Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

18 Juli 2013

Harga emas berayun menimbang kesaksian Bernanke

Bloomberg, (18/7) -- Emas berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian siang ini setelah mencatat penurunan terbesar dalam hampir dua minggu terakhir karena investor melakukan penilaian terhadap kesaksian Ketua Federal Reserve AS, Ben S. Bernanke atas program pembelian aset dari bank sentral AS tersebut.Spot emas naik dan turun setidaknya sebesar 0,1 persen dan diperdagangkan pada posisi $ 1,276.76 per ounce pukul 2:17 siang di Singapura dari level $ 1,276.11 per ounce kemarin, ketika harga turun 1,3 persen dan yang terbesar sejak 5 Juli karena penguatan dollar. Kepemilikan di SPDR Gold Trust, produk exchange-traded fund berbasis emas yang terbesar di perdagangkan di bursa turun menjadi 936,07 metrik ton kemarin, terendah sejak Februari 2009.Pembelian obligasi The Fed 'adalah tidak mempunyai jadual khusus,' kata Bernanke kemarin. Emas telah turun 6,8 persen sejak Bernanke mengisyaratkan pada 22 Mei lalu bahwa bank sentral AS akan mengurangi stimulus moneternya. Index Dollar Bloomberg, yang mengukur terhadap 10 mata uang utama lainnya, naik untuk hari kedua.
'Pergeseran sentimen mengenai kapan the Fed akan mengurangi stimulus akan berdampak kepada emas dan membuat perdagangan menjadi lebih volatile,' ungkap James Steel, analis dari HSBC Securities (USA) Inc, dalam sebuah catatan. 'Karena permintaan terhadap investasi melemah, dengan likuidasi aset ETF emas likuidasi, pasar fisik yang kuat menjadi sangat penting jika harga emas tidak tenggelam cukup jauh.'Emas untuk pengiriman Desember turun 0,2 persen menjadi $ 1,276.80 per ounce di Comex, New York dari posisi $ 1,278.80 kemarin, ketika berjangka turun 1 persen. Harga mungkin telah mendekat dasar karena permintaan di India dan China sebagai konsumen terbesarnya, diperkirakan akan melebihi tingkat tahun lalu, menurut Marcus Grubb, direktur riset investasi dari World Gold Council. (brc)