Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

28 Februari 2013

Nikkei anjlok 2,3%, pelemahan sehari terbesar dalam sebulan lebih, vote gridlock Italia


Bloomberg (27/02) – Bursa saham Jepang mencatat dua hari penurunan terbesarnya sejak November 2011 mengikuti penguatan nilai tukar yen menjelang lelang obligasi Italia pasca hasil pemilu yang tidak meyakinkan di negara itu sehingga memicu kekhawatiran berlanjutnya krisis utang dikawasan Eropa. Index Nikkei 225 tergelincir 1,3 persen menjadi 11,253.97 pada penutupan perdagangan di Tokyo, sekaligus menandai penurunan dua hari sebesar 3,5 persen dan yang terbesar sejak 2 November 2011 pasca naik ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir pada 25 Februari lalu. Indeks Topix turun 1,4 persen menjadi 953,72, dengan sekitar dua saham yang jatuh untuk setiap satu yang naik. Ada kekhawatiran di kalangan investor bahwa Eropa akan mengacaukan pasar keuangan lagi," kata Ayako Sera, ahli strategist pasar dari Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd "Pelemahan euro memiliki efek negatif yang besar kepada saham. Investor akan menjauhi diri dari hal-hal yang tidak jelas." Italia akan menguji pasar dengan acara penjualan obligasi jangka panjangnya setelah biaya pinjaman untuk obligasi naik ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir yang tercatat kemarin. Pemilihan umum pekan ini telah menghasilkan parlemen yang menggantung, memunculkan kembali kekhawatiran bahwa negara itu akan meninggalkan langkah-langkah penghematan. (brc)