahwa pertumbuhan tahun ini akan menjadi antara 2,5 persen dan 3,5 persen, setelah bulan Mei lalul memperkirakan kenaikan sebesar antara 1,5 persen hingga 3,5 persen. (brc)