Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

22 Maret 2013

HSI berakhir rendah, data China dibayangi situasi krisis Siprus


Bloomberg (21/03) – Bursa saham Hong Kong berakhir rendah pada hari Kamis, dengan indeks benchmark HK menuju penurunan mingguan keduanya karena kecemasan seputar krisis keuangan di Siprus mungkin akan memicu kembali krisis utang dikawasan Eropa yang membayangi laporan data manufaktur China yang meningkat pada laju yang lebih cepat. Diantara saham dalam fokus; Esprit Holdings Ltd, perusahaan ritel yang paling bergantung pada pasar di Eropa turun 2,2 persen setelah Presiden Siprus, Nicos Anastasiades berusaha untuk mencari rencana bailout baru. Tencent Holdings Ltd, perusahaan internet terbesar di China, merosot 4 persen setelah analis dari Goldman Sachs Group Inc dan JPMorgan Chase & Co memangkas target harga sahamnya. Chow Tai Fook Jewellery Group Ltd, perusahaan perhiasan terbesar di dunia berdasarkan nilai pasarnya, naik 1,9 persen setelah Barclays Plc memperkirakan tingkat penjualan yang akan meningkatkan. Hang Seng Index tergelincir 0,1 persen dan ditutup pada level 22,225.88, menghapus gain awal sebanyak 0,7 persen. Hang Seng China Enterprises Index turun 0,3 persen menjadi 10,944.35, setelah naik sebanyak 1,2 persen. Kedua index acuan tersebut melonjak pada sesi pagi setelah data Indeks Pembelian Manajer China naik lebih cepat dari perkiraan analis. "Disamping data PMI China yang mengangkat pasar sebelumnya, sepertinya situasi di Siprus akan terus menyeret sentimen pasar," kata Jackson Wong, wakil presiden dari Tanrich Securities Co. "Investor mungkin menunggu situasi di Siprus menjadi lebih jelas sehingga saat ini kami masih dalam fase konsolidasi." (brc)